Buktikan ucapan Haris Azhar, BNN periksa penyidik kasus Freddy
Budi Waseso berjanji akan memberikan sanksi tegas jika ada anggotanya terlibat perdagangan narkoba Freddy Budiman.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso mengaku kaget ada anggotanya disebut terseret jaringan peredaran narkoba bersama terpidana mati Freddy Budiman. Budi Waseso berjanji akan memberikan sanksi tegas jika ada anggotanya terlibat perdagangan narkoba Freddy Budiman.
"Jadi intinya gini, informasi yang diberikan secara berkembang adanya pleidoi Freddy Budiman memberi sesuatu atau koordinasi dengan anggota BNN itu saya sudah melakukan langkah internal. Jika memang ada yang terlibat, kita akan melakukan tindakan tegas kepada siapapun, khususnya yang ada di BNN," kata Budi Waseso di Gedung BNN, Jakarta Timur, Selasa (2/8).
Menurut mantan Kabareskrim ini, sampai hari ini timnya yang dipimpin langsung dengan Inspektur Utama (Irtama) sedang bekerja melakukan penyelidikan terkait pengakuan Freddy yang disampaikan oleh Koordinator KontaraS Haris Azhar itu. Dia menambahkan, penyelidikan mengenai informasi itu pun dilakukan bersama Polri dan TNI.
"Kita harus membuktikan itu semua yaa. Artinya sekarang anggota yang ada pada saat itu menangani Freddy Budiman diminta untuk kembali menyelidikinya," tandasnya.
Diketahui, Koordinator KontraS Haris Azhar mengungkap bahwa sejumlah oknum di BNN, Polri, dan TNI pernah menerima upeti dan ikut membantu menjalankan bisnis narkoba Freddy Budiman sebelum diesekusi mati. Namun Haris mengaku identitas oknum tersebut berada di pledoi peninjauan kembali Freddy.
Akibat pernyataannya itu Kapolri Jenderal Tito Karnavian meminta bawahannya mengusut informasi tersebut. Haris sendiri rencananya akan diperiksa Bareskrim Polri pekan depan terkait pernyataannya itu.
Baca juga:
2 Polisi terlibat jaringan Freddy Budiman dipecat sejak 2012
Haris diminta tunjukkan bukti transfer Freddy ke sejumlah institusi
Aparat makan duit haram Freddy jangan harap bisa tidur nyenyak
Freddy Budiman ajak istri dalam bisnis narkoba
Freddy Budiman cuma lulus SD, sering dipinjam polisi ungkap kasus
Polri soal testimoni: Freddy cari pembenaran agar lolos hukuman mati
Ruhut anggap testimoni Freddy Budiman cuma bualan
-
Kapan Harun Kabir meninggal? Tanggal 13 November 1947, jadi hari terakhir Harun Kabir dalam menentang kekuasaan Belanda yang kembali datang ke Indonesia.
-
Mengapa Budi Waseso berpendapat Pramuka penting? Pasalnya, kata dia, kegiatan Pramuka sudah ada dari zaman kemerdekaan Indonesia. "Kalau kita bicara Pramuka jangan hanya sekarang. Artinya, itu harus berawal dari sejarah. Dari zaman kemerdekaan, sebelum kemerdakaan Pramuka itu sudah aktif dan sudah ada. Dulu namanya pandu-pandu disatukan jadi Pramuka.
-
Siapa Bapak Harto? Saat itu ada Bapak Harto, ayah dari Gilga Sahid.
-
Kapan Amir Hamzah ditangkap? Konon, Amir diduga sedang makan bersama dengan perwakilan Belanda saat kembali ke Sumatra. Saat itu, revolusi sosial sedang berkembang. Sebuah kelompok dari Pemuda Sosialis Indonesia menentang Feodalisme. Akhirnya masa kepemimpinan Amir pun hancur dan ia ditangkap.
-
Kapan Bagindo Aziz Chan meninggal? Pada sore hari tanggal 19 Juli 1945, Aziz Chan bersama keluarga sedang dalam perjalanan menuju Padang Panjang.
-
Bagaimana Abdul Haris Nasution naik pangkat dari kopral menjadi sersan? Pada tahun 1940, saat Jerman Nazi menduduki Belanda, pemerintah kolonial Belanda membentuk korps perwira cadangan di Indonesia, yang juga menerima orang-orang Indonesia. Abdul Haris Nasution bergabung dengan korps ini sebagai satu-satunya cara untuk mendapatkan pelatihan militer. Dia naik pangkat dari kopral menjadi sersan dalam tiga bulan.