Bule Jerman di Bali racik sabu pakai pupuk urea
barang haram hasil racikan BB sejauh ini hanya beredar di wilayah Bali. Pelaku juga baru memproduksi selama 3 bulan.
Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bali terus melakukan pengembangan terhadap BB (35), pria asal Jerman, yang memproduksi sabu di rumah kontrakannya. Temuan mencengangkan, bahan dipakai BB membuat sabu ternyata pupuk urea dan cairan penyumbat tinja.
"Ada banyak bahan yang digunakan. Tetapi perlu diketahui oleh pengguna, ada bahan pupuk urea dan cairan aseton serta cairan keras untuk penghancur sumbatan. Bayangkan jika semua barang ini masuk dalam tubuh kita," kata Kepala BNN Provinsi Bali, Putu Gede Suastawa, Jumat (2/9).
Menurut Suastawa, barang haram hasil racikan BB sejauh ini hanya beredar di wilayah Bali. Pelaku juga baru memproduksi barang haram itu selama tiga bulan.
"Selama produksi tiga bulan terakhir, belum sampai keluar daerah. Baru sebatas di Bali, itupun masih diwilayah Kuta dan Denpasar," ucapnya.
Pihaknya juga mengaku seluruh jaringan kurir dipekerjakan bule asal Jerman ini sudah ditangkap.
Di samping itu, Suastawa menjelaskan, pelaku mampu memproduksi sabu hingga 20 gram per harinya. Hasil produksi sabu milik tersangka juga dikenal berkualitas.
"Ini kalau sampai lolos, per harinya tidak sampai 24 jam tersangka mampu memproduksi hingga 20 gram," ungkapnya.
Hingga saat ini tersangka masih dalam proses pemeriksaan. Untuk diketahui, tersangka diamankan di sebuah rumah kontrakan di Perumahan Puri Wahana di Banjar Semer Kerobokan, Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, pada 22 Agustus 2016 lalu.