BPBD Sebut Hasil Rapid Test 5 Staf di Pasaman Barat Reaktif Bukan Positif
Humas Gugus Tugas Penanganan Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Decky H Sahputra membantah lima orang staf Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) hasil rapid test-nya positif.
Humas Gugus Tugas Penanganan Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Decky H Sahputra membantah lima orang staf Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) hasil rapid test-nya positif.
"Dari Hasil rapid test yang kami lakukan kemarin ditemukan lima orang staf dengan hasil reaktif, bukan positif," katanya di Simpang Empat, Kamis (30/4) seperti dikutip Antara.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Ia sangat menyayangkan adanya info yang beredar di tengah-tengah masyarakat tentang hasil rapid test yang disebutkan positif.
Hal itu, katanya, tentu membuat masyarakat resah dan ketakutan. Belum lagi ada oknum yang membocorkan nama lima orang itu.
"Kasihan terhadap mereka karena seolah-olah sudah positif dan mereka digunjingkan dan dikucilkan. Padahal seharusnya tidak begitu," katanya.
Menurutnya rapid test adalah metode pemeriksaan awal untuk mendeteksi antibodi, bukan mendeteksi virus corona.
"Rapid test di sini hanyalah sebagai pemeriksaan penyaring, bukan pemeriksaan untuk mendiagnosa infeksi Covid-19," katanya.
Ia menyebutkan tes yang dapat memastikan apakah seseorang positif terinfeksi virus corona sejauh ini hanyalah pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) terhadap sampel swab.
Pemeriksaan ini bisa mendeteksi langsung keberadaan virus corona, bukan melalui ada tidaknya antibodi terhadap virus ini.
Tunggu Hasil Swab
Kelima staf BPBD tersebut, kata dia, saat ini sudah dilakukan pemeriksaan swab dan masih menunggu hasilnya.
"Untuk sementara kelima orang staf tersebut telah kami perintahkan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing," katanya.
Ia mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar menghentikan menyebar berita atau informasi yang belum jelas sebelum diumumkan secara resmi oleh tim Gugus Tugas Covid-19 Pasaman Barat.
"Hentikanlah menyebar berita tidak jelas dan masyarakat diharapkan tidak percaya dengan berita yang merugikan orang lain serta bisa menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat," kata Decki yang juga anggota Pusat Pengendalian dan Operasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pasaman Barat.
Ia juga mengajak masyarakat dapat mematuhi petunjuk pemerintah untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 ini.
Selain memakai masker dan juga menjaga jarak, dia juga meminta masyarakat menghindari keramaian, tidak keluar rumah jika tidak terlalu penting, sering mencuci tangan dan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
(mdk/bal)