Budayawan: Gus Ipul tokoh pemersatu budaya dan agama
Zaman telah berubah, tidak banyak masyarakat atau tokoh masyarakat yang mau memikirkan kelestarian budaya lokal. Dari sedikit orang itu, ada salah satu tokoh Jawa Timur (Jatim) yang selalu mempertahankan kebudayaan-kebudayaan lokal
Zaman telah berubah, tidak banyak masyarakat atau tokoh masyarakat yang mau memikirkan kelestarian budaya lokal. Dari sedikit orang itu, ada salah satu tokoh Jawa Timur (Jatim) yang selalu mempertahankan kebudayaan-kebudayaan lokal.
Dia adalah Saifullah Yusuf, Wakil Gubernur Jawa Timur. Tokoh satu ini memang tidak banyak yang tahu, bagaimana kiprahnya dalam mempertahankan budaya lokal. Namun, di mata Sastrawan asal Surabaya, Asykuri, Gus Ipul panggilan akrab Saifullah Yusuf memiliki peran sangat vital dalam upaya melestarikan kebudayaan yang dibalut dengan agama.
-
Kapan Yusuf mulai beternak itik? Ahmad Yusuf (22) sudah mulai beternak itik sejak usianya masih 15 tahun.
-
Apa yang akan dilakukan Khofifah di Pilgub Jatim? Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Timur Prabowo-Gibran, Khofifah Indar Parawansa menyatakan akan kembali mengikuti kontestasi pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur 2024.
-
Apa yang dilakukan Yusuf bersama Ikram Rosadi? Sejak datang ke klinik, Yusuf seakan tak terpisahkan dengan sang ayah sambung yang menyemangatinya sebelum disunat.
-
Kapan Khofifah memutuskan untuk ikut Pilgub Jatim? Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Timur Prabowo-Gibran, Khofifah Indar Parawansa menyatakan akan kembali mengikuti kontestasi pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur 2024.
-
Siapa saja yang mendukung Khofifah di Pilgub Jatim? PAN, Gerindra, Golkar, dan Demokrat menyatakan kesiapannya untuk mendukung Khofifah di Pilgub Jatim.
-
Siapa yang menepis isu Cak Imin maju di Pilkada Jatim? Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Jazilul Fawaid menepis isu calon wakil presiden nomor urut 1 yang juga Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar akan maju pada Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur 2024. "Gus Muhaimin tidak mungkin, ngapain (maju Pilkada Jatim)," ujar Jazilul di Jakarta, Sabtu (6/4). Ia menegaskan sampai saat ini tidak ada pembahasan mengenai Cak Imin (sapaan akrab Muhaimin Iskandar) akan maju pada Pilkada Jatim.
Asykuri yang juga Ketua STKIP Bina Insan Mandiri (BIM) melihat, kiprah Gus Ipul untuk mempertahankan budaya sangat besar. Menurut dia, Gus Ipul faham benar asal-usul kebudayaan Jawa, bagaimana kehadiran Islam di tanah Jawa yang memakai budaya sebagai alat untuk mendekatkan diri kepada masyarakat.
“Gus Ipul itu pemersatu budaya dan agama era sekarang,” ujarnya.
Semua orang tahun, lanjut dia, Gus Ipul merupakan santri lulusan pesantren. Jadi, dia (Gus Ipul) sangat faham bagaimana pesantren. Santri itu mengerti bagaimana masyarakat susah, dan bagaimana masyarakat repot. Dengan pengertian yang dimiliki, Gus Ipul akan lebih memasyarakat.
Penguasaan Gus Ipul terhadap budaya tidak perlu diragukan. Untuk itu, dia mempraktekan bagaimana komunikasi dilakukan dengan menggunakan budaya. Kemudian dibalut dengan agama yang membuat masyarakat semakin cinta terhadap Gus Ipul.
“Gus Ipul faham kalau tidak ada agama yang bisa lepas dari budaya. Misalnya Islam yang ada di Negara Arab akan sesuai dengan budaya Arab, Persia juga menganut budaya Persia, serta Jawa maka budaya Jawa yang lebih lekat. Islam Jawa saja ada perbedaan dengan luar Jawa, tetapi aqidahnya sama,”kata dia.
Cara-cara inilah yang terus dipertahankan, setiap jok (guyonan) Gus Ipul selalu mengangkat budaya. Selain itu, orang nomor dua di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim sangat senang terhadap pertunjukan wayang. Dari wayang inilah muncul ide untuk diaplikasikan pada setiap pidato di masyarakat.
Untuk itu di dalam NU (Nahdhatul Ulama), kata-kata bid’ah harus direnungkan kembali. Karena memang agama tidak bisa dipisahkan dengan budaya. Gus Ipul, ujar lulusan Unesa, sangat paham dan memegang prinsip tersebut. Namun, Gus Ipul yang mencalonkan Gubernur tidak menyampaikan persoalan ini secara eksplisit.
“Di wayang, Gus Ipul gayeng (suka). Karena dia belajar persoalan budaya dan agama dari situ,” jelas Asykuri.
Hal itulah yang membuat masyarakat semakin suka terhadap apa yang dilakukan Gus Ipul. Masyarakat memahami kalau Gus Ipul bisa mengerti kebutuhan, dan bagaimana susahnya dalam menghadapi kehidupan. Dari kesusahan-kesusahan itu, masyarakat menganggap kalau Gus Ipul bisa menyelesaikan dengan baik.
(mdk/paw)