BRIN: Tanggul Raksasa Tak Cukup Cegah Jawa Tenggelam
Eddy mengungkapkan, proyeksi tenggelamnya Jakarta dan beberapa kota pesisir di sepanjang Pantura terjadi akibat tiga faktor utama, yakni perubahan iklim, penurunan laju muka tanah (landsubsidence), dan kondisi lokal setempat.
Profesor Riset Bidang Meteorologi pada Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, Eddy Hermawan mengatakan, pembuatan tanggul raksasa tak cukup menahan laju tenggelamnya sejumlah wilayah di Pesisir Utara Jawa. Dia menyarankan, pencegahan dilakukan melibatkan berbagai sektor, termasuk mencegah kerusakan lingkungan di wilayah tersebut.
"Ke depannya perlu dilakukan upaya-upaya pencegahan yang lebih nyata. Pembuatan tanggul raksasa sepertinya belum cukup, namun harus diimbangi dengan kebijakan penggunaan air tanah, penanaman mangrove, dan pencegahan perusakan lingkungan harus segera mungkin dilakukan. Akan lebih efektif, jika upaya ini dilaksanakan oleh berbagai elemen masyarakat, tanpa pengecualian,” tegas Eddy dalam keterangan tulis, Rabu (6/10).
-
Kapan Ganjar Pranowo mengomentari proyek Giant Sea Wall Prabowo? Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menanggapi santai keinginan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto untuk menggenjot proyek Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa di kawasan Pantai Utara atau Pantura Jawa.
-
Bagaimana Ganjar Pranowo menanggapi proyek Giant Sea Wall Prabowo? "Oiya saya kira ide bagus ya, Pak Prabowo yang menyampaikan? Kayak memang dia satu guru dengan saya," kata Ganjar usai menginap di rumah warga Tegal, Jawa Tengah, Kamis (11/1).
-
Kenapa Ganjar Pranowo mendukung proyek Giant Sea Wall Prabowo? Di satu sisi, Ganjar mengatakan, pembangunan tanggul raksasa itu penting menjaga ketahanan dari air laut.
-
Di mana contoh tempat wisata hutan mangrove di Jakarta? Di Indonesia, ada banyak hutan mangrove yang saat ini dijadikan tempat wisata alam. Salah satunya di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.
-
Siapa yang sebelumnya sudah mengerjakan proyek Giant Sea Wall? Ganjar tidak menilai Prabowo meniru gagasan tersebut lantaran selama pemerintahan Presiden Joko Widodo telah dilakukannya."Karena kami pernah bekerja sama cukup lama dengan Belanda, apalagi di Demak, terus kemudian sedikit Tegal, dan Kota serta Kabupaten Pekalongan agak panjang. Pak Basuki (Menteri PUPR) sudah mengerjakan itu, bagus banget itu. Tapi memang perhitungannya musti serius betul itu," ujar Ganjar.
-
Kapan Kota Tua Jakarta dibangun? Kota ini hanya seluas 15 hektare dan memiliki tata kota pelabuhan tradisional Jawa. Kemudian di tahun 1619, VOC di bawah pimpinan Jan Pieterszoon Coen, Jayakarta pun dihancurkan. Setahun kemudian, kota baru bernama Batavia dibangun oleh VOC untuk menghormati Batavieren, yaitu leluhur bangsa Belanda.
Eddy mengungkapkan, proyeksi tenggelamnya Jakarta dan beberapa kota pesisir di sepanjang Pantura terjadi akibat tiga faktor utama, yakni perubahan iklim, penurunan laju muka tanah (landsubsidence), dan kondisi lokal setempat.
“Jika proyeksi hanya difokuskan pada akibat perubahan iklim semata, maka dampak yang dihasilkannya tidaklah terlalu severe (berat). Hal serupa juga ditemukan, jika proyeksi difokuskan hanya ke landsubsidence semata, maka analisisnya tidak bisa digunakan untuk skala global/regional,” rincinya.
Eddy berpendapat, proyeksi difokuskan ke hasil analisis gabungan antara dampak perubahan iklim global dan laju landsubsidence yang cukup pesat saat ini. Sebabnya dua proyeksi inilah yang diduga kuat akan mempercepat tenggelamnya kota-kota pesisir di Pantura, termasuk Jakarta di masa mendatang.
Menurutnya, hasil analisis data satelit terkini menunjukkan bahwa kawasan pesisir Pantura mengalami penurunan muka tanah paling tajam.
Kondisi geologi daerah pesisir dengan tanah yang lembut secara alamiah menurut Eddy membuat tanah terus turun. Dengan adanya kenaikan permukaan air laut akibat perubahan iklim, penggunaan air tanah, serta didirikannya gedung-gedung megah dan mewah di sepanjang Pantura ternyata semakin memperparah turunnya permukaan tanah.
“Perlu adanya monitoring terhadap penurunan tanah dan laju perubahan garis pantai akibat perubahan ketinggian air laut. Kondisi ini ternyata berbeda dengan kawasan selatan Jawa yang struktur geologinya cenderung berbukit,” saran Eddy.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Cerita Pilu Musala Wal Adhuha di Jakarta, Dulu Pusat Ibadah kini Tenggelam di Laut
Atasi Banjir Rob Jakarta, Luhut Upayakan Pelestarian Mangrove Taman Suaka Margasatwa
Peneliti BRIN: 115 Pulau di Indonesia Termasuk Bali dan Nias Terancam Tenggelam
Jakarta akan Tenggelam, Faktor Utama Permukaan Tanah Turun bukan Pemanasan Global
Pemprov DKI: Muara Baru, Pluit, Gunung Sahari Terancam Tenggelam 2050
Tsunami Megathrust Ancam Jakarta dan Selatan Jawa, Ahli ITB Peringatkan Ini
Anies Baswedan Ungkap Dua Penyebab Jakarta Terancam Tenggelam