Cadangan listrik sisa 100 MW, Bali akan alami pemadaman bergilir
Menurut Huda, bila beban overload maka akan banyak terjadi ledakan gardu listrik.
Jatah listrik di Provinsi Bali kini kian menipis, yakni tersisa 100 MW. Kondisi itu kian mengkhawatirkan mengingat konsumsi listrik warga di Pulau Dewata itu kian berlebihan saat musim kemarau seperti sekarang.
Kondisi kritisnya listrik di Bali itu disampaikan GM PLN distribusi Bali, Syamsul Huda, Sabtu (15/11). Menurut dia cuaca panas saat ini memaksa masyarakat Bali memanfaatkan mesin pendingin hingga 24 jam nonstop.
"Tentu dengan pemakaian yang berlebihan, akan menyebabkan beban kelistrikan memuncak. Apalagi sekarang hampir 85 persen masyarakat di Bali memanfaatkan dengan sistem elektrik pulsa," ujarnya di Denpasar.
Huda mengimbuhkan, kini ketersediaan listrik di Bali sekitar 880 MW yang dihasilkan dari PLTD Gilimanuk, Pesanggaran Denpasar dan Pemaron Singaraja serta Pasokan dari Paiton Jatim melalui kabel interkoneksi bawah laut. Sedangkan beban puncak kebutuhan yang dimanfaatkan masyarakat berkisar 780 MW.
"Dengan pasokan yang dimiliki 880 MW dan digunakan 780 MW, berarti kita hanya punya cadangan tinggal 100 MW. Ini cukup mengkhawatirkan bila ada kegiatan akbar yang membutuhkan tambahan pasokan listrik. Terpaksa ada wilayah yang nantinya dipadamkan sebagai korbannya," Ucapnya.
Jika kondisi ini terus berlanjut, kata Huda bisa dipastikan PLN akan melakukan pemadaman secara bergilir.
"Supaya tidak menimbulkan beban overload. Kalau itu terjadi, akan ada banyak ledakan gardu nantinya. Seperti yang terjadi sekarang, selalu saja ada gardu meledak," ujarnya seraya mencontohkan meledaknya gardu PLN di Polda Bali, beberapa waktu lalu.