Bolot tetap eksis di tengah gempuran pelawak muda
Pria berusia 72 tahun ini mengawali karir dari panggung Lenong Betawi.
Meski usia sudah uzur dan wajah sudah kendur, tak lantas rezeki pelawak satu ini luntur dalam jagat hiburan Tanah Air. Pola tingkah lakunya yang pura-pura budek alias tuli, memberikan ciri khas pelawak yang satu ini.
Yah, itulah Haji Bolot. Personifikasi sebagai orang (pura-pura) tuli membuat penonton dibawa gregetan yang ujungnya tertawa sendiri. Karena personifikasi budek inilah membuat pria kelahiran Bogor, 10 Mei 1942 ini dijuluki bolot.
Pria berusia 72 tahun ini mengawali karir dari panggung Lenong Betawi. Perannya yang (pura-pura) menjadi orang budek inilah membawa karir pria bernama asli Muhammad Sulaeman Harsono sebagai pelawak moncer hingga saat ini.
Tercatat, dia menjadi pelawak yang cukup berumur dan masih mampu laku di tengah gempuran pelawak muda, dengan gaya yang berbeda-beda. Hal ini terbukti saat bulan Ramadan 1435 (2014), dia menjadi salah satu pelawak yang rutin menghibur masyarakat saat puasa.
Bahkan, salah satu televisi swasta sampai meminta perannya secara full dalam mengisi tayangan Ramadan di televisi tersebut.
Banyolan (pura-pura) budeknya itu bersama lawan lakonnya membuat lawannya gemas dan jengkel. Hal ini pula yang membuat penonton dibawa gemas namun malah tertawa terbahak-bahak.
"Saatnya kita bagi-bagi tugas ya," kata lawan mainnya dalam satu adegan acara ditelevisi swasta, seperti yang dikutip merdeka.com dari Youtube, Sabtu (9/8).
"Perempuan sunda memang cakep mas," jawab Bolot.
Perannya yang kerap menjadi pembantu rumah tangga membuat gelak tawa nan gemas ketika majikan lelaki atau lawan mainnya pria. Bolot selalu menjawab seenak udel, seolah tanpa mikir jawabannya itu nyambung atau tidak.
Namun hal berbeda ditujukkan dari bolot, ketika sedang beradegan dengan wanita cantik nan muda dan uang. Ketika berbicara dengan wanita cantik nan muda dan diberi uang lebih dulu barulah dia nyambung. Seolah wanita dan uang menjadi obat supaya budeknya ilang.
Suatu ketika Bolot diperintah majikannya membeli minyak goreng. Kali ini Bolot langsung nyaho alias nyambung, tapi nyambung karena si pedagang minyak anaknya seorang perempuan cantik.
"Iya bu juragan ya, penjual di kedai depan itu, anaknya cakep bu ya," kata Bolot menanggapi perintah majikannya.
Lantaran mendapat jawaban tak nyambung, Bolot pun mendapat hukuman dari majikannya.
Itulah Haji Bolot. Tingkahnya yang pura-pura budek dan hanya nyambung ketika berkaitan dengan wanita cantik dan uang, membawa dirinya menjadi salah satu pelawak yang masih bertahan hingga saat ini. Bisa jadi lakon budek, wanita cantik dan uang membuat pelawak satu ini kerap mengisi beberapa tayangan hiburan Tanah Air.