Bulan Ramadan, PSK di kota Serang tetap buka lapak seperti biasa
Di sekitar alun-alun Kota Serang masih terlihat sejumlah PSK yang tetap melakukan aktivitasnya menjajakan diri.
Tiga wanita yang diduga pekerja seks komersial (PSK) yang masih nekat melakukan aktivitasnya di Bulan Ramadan diangkut petugas Satpol PP, Kota Serang. Ketiga wanita tersebut diangkut dari wilayah Kepandean, Kota Serang, Minggu (21/6/2015) dini hari.
Puluhan anggota Satpol PP kota serang melakukan razia dengan menggunakan tiga kendaraan dinas, dan langsung melakukan sweeping ke sejumlah tempat yang sering dijadikan mangkal PSK dan penjual jamu, yakni Kepandean, Taman Sari, Pasar Rau dan Stadion Maulana Yusuf Serang.
"Itu di mobil kita mendapatkan tiga wanita, yang selanjutnya akan kita lakukan pendataan," kata Kepala Seksi (Kasi) Operasi Satpol PP Kota Serang, Misri.
Sementara itu, Kabid Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah (PPUD), Bambang Gartika mengatakan, bahwa operasi ini merupakan cipta kondisi, tindak lanjut Perda Nomor 2 tentang Pekat, dan edaran Wali kota Serang selama Ramadan. "SPT (Surat Perintah Tugas-red) satu bulan penuh, tiap malam kita melakukan razia, nanti kita laporkan ke Pa Sekda per minggu," katanya.
Namun berdasarkan pantauan, suasana pada Minggu (21/6/2015) dini hari di sekitar alun-alun Kota Serang masih terlihat sejumlah PSK yang tetap melakukan aktivitasnya menjajakan diri.
Tidak hanya itu memasuki Bulan Ramadan aktivitas dugem jalanan di Kota Serang yang berada di sekitar alun-alun juga terus beraktivitas. Sekumpulan pemuda berkumpul sambil menikmati minuman keras dan wanita berpakaian seksi menjadi pemandangan yang terjadi di alun-alun tersebut.
"Realitanya, tidak di bulan puasa tidak di bulan-bulan biasa ramai terus pada mabok jogged-joged, tiap malem. Pemerintah kaya tutup mata, liat aja tuh cewe-cewe juga masih banyak yang mangkal di jalan tengah itu (alun-alun serang red-)," kata M rido, salah satu warga Kota Serang.