Budi Waseso: Saya akan ke Papua, Medan dan Sulawesi cari buaya ganas
Terpidana mati akan diisolir dan dihukum dengan buaya.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso sepertinya serius akan rencana menaruh sejumlah buaya untuk 'menemani' para tahanan bandar narkoba. Buktinya, ia akan menelusuri pelosok negeri seperti Medan, Papua dan Sulawesi untuk mencari buaya paling ganas.
"Besok saya ke Medan, Papua,dan Sulawesi saya mau lihat penangkaran buaya. Buaya mana yang lebih ganas," ujar Budi usai menghadiri kampanye 'Stop Narkoba' di Jakarta Pusat, Minggu (8/11).
Selain itu, Budi juga tengah membahas rencananya tersebut dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, dan Dirjen Lapas.
"Nanti masih dibicarakan oleh MenkumHam dan Dirjen Lapas," tuturnya.
Mantan Kabareskrim ini menjelaskan hukum tersebut diperuntukan untuk bandar narkoba yang sudah jadi terpidana mati.
"Kita bikin, untuk bandar narkoba yang sudah terpidana mati, jadi di sana terisolir dan mereka dihukum dengan buaya," jelasnya.
Budi juga berencana untuk menempatkan buaya sebanyak-banyaknya untuk para narapidana.
"Sebanyak-banyaknya kita bakal taruh itu buaya, biar tahanan gak pada kabur. Kan Buayanya gak bisa diajak kerja sama. Enggak bisa disogok lagi," tandasnya.
Baca juga:
Kampanye anti narkoba, Budi Waseso bagi-bagi topi dan kaos di HI
Cara-cara gila Komjen Budi Waseso binasakan bandar narkoba
Wacana Wapres JK dipanggil Pansus Pelindo II, ini kata Budi Waseso
Budi Waseso: Jika tak diberikan tempat, BNN buat tenda di Monas
Panasnya pansus Pelindo, dari soal JK sampai serang putri Bung Karno
Rizal Ramli: Backing RJ Lino si penelepon Budi Waseso dari Korsel
-
Mengapa Budi Waseso berpendapat Pramuka penting? Pasalnya, kata dia, kegiatan Pramuka sudah ada dari zaman kemerdekaan Indonesia. "Kalau kita bicara Pramuka jangan hanya sekarang. Artinya, itu harus berawal dari sejarah. Dari zaman kemerdekaan, sebelum kemerdakaan Pramuka itu sudah aktif dan sudah ada. Dulu namanya pandu-pandu disatukan jadi Pramuka.
-
Apa permintaan utama Budi Waseso kepada Menteri Nadiem? Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka, Budi Waseso meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mencabut aturan yang yang mencabut Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah.
-
Bagaimana menurut Budi Waseso, Pramuka seharusnya diterapkan? "Oleh sebab itu, mungkin kemarin Permen (Permendikbud) itu menurut saya harus dicabut. Karena kalau kita memulai dari itu ya kita harus scr keseluruhannya harus ada izin keppres-nya enggak. Artinya, tidak serta merta hanya melalui keputusan menteri," jelasnya.
-
Siapa yang diminta Budi Waseso untuk mencabut aturan Pramuka? Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka, Budi Waseso meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mencabut aturan yang yang mencabut Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah.
-
Kapan program KBNS digagas oleh Presiden Soeharto? Salah satu kebijakan industrialisasi sektor usaha otomotif ala Presiden Soeharto adalah program Kendaraan Bermotor Niaga Sederhana (KBNS) pada 1970-an.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.