BOR RS Rujukan di Jabar Turun, Tenda Serba Guna Tetap Berdiri Antisipasi Padatnya IGD
berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar per Minggu (18/7), BOR rumah sakit rujukan Covid-19 sebesar 79,54 persen.
Tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa Barat mengalami penurunan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar tetap mendirikan tenda serbaguna untuk mencegah pasien yang belum tertangani menumpuk di lorong IGD.
Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Jabar Daud Achmad menyampaikan, berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar per Minggu (18/7), BOR rumah sakit rujukan Covid-19 sebesar 79,54 persen.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap penyebaran virus? Salah satu faktor utama yang membuat kelelawar menjadi vektor utama penyakit adalah keanekaragaman spesiesnya. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1.000 spesies kelelawar yang tersebar di seluruh dunia, menjadikannya salah satu ordo mamalia yang paling beragam. Keanekaragaman ini menciptakan peluang yang lebih besar bagi virus untuk bermutasi dan menginfeksi berbagai spesies kelelawar, sehingga meningkatkan kemungkinan penyebaran ke manusia.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Bagaimana cara kerja virus? Cara kerja virus adalah sebagai berikut:Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus.Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.Materi genetik virus mengambil alih fungsi sel inang dan membuat sel inang menjadi pabrik virus. Sel inang akan menghasilkan ribuan salinan virus baru dengan menggunakan bahan-bahan dari sel inang itu sendiri.Virus baru keluar dari sel inang dengan cara lisis (membuat sel pecah) atau budding (membuat kantung-kantung kecil di permukaan sel). Virus baru kemudian siap untuk menginfeksi sel-sel lain.
Sebelum Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat diterapkan pada 3 Juli 2021 lalu, tingkat keterisian rumah sakit untuk pasien Covid-19 mencapai 90,91 persen.
"Keterisian rumah sakit konsisten mengalami penurunan sejak PPKM Darurat diberlakukan. Kabar baik ini harus disertai dengan peningkatan kedisiplinan masyarakat menerapkan prokes, supaya BOR ini bisa terus turun hingga 30 persen seperti sebelum libur Lebaran," ucap Daud melalui siaran pers yang diterima, Senin (19/7).
Sementara itu, untuk mencegah penumpukan antrean pasien yang terpapar Covid-19 di rumah sakit, BPBD Jabar membangun tenda-tenda serbaguna di sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19.
Kepala Pelaksana BPBD Jabar Dani Ramdan menyatakan hal ini sebagai bentuk antisipasi sekaligus menghindari pasien yang terbaring di lorong atau selasar instalasi gawat darurat.
Pengadaan tenda serba guna berasal dari bantuan dari pemerintah pusat berupa dana sewa untuk tenda. Saat sudah tak lagi diperlukan, tenda tersebut bisa dikembalikan lagi ke BNPB.
"Meskipun BOR kita saat ini sudah turun, namun tenda itu tetap kita bangun mengantisipasi kejadian serupa seperti pada awal hingga pertengahan Juni kemarin," ucap dia.
Saat ini baru di enam rumah sakit ujukan yang sudah dibangun tenda serbaguna, yaitu di RSUD Al Ihsan milik Pemprov Jabar di Kabupaten Bandung, RSUD Majalengka, RS Sumber Waras Cirebon, RS Paru Cirebon, RS Mitra Plumbon Cirebon, dan RSUD Subang.
Rencananya ada 50 rumah sakit rujukan baik pemerintah maupun swasta yang akan dipasang tenda serbaguna secara bertahap. Syarat yang harus dipenuhi rumah sakit adalah ketersediaan lahan untuk pendirian tendanya.
Selain tenda serbaguna, BPBD juga membangun toilet-toilet portabel agar pasien tidak harus jauh-jauh pergi ke toilet rumah sakit. Pemasangan tenda serba guna itu dimulai sejak pertengahan Juli.
Baca juga:
Catut Nama Perwira Polisi, Penipu dari Sidrap Peras RSU Siloam Kupang
Askrindo Beri Bantuan Tenda Darurat ke RS Rujukan Covid-19 di Jakarta
Rumah Sakit di Jakarta dan Banten Dapat Bantuan Oksigen Cair 210 Ton
Antisipasi Lonjakan Kasus, Kota Medan Siapkan Rumah Sakit Darurat Covid-19
Sabtu Malam, Jenderal Sigit Sidak RS Polri Cek Pelayanan di RS Polri
Wamenkes: Keterisian Tempat Tidur Pasien Covid-19 di RS Jakarta Sudah Mulai Flat