Bripka Andry Ngaku Bongkar Praktik Setoran ke Atasan Bukan karena Sakit Hati Dimutasi
Meski begitu, ia memohon pertimbangan dari Korps Bhayangkara agar dirinya tidak dilakukan mutasi setelah menghadap pimpinannya bersama dengan ibunya.
Anggota Brimob Polda Riau Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Riau, Bripka Andry Darma Irawan menjelaskan, alasan dirinya membongkar praktik setoran ke atasannya itu bukan karena faktor sakit hati setelah terkena mutasi. Hal ini disampaikan olehnya usai mendatangi Gedung Div Propam Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (19/6).
"Jadi saya perlu tekankan, bukan karena sakit hati dimutasi, saya bongkar. Tidak," kata Andry kepada wartawan, di Jakarta.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Apa yang membuat bocah itu histeris dan melawan polisi? Bukan tanpa alasan bocah tersebut menangis histeris dan ingin memberikan perlawanan. Ternyata, dia tengah mengalami ketakutan. Sebab, sang bocah laki-laki itu diketahui bakal mengikuti acara sunatan massal yang digelar gabungan aparat setempat.
-
Kenapa polisi itu disekap? Kejadian itu berawal dari rasa sakit hati pelaku AI terhadap istri korban. Karena telah memberitahukan tempat tinggal dan alamat bekerja tersangka terhadap orang yang mencarinya," ujar Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Rabu (8/11).
Meski begitu, ia memohon pertimbangan dari Korps Bhayangkara agar dirinya tidak dilakukan mutasi setelah menghadap pimpinannya bersama dengan ibunya.
"Jika saya mutasi ke sini, yang ada saya tidak fokus dinas nantinya. Tentu akan berpengaruh ke kinerja saya. Saya mohon lah, karena faktor ekonomi dan keluarga tadi. Saya juga mengurus ibu sakit," ujarnya.
"Sekali lagi saya mohon maaf kepada Bapak Kapolri, semoga masalah saya diproses ini dengan Presisi, dengan prediktif, responsibilitas, transparansi berkeadilan, itu permohonan saya dan keluarga," sambungnya.
Ia menegaskan, praktik yang dibongkarnya itu bukan karena dirinya yang terkena mutasi. Namun, dirinya tetap meminta maaf kepada pimpinan Polri atas apa yang menjadi viral tersebut.
"Cuma saya tidak tahu lagi, saya bingung harus urus ke mana langkah apa yang harus saya lakukan lagi. Saya sudah laporan ke mana-mana, namun tidak juga saya dapat ayoman dinas saya," tegasnya.
Pengakuan Bripka Andry Darma membuat geger. Dia kesal atas proses mutasi yang dialaminya. Padahal sebagai bawahan, dia sudah coba mematuhi perintah atasannya. Termasuk menuruti keinginan 'bos' agar menyetorkan uang bernilai ratusan juta Rupiah.
Kompol Petrus sebagai atasan yang dimaksud Bripka Andry sudah diperiksa. Kompol Petrus juga sudah dicopot dari jabatannya sebagai Komandan Batalyon Detasemen B Brimob Manggala Junction Polda Riau.
Meski Kompol Petrus sudah dicopot, Bripka Andry ternyata belum pernah diperiksa atas unggahannya tersebut.
Kepolisian Daerah Riau masih terus mencari keberadaan Bripka Andry. Bahkan Bripka Andry juga dimasukkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
"Saat ini statusnya masih dilakukan pencarian namun sudah diterbitkan DPO oleh komandan satuannya," kata Kabid Humas Polda Riau, Kombes Nandang Mu'min, saat dihubungi merdeka.com, Kamis (8/6).
Menurutnya, Bripka Andry sudah tidak berdinas lagi sejak dimutasinya pada Maret 2023 lalu. Terlebih yang bersangkutan juga berstatus desersi.
"Bripka A sudah berstatus desersi sejak dimutasi pada 3 Maret 2023 tidak melaksanakan dinas," ujar Nandang saat dikonfirmasi, Kamis (8/6).
(mdk/eko)