Bom di Kp Melayu, ledakan pertama buat pancing kerumunan warga
Bom di Kp Melayu, ledakan pertama buat pancing kerumunan warga. Dua pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu Ahmad Syukri (AS) dan Ichwan Nurul Salam (INS) menggunakan bom panci saat beraksi. Dalam melancarkan aksinya Ahmad dan Ichwan berbagi tugas di area Terminal Kampung Melayu, Rabu (24/5) kemarin.
Dua pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu Ahmad Syukri (AS) dan Ichwan Nurul Salam (INS) menggunakan bom panci saat beraksi. Dalam melancarkan aksinya Ahmad dan Ichwan berbagi tugas di area Terminal Kampung Melayu, Rabu (24/5) kemarin.
"Kalau melihat efek ledakan, kita dapat melihat ledakan pertama kecil. Bom tersebut dibawa Ichwan sehingga di bagian tubuh belakangnya hanya terkena luka ledakan," imbuh Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat memberikan keterangan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta, Jumat (26/5).
Tito juga mengatakan ledakan pertama hanya untuk memancing orang untuk berkumpul di lokasi. Empat menit kemudian, ledakan kedua terjadi yang sengaja memakan korban lebih banyak. Ledakan ini berasal dari bom panci yang dibawa pelaku Ahmad Syukri.
"Bom yang pertama meledak itu digunakan untuk memancing warga datang untuk berkerumun, setelah itu terjadi ledakan kedua. Ledakan kedua memang dipersiapkan Ahmad Syukri ketika orang mengumpul terjadi ledakan besar," pungkas Jenderal bintang empat tersebut.
Bom kedua menurut Tito berdaya ledak kuat. Ledakan bom tersebut yang membuat Ahmad Syukri tewas dengan anggota tubuh yang terpisah.
"Ledakan kedua besar. Di dalamnya terdapat penguat efek penghancur, ada gotri, gunting kecil, dan mur," ujarnya kepada wartawan.
Dari hasil penyidikan, kedua pelaku bom bunuh diri tersebut tergabung dalam Jamaah Ansharut Daulah (JAD) sel Bandung Raya. JAD merupakan salah satu pendukung utama dari kelompok teroris dunia ISIS.
Seperti diketahui, bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu pada Rabu (24/5) lalu mengakibatkan tiga anggota Polri gugur. Ketiganya sedang bertugas mengawal pawai obor jelang Ramadan.
Selain itu bom juga mengakibatkan 11 orang luka-luka. Enam orang korban luka di antaranya polisi, sedangkan lima lainnya warga sipil.