Cak Imin: Banyak Politisi tapi Tak Banyak Negarawan Punya Visi Jelas
Negarawan yang dimaksud adalah seseorang yang memiliki visi yang jelas tentang masa depan bangsa.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyinggung fenomena saat ini bahwa jumlah politisi sangat banyak.
Namun, tak banyak yang menjadi sosok negarawan dengan visi jelas tentang masa depan bangsa.
- Cak Imin jadi Menko Pemberdayaan Masyarakat: Politikus yang Selalu jadi Pejabat Negara Siapapun Presidennya
- Cak Imin Sebut Segelintir Orang di PBNU Mau Cawe-Cawe ke PKB
- Cak Imin: Jangan Biarkan Orang Tak Punya Etika Mengatur Negeri Seenaknya Udelnya!
- Cak Imin Dapat Bocoran Menang Tipis di Banten, Minta Saksi Cewek Cerewet saat Pencoblosan Cegah Kecurangan
“Banyak politisi tapi tidak banyak negarawan yang memiliki visi yang jelas tentang masa depan bangsa,” kata Cak Imin saat membuka Sekolah Pemimpin (Sespim) Perubahan Wilayah III, Rabu (17/7).
Saat ini, lanjut Cak Imin, seorang politisi yang dilahirkan harus juga memiliki sifat kepemimpinan dan kenegarawanan.
"Kepemimpinan politik kita harus terus didukung dengan kemampuan kepemimpinan yang sesuai dengan tuntutan zaman dan tantangan yang baru," ujar dia.
Cak Imin membuka Sekolah Pemimpin (Sespim) Perubahan Wilayah III yang meliputi Bali, NTT, NTB, Maluku, dan Maluku Utara di Bali, hari ini. Melalui sekolah itu, menurutnya PKB ingin melahirkan politisi sekaligus negarawan.
Untuk itu, pria yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI tersebut menegaskan bahwa Sespim Perubahan wajib diikuti oleh seluruh kader PKB yang terpilih di DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota.
Pasalnya, dia ingin agar nantinya para legislator dari PKB berperan di lembaga legislatif secara maksimal. Dia berharap para legislator itu bisa melahirkan keputusan-keputusan yang bermanfaat untuk rakyat.
Maka menurutnya program sekolah itu menjadi modal bagi para legislator untuk bisa berkiprah secara produktif dalam dunia politik parlemen.
"Nah, Sekolah Pemimpin Perubahan ini adalah salah satu media mengasah kemampuan kepemimpinan itu," katanya.