BPBD Sleman Bantah Kabar Ternak Pengungsi Merapi Dijual Murah
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta membantah adanya berita bahwa ternak-ternak warga pengungsi darurat bencana erupsi Gunung Merapi banyak yang dijual murah jauh di bawah harga pasaran.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta membantah adanya berita bahwa ternak-ternak warga pengungsi darurat bencana erupsi Gunung Merapi banyak yang dijual murah jauh di bawah harga pasaran.
"Saya sudah survei dan bertanya kepada warga, ternyata tidak ada ternak milik pengungsi yang dijual murah kepada makelar atau spekulan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman Joko Supriyanto di Sleman, Sabtu (28/11) seperti dilansir Antara.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Di mana letak Gunung Semeru yang mengalami erupsi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Kapan Gunung Semeru erupsi? "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Apa yang terlihat meluncur dari kawah Gunung Merapi? Semakin dekat ke puncak, terlihat sebuah guguran lava meluncur dari kawah dengan batu-batunya yang masih merah memancarkan nyala api.
Menurut dia, memang ada beberapa warga Dusun Kalitengah Lor yang mengungsi dan menjual ternak miliknya. Namun ternak tersebut dijual sesuai dengan harga pasaran.
"Ternak warga yang terpaksa dijual itu tetap dihargai sesuai harga pasaran, kalaupun ada selisih itu tidak banyak jauh dengan harga pasaran. Misalnya satu ekor sapi harga pasaran Rp20 juta, mereka jual dengan harga Rp19 juta atau Rp18 juta," katanya.
Ia mengatakan, hampir semua alasan warga yang menjual ternak mereka karena alasan agar tidak repot mengurusnya, karena sedang berada di barak pengungsian.
"Warga yang menjual ternaknya juga lebih banyak karena ingin mengurangi beban dan agar tidak repot mengurus. Mereka mengurangi jumlah ternaknya, karena yang menjual ternak ini rata-rata mereka yang memiliki ternak lebih dari satu," katanya.
Joko mengatakan, BPBD Sleman juga telah memfasilitasi kandang penampungan ternak milik pengungsi di beberapa titik yang dinilai aman. Ada yang dititipkan di kandang komunal di daerah yang aman dan di kandang penampungan sementara.
"Kami juga membangun kandang penampungan di Lapangan Kalurahan Glagaharjo agar pengungsi yang berada di barak Glagaharjo dapat lebih dekat untuk mengurus ternaknya. Kandang penampungan ini cukup luas. Kami juga membuat bilik di dekat kandang penampungan sehingga pemilik dapat menjaga dan mengawasi ternaknya," katanya.
Sedangkan Panewu Cangkringan Suparmono mengatakan bahwa aktivitas perekonomian pengungsi Merapi di Sleman tetap berlangsung, meskipun ternak mereka terutama sapi perah diungsikan di sejumlah kandang penampungan.
"Kalau aktivitas perekonomian warga Kalitengah Lor sampai saat ini masih berlangsung, baik itu yang petani maupun peternak terutama peternak sapi perah," katanya.
Menurut dia, para peternak sapi perah setiap hari tetap melakukan aktivitasnya, seperti memerah dan memasarkan susu sapi melalui koperasi.
"Aktivitas mereka tetap berjalan, setiap pagi memerah susu dan menyalurkan ke koperasi. Kemudian juga mencari pakan ternak di atas (lereng Merapi). BPBD Sleman juga memfasilitasi kendaraan untuk mengangkut pakan ternak," katanya.
Baca juga:
Pengungsi Merapi Mulai Jenuh, Pemkab Klaten Minta Bersabar
Gunung Merapi Mengalami 44 Kali Gempa Guguran Sejak Kemarin
Aktivitas Kegempaan Gunung Merapi Alami Peningkatan Dibanding Minggu Lalu
Warga Lereng Merapi Diimbau Hentikan Penambangan
Ada Jejak Misterius di Gunung Merapi, Ini Potretnya Membekas di Beton Aspal
Kemensos Salurkan Bantuan Logistik dan Tenda untuk Pengungsi Gunung Merapi