Bocah kembar siam asal NTT kembali ceria setelah operasi pemisahan
Penyakit yang dialami Orip termasuk langka. Kembar siam berupa pembesaran di leher belakang yang menyerupai kepala.
Orip Elsa Bifel (7), bocah kembar siam di kepala bagian belakang asal Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur kini bisa kembali cerita. Penyakit yang dideritanya berhasil diangkat setelah dilakukan operasi di RSCM Jakarta.
Operasi yang berlangsung sejak tanggal 20 hingga 26 April, dilakukan tim dokter spesialis yang dipimpin dr Ahmad Yani.
"Operasinya berlangsung empat jam dan sudah berhasil, namun kami masih menjalani pemeriksaan Orip secara rutin," kata Onisimus yang mewakili Orip, Jumat (26/5).
Ia menjelaskan bahwa menurut hasil hipotesa yang disampaikan dokter, Orip mengidap penyakit kembar siam bukan tumor karena penyakit tersebut tidak berakar.
"Waktu menjalani operasi, Orip kelihatan tidak merasa takut, bahkan dia tidak menangis. Kata dokter penyakit itu tidak ganas tapi akan terus membesar," tambahnya.
Dokter Ahmad Yani mengaku belum pernah menemukan kasus seperti yang dialami Orip di Indonesia bahkan luar negeri. Dirinya pernah menangani hal serupa tapi tidak seperti yang dialami Orip.
"Saya belum pernah mendengar kasus seperti ini. Ini baru pertama kali di Indonesia bahkan di dunia. Kasus ini sangat langka, namun bocah Orip sangat kuat," Ungkap Onisimus mengutip kalimat yang dilontarkan Ahmad Yani.
Hal senada disampaikan pula Mama Kandung Orip Elsa Bifel, Sarah Tefa. "Perasaan kami tidak ada beban, begitu juga Orib tidak ada perasaan takut dan rasa sakit," tuturnya.
Sementara itu Feny Amalo, pimpinan BRI Cabang Soe, TTS sebagai donatur utama operasi Orip, mengaku sangat bersyukur atas kesembuhan bocah tersebut dari beban penyakit yang dideritanya selama ini.
"Ini murni benar dana CSR program BRI peduli yang membantu untuk melakukan operasi Orip. Dengan dana yang ada, kita bantu dia karena dia sudah tidak sekolah sejak beberapa tahun lalu," ungkap Feny.