Busyro Muqoddas: Polri kok napsu banget revisi UU Terorisme?
Dia curiga karena Polri dengan cepat mengaitkan bom bunuh diri tersebut dengan jaringan ISIS.
Tim Evaluasi Penanganan Kasus Terorisme menduga Polri menginginkan revisi Undang-Undang Penanganan Terorisme yang kini masih digodok Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) segera disetujui. Keinginan ini memicu bergulirnya isu terorisme di Indonesia.
Pimpinan PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas yang juga menjadi bagian dari tim evaluasi Penanganan Kasus Terorisme mengambil contoh kasus bom bunuh diri di depan Mapolres Surakarta, Solo. Polri dengan cepat mengaitkan bom bunuh diri tersebut dengan jaringan ISIS.
"Itu terindikasi toh dari statement Polri itu sendiri kan. Lalu kesannya seakan akan untuk mempercepat itu (revisi Undang-Undang Penanganan Terorisme), statement itu mengesankan ambisi bernapsu banget, ada apa di balik itu? Jawabannya baca aja pasal-pasal yang kemarin dikiritisi oleh Todung Mulya Lubis (pengacara dan aktivis hak asasi manusia)," ungkap Busyro di Kantor PP Muhammadiyah Jl. Menteng Raya, Jakarta Pusat, Jumat (15/7).
"Jadi ada sesuatu yang ditargetkan. Kesannya untuk mempercepat itu, ada bom ada bom. Apakah teman-teman tidak berpikir sesungguhnya siapa sih aktor di balik dari bom ke bom itu?" tambahnya.
Busyro curiga, teroris yang diklaim merebak bukan berasal dari kelompok radikal tanah air melainkan aktor dari luar yang bekerja sama dengan pihak tertentu di dalam negeri.
"Saya belum sepenuhnya percaya bahwa teroris-teroris itu murni gerakan radikal," jelasnya.
Lebih lanjut, Busyro juga menduga ada investor luar menggelontorkan dana kepada Densus 88 yang menangani terorisme di tanah air. Busyro meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menahkodai Indonesia segera mengungkap transparansi dana tersebut.
"Tanyakan pak jokowi, butuh investasi enggak? Investor kan butuh keamanan," tandasnya.
-
Kapan wisuda anggota Polri di Turki? Acara tersebut diselenggarakan pada 26 Juli 2023 waktu setempat.
-
Kapan Prabowo Subianto menghadiri Upacara HUT Polri? Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto hadir dalam upacara HUT Polri ke-78, Senin kemarin.
-
Bagaimana peran Ditjen Polpum Kemendagri dalam menangani radikalisme dan terorisme? Ketua Tim Kerjasama Intelijen Timotius dalam laporannya mengatakan, Ditjen Polpum terus berperan aktif mendukung upaya penanganan radikalisme dan terorisme. Hal ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Apa yang dilakukan Prabowo Subianto dalam Upacara HUT Polri? Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto hadir dalam upacara HUT Polri ke-78, Senin kemarin.
-
Siapa yang berkomitmen untuk memperhatikan para penyintas terorisme? Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) komitmen perhatikan para penyintas.
Baca juga:
Tito minta pencegahan & laporan intelijen masuk revisi UU terorisme
Tito sebut banyak terorisme latihan gunakan air softgun
Revisi UU Terorisme, Menkum Ham sebut semakin cepat semakin baik
Bom di Solo, Ketua DPR janji percepat bahas revisi UU terorisme
MUI tegaskan jihad dengan cara teror haram hukumnya