BPIP Turun Langsung Perkuat Ideologi Pancasila Para Calon Paskibraka 2024
Setelah memperoleh materi Pembinaan Ideologi Pancasila, para calon Paskibraka mengikuti Pembekalan Nilai-nilai Kebangsaan
Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Tingkat Pusat Tahun 2024, mulai mengikuti sesi pembelajaran aktif.
Setelah memperoleh materi Pembinaan Ideologi Pancasila, para calon Paskibraka mengikuti Pembekalan Nilai-nilai Kebangsaan yang bersumber dari 4 konsensus dasar bangsa oleh Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas).
Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Rima Agristina mengapresiasi Lemhannas yang terus bekerja sama dan gotong royong.
Dalam upaya mencetak kader pemimpin masa depan bangsa yang berkarakter Pancasila.
"BPIP tidak sendirian dalam melaksanakan pembinaan kepada Calon Paskibraka. Oleh karena calon yang dibina adalah calon-calon pemimpin masa depan Indonesia,” ujar Rima saat Upacara Pembukaan Pembekalan Nilai-nilai Kebangsaan oleh Lemhannas RI bekerjasama dengan BPIP di Pusdiklat Paskibraka 2024, Cibubur, Jawa Barat.
Tidak hanya itu, Pengarah Program Paskibraka Tingkat Pusat ini menyebutkan, pemahaman Ideologi Pancasila dan nilai-nilai kebangsaan perlu diperoleh sejak dini oleh Para Calon Paskibraka.
Khususnya mengenai konsensus dasar berbangsa dan bernegara.
"Tentu saja kita melihat masa depan ini begitu banyak tantangan, maka Lemhannas sangat tepat untuk bersama BPIP memperkuat pembinaan para kader pemimpin bangsa ini melalui Program Paskibraka,” paparnya.
Program-program Prioritas Nasional telah diletakkan sebagai upaya untuk mencapai Indonesia emas tahun 2045.
"Usia adik-adik calon Paskibraka saat ini, pada tahun 2024 yaitu 100 tahun Indonesia Merdeka, akan mencapai usia yang diharapkan akan menduduki posisi penting sebagai pemimpin Indonesia,”tegasnya.
Para calon Paskibraka 2024 telah melalui proses rekrutmen dan seleksi Paskibraka yang ketat.
“Dari 153 ribu peserta paskibraka di seluruh Indonesia, inilah 76 calon Paskibraka tingkat pusat yang terpilih mewakili Provinsinya masing-masing,” ujarnya.
Rima menambahkan, perkembangan lingkungan strategis saat ini dihadapkan pada kemajuan teknologi yang berkembang pesat.
Disertai dengan tantangan di era globalisasi yang telah mengubah pola perilaku dan komunikasi manusia. Era globalisasi menjadikan seakan dunia borderless (tanpa batas).
“Di samping memiliki dampak yang positif, tetapi banyak juga dampak negatifnya. Kemudahan untuk mengakses informasi memungkinkan kita semua untuk melihat, memperhatikan dan bahkan terpengaruh oleh nilai-nilai kehidupan yang dianut oleh negara lain,” ucap Rima.
"Hal tersebut dapat menjadi peluang masuknya nilai-nilai kehidupan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan kita,” sambung Rima.
Peluang masuknya nilai-nilai tersebut perlu menjadi perhatian bagi kita semua. Khususnya bagi kita yang juga merupakan generasi muda yang sangat dekat dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sebagai kader calon pemimpin Bangsa yang nantinya akan menjadi Duta Pancasila, komitmen tersebut perlu didukung oleh pemantapan nilai-nilai kebangsaan yang utuh.
Mengingat adik-adik memiliki berbagai perbedaan latar belakang, pengalaman, dan persepsi serta perbedaan kualitas pemahaman terhadap nilai-nilai kebangsaan.
"Momentum ini sangat tepat guna mengenali nilai-nilai kebangsaan secara lebih mendalam untuk melengkapi dan mendalami materi kebangsaan" ujarnya.