BPIP: Pancasila Itu Tak Bertentangan dengan Islam
Ketua Umum PBNU ini menjelaskan, NU tahun 1984 dalam Muktamar ke 27 di Sidoarjo, di bawah pimpinan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, untuk menerima Pancasila sebagai asa tunggal.
Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Said Aqil Siradj mengatakan, Pancasila sama sekali tidak bertentangan dengan agama Islam.
Adapun ini disampaikan dalam diskusi kelompok terpimpin mewujudkan negara yang damai dan toleran Untuk Indonesia yang lebih maju.
-
Apa yang dilakukan BPIP untuk memperkuat Ideologi Pancasila di wilayah perbatasan? Menurutnya, perlu adanya sosialisasi tentang pemahaman dan pentingnya Ideologi Pancasila kepada masyarakat, terutama tentang pentingnya ekonomi Pancasila.
-
Kenapa BPIP mendorong penguatan Ideologi Pancasila di wilayah perbatasan, khususnya di Entikong? Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menyebut, perlu penguatan Ideologi Pancasila bagi masyarakat dan pelajar di wilayah lintas batas negara.
-
Bagaimana Pancasila berperan dalam membentuk kepribadian bangsa Indonesia? Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk karakter atau kepribadian bangsa. Hal ini yang kemudian membedakan antara bangsa Indonesia dan bangsa lainnya. Pancasila disahkan dalam pembukaan dan batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), yang terdiri dari wakil-wakil seluruh rakyat Indonesia.
-
Bagaimana BPIP ingin memastikan prinsip Pancasila diterapkan di pemerintahan? Dengan agenda ini, BPIP berupaya memastikan bahwa prinsip-prinsip Pancasila dapat kembali menguat dan diterapkan dalam seluruh aspek pemerintahan dan kehidupan berbangsa.
-
Siapa yang merumuskan Pancasila pada sidang BPUPKI? Kemudian pada sidang kedua BPUPKI, Soekarno dalam pidatonya berkesempatan menyampaikan gagasannya mengenai konsep awal Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia tepat pada 1 Juni 1945.
-
Kapan Hari Lahir Pancasila diperingati? Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
Ketua Umum PBNU ini menjelaskan, NU tahun 1984 dalam Muktamar ke 27 di Sidoarjo, di bawah pimpinan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, untuk menerima Pancasila sebagai asa tunggal.
"Karena dari lima sila itu tidak ada yang bertentangan dengan agama Islam. Justru itu adalah nilai-nilai Islam," kata Said di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (10/12).
Dia menjelaskan, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, semuanya ada dalam Alquran.
"Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, di Alquran itu ada semua. Terakhir keadilan sosial, itu banyak di Alquran," ungkapnya.
Sementara itu, Anggota Dewan Pengarah BPIP lainnya, Tri Sutrisno meminta untuk mendalami konsep tersebut, di dalam sebuah lini kehidupan.
"Kita dalami konsep itu. Kita hayati dan kita mampu buktikan. Baik di dalam politik, ekonomi, budaya, serta pertahanan dan keamanan," pungkasnya.
Pancasila Adalah Ideologi Luar Biasa
Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia mengatakan, Pancasila yang menjadi ideologi bangsa, sangat luar biasa. Dan mungkin tak ada tandingannya.
"Saya menilai bahwa Pancasila ini satu ideologi yang luar biasa, mungkin tidak ada tandingannya dari negara manapun. Simpel, tapi kayak mana. Cuma 5 silanya, tapi bisa membicarakan masalah keindonesiaan bahkan masalah global," ujarnya
Dia menuturkan, nilai-nilai Pancasila sebenarnya bisa diterapkan di seluruh dunia.
"Saking universalnya nilai-nilai Pancasila ini, saya bisa membayangkan sebetulnya jika dunia membutuhkan peradaban baru, dalam konteks hari ini terjadi pergerakan moral, perang dimana-mana dan segala macam, jawabannya adalah Pancasila," ungkapnya.
Karenanya, Doli menjelaskan, rugi besar jika Indonesia dan masyarakat meninggalkan hal ini. "Oleh karena itu rugi besar jika bangsa dan masyarakat kita mengabaikan Pancasila," jelas Doli.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com