Butuh Rp 20 triliun perluas kawasan wisata Borobudur jadi 6.000 Ha
Perluasan wilayah Candi Borobudur akan diatur melalui peraturan presiden.
Untuk memajukan potensi wisata di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Presiden Jokowi menyiapkan peraturan presiden (Perpres) yang mengatur perluasan kawasan wisata Candi Borobudur menjadi 6.000 hektar.
"Sekarang lagi menunggu Perpres. Jadi nanti akan diperpreskan oleh Pak Presiden (Jokowi) setelah menggelar rapat di Borobudur. Menteri Pariwisata sedang menyiapkan itu," tegas Ganjar Pranowo usai acara diskusi 'Ganjar Menyapa' di Kawasan Kota Lama, Kota Semarang, Jawa Tengah Selasa (2/2).
-
Di mana Candi Borobudur terletak? Candi Borobudur merupakan salah satu bangunan kuno nan ikonik di Indonesia. Terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
-
Dimana lokasi wisata alam di sekitar Candi Borobudur? Selain Borobudur, Magelang memiliki pesona alam yang menakjubkan. Di sekitarnya terdapat pegunungan, perkebunan teh, dan lahan pertanian yang hijau.
-
Kapan Candi Borobudur dibangun? Dibangun pada abad ke-9, Borobudur dikenal sebagai salah satu situs bersejarah terbesar dan paling indah di dunia.
-
Apa yang membuat Candi Borobudur sangat istimewa dan menarik bagi pengunjung? Salah satu daya tarik utama di Magelang adalah Candi Borobudur, sebuah situs warisan dunia UNESCO yang menjadi salah satu candi Buddha terbesar di dunia. Dibangun pada abad ke-9, Borobudur mempesona pengunjung dengan arsitektur megahnya, pahatan relief yang indah, dan suasana yang tenang.
Perluasan kawasan Candi Borobudur diperkirakan membutuhkan dana Rp 20 triliun. Sebesar Rp 10 triliun akan diambil alih pemerintah dan sisanya Rp 10 triliun diupayakan dari investor atau pihak swasta.
"Pemprov Jateng hari ini lagi mereview kawasan yang ada di sana. Anggarannya dari pusat. Sehingga kalau kajian ini selesai, kelembagaan dari pusat selesai maka akhir tahun ini diharapkan bisa nyambung. Tahun depan kita akan langsung eksekusi," katanya.
Badan Otoritas Candi Borobudur yang nantinya akan terdiri dari perwakilan pemerintah, BUMN pengelola Candi Borobudur, Candi Prambanan dan Ratu Boko, serta masyarakat akan bekerja sama mengelola obyek wisata ini. Proses pembentukan Badan Otoritas dan program pengelolaan serta penataan kawasan Candi Borobudur akan dilakukan secara bertahap.
"Pasti bertahap. Nanti kita akan bicara kelembagaan. Terus bicara area yang kurang lebih 6.000 hektar itu. Terus bicara aset, kerja sehingga kontribusi di masing-masing fokus pada keinginan bersama," ungkapnya.
Politisi PDIP ini melanjutkan, dengan konsep perluasan, maka konsentrasi pengunjung tidak hanya ke Candi Borobudur. Nantinya akan dibangun wahana-wahana penunjang di sekitar candi. Dengan begitu, kelestarian Candi Borobudur yang merupakan peninggalan abad kejayaan Raja Syailendra tetap terjaga.
"Konsentrasi di candi saja? Apakah nanti malah bebannya makin tinggi justru malah merusak? Maka kita buatkan di tempat-tempat sekitar dan akan kita perbanyak wahana," ucapnya.
Rencana perluasan kawasan Candi Borobudur pernah dilakukan di era Gubernur Jawa Tengah Mardiyanto. Saat itu, Mardiyanto akan melakukan program perluasan kawasan wisata Borobudur dengan program Jagat Jawa. "Ya sama (konsepnya). Waktu itu karena kita tidak fokus dan kurang gemi. Harus lebih gemi, terus telaten. Terus diajak ngobrol dan semuanya harus terlibat," tuturnya.
Ganjar meminta warga dan pelaku UKM di sekitar Candi Borobudur tidak khawatir bakal digusur seiring program perluasan kawasan wisata Candi Borobudur. Sebaliknya, kata dia, dengan perluasan maka akan memajukan usaha kecil masyarakat di sekitar Borobudur.
"Kita enggak usir UKM. UKM harus jalan terus, justru kita nantinya akan memberikan ruang yang lebih baik," terangnya.
(mdk/noe)