Buntut Pertemuan dengan Prabowo Subianto, Budiman Tidak Diterima lagi di Repdem
Pertemuan Budiman dengan Prabowo membuat geram sejumlah aktivis 98
Langkah Budiman menemui Prabowo berbuntut panjang.
Buntut Pertemuan dengan Prabowo Subianto, Budiman Tidak Diterima lagi di Repdem
Ketua Umum Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Wanto Sugito mengaku tidak akan menerima kembali Budiman Sudjatmiko. Hal ini buntut dari aksi salah satu deklarator Repdem itu melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto beberapa waktu lalu. "Enggak, enggak mungkinlah (diterima lagi di Repdem) karena kita tidak bisa bersentuhan dengan kelompok-kelompok yang punya kontribusi buruk terhadap bangsa Indonesia. Apalagi punya kedekatan terhadap kekuatan Orde Baru ya kita mau berlanjut kepada pimpinan sipil yang merakyat," kata Wanto kepada wartawan, Minggu (30/7).
Selain itu, ia menyebut, dengan adanya pertemuan mantan Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik (PRD) dengan Bakal Calon Presiden (Bacapres) Prabowo, membuat sejumlah aktivis kecewa.
"Kemarin kan teman-teman aktivis mantan aktivis PRD dengan mantan Sekjen-nya, Petrus juga mengakui hal yang sama. Kecewa mereka dengan perilaku mantan ketua umum PRD-nya enggak boleh begitu," sebutnya.
Tidak hanya mengaku kecewa, Ketua DPC PDIP Tangerang Selatan ini pun prihatin atas langkah Budiman tersebut. Dia ingin ada sanksi yang diberikan PDIP terhadap Budiman.
"Kan akan dipanggil oleh DPP partai dalam waktu dekat yang bersangkutan akan diminta klarifikasi. Tapi kalau saya sebagai Ketua Umum Repdem, saya PDI Perjuangan tentu sangat prihatin perilaku Bung Budiman bertemu dengan sosok orang yang punya kontribusi kelam di Republik Indonesia," pungkasnya.
Aktivis 98 Kecewa
Sebelumnya salah satu Aktivis 98 Adian Napitupulu mengaku, banyak rekan-rekan 98 yang menolak dan kecewa dengan Budiman. "(Kelompok 98) banyak yang menolak, banyak yang kecewa, tapi saya enggak mau mikirin itu. Pertarungan politik kita tinggal 199 hari. Saya mau fokus di situ aja," kata Adian usai menghadiri acara Ngopi Banteng Bersama Repdem di kawasan Jakarta, Minggu (30/7).
Penolakan itu disebutnya karena masih ada banyak nyawa yang tidak dipertanggungjawabkan dari proses reformasi yang harus diselesaikan.
"(Protes karena sejarah kelam 98) Ya kalau saya baca dari media, nonton di TV segala macam, ya masih ada banyak nyawa yang tidak dipertanggungjawabkan dari proses reformasi kemarin kan, ya artinya bahwa semua harus diselesaikan," sebutnya.