Briptu Imam Gilang sempat telepon ibunda lagi tugas jaga pawai obor
Briptu Imam Gilang sempat telepon ibunda lagi tugas jaga pawai obor. Ning tidak menyangka ditinggalkan anaknya begitu cepat saat bertugas. Terlebih ia tak pernah merasakan firasat akan kepergian Briptu Imam.
Air mata Ningwyati tak henti-hentinya saat sejumlah kerabat dan tetangga melihat jenazah Briptu Amunerta Imam Gilang Adinata, di kediamannya Jalan Kelingkit, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta, Kamis (25/5). Ibu dari dua anak ini mengaku sangat sedih saat mengetahui anak sulungnya itu menjadi salah satu korban tewas serangan bom bunuh diri di terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5) malam.
Ning tidak menyangka ditinggalkan anaknya begitu cepat saat bertugas. Terlebih ia tak pernah merasakan firasat akan kepergian Briptu Imam.
"Tidak mendapat firasat apa-apa. Cuma telepon pamit kalau jaga pengamanan pawai obor jam tujuh malam, kemudian tahu-tahu ternyata anak saya jadi korban," kata Ningwyati, saat ditemui di kediamannya.
Hal senada diungkapkan paman Briptu Imam, M. Rifki (40). Ia mengaku tidak ada firasat apapun mengenai Imam.
"Enggak ada sama sekali. Tahunya ya dia memang terakhir bicara sama orangtuanya lagi dinas di Kampung Melayu," kata Rifki.
Rifki terakhir bertemu Imam sebulan lalu. Sosok korban juga dikenal pendiam dan tidak banyak bicara. Namun, Imam dikenal keluarga memiliki jalinan silaturahmi baik dengan siapapun.
"Kalau Mas Imam ini orangnya pendiam tidak banyak omong," kata Rifki.
Menurut Rifki, masa kecil Imam dihabiskan di Jawa. Namun ketika mengikuti pendidikan kepolisian baru di Jakarta.
"Bagus, ya sebagai anak bakti kepada orangtua baguslah. Karena kecilnya itu di Jawa. Pas ikut pendidikan kepolisian ini baru di Jakarta," kata Rifki.
Sepengetahuan dirinya, Imam sering berkomunikasi dengan orangtuanya jika sedang bertugas. Dia pun sangat terpukul atas kepergian keponakannya tersebut.
"Kami dari keluarga besar Bapak Sri Sarjono, Bapak dari Almarhum Imam Gilang Adinata ya berharap bisa di usut tuntas pelaku pengeboman ini," kata Rifki.
Baca juga:
Anies Baswedan ajak rakyat Indonesia tak takut lawan aksi teror
Kapolda sebut kondisi korban bom Kampung Melayu cukup parah
Terduga pelaku bom Kampung Melayu sehari-hari berdagang obat herbal
LPSK akan bantu pemulihan korban bom bunuh diri di Kampung Melayu
CCTV halte TransJakarta Kampung Melayu diperiksa digital forensik
Bom meledak di Kampung Melayu, AS keluarkan imbauan perjalanan
Ketabahan pacar Briptu Ridho korban bom Kampung Melayu
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kapan Bumi terbentuk? Dengan mengukur usia bebatuan di bulan, dan meteorit yang ditemukan di Bumi, para ilmuwan memperkirakan Bumi terkonsolidasi 4,54 miliar tahun lalu.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.