Cak Imin Ingin Alihkan Anggaran Stunting Rp40 Triliun untuk Ibu Hamil
Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar mencetuskan program bantuan untuk ibu hamil jika menang di Pemilihan Presiden 2024.
Cak Imin juga menyebut anggaran yang besar tersebut seringkali hanya digunakan untuk rapat ketimbang pelaksanaan di lapangan.
- Timnas AMIN Laporkan Sekda Takalar ke Bawaslu Gara-Gara Kampanyekan Anak Presiden
- Cak Imin Ungkap Ada Anggaran Rapat di Era Jokowi Sampai Triliunan, Padahal Dihapus SBY
- Cak Imin: Indonesia Ibarat Mobil Kencang tapi Belum Ada Sopir yang Membawanya Melaju
- Keluarga Besar HMI Deklarasi Dukung Anies-Cak Imin di Pilpres 2024
Cak Imin Ingin Alihkan Anggaran Stunting Rp40 Triliun untuk Ibu Hamil
Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar mencetuskan program bantuan untuk ibu hamil jika menang di Pemilihan Presiden 2024.
Ide tersebut, kata Cak Imin, awalnya mendapat protes dari ibu-ibu.
Sebab, mereka khawatir dengan adanya bantuan langsung untuk ibu hamil maka semakin banyak perempuan yang nantinya mengandung.
“Ternyata saya di berbagai acara, mempresentasikan program ini kemarin siang saya di Bekasi, ibu-ibu majelis taklim di Bekasi kumpul, salah satu yang disampaikan Pak Huda, Ketua PKB Jawa Barat itu adalah program bantuan negara dan pemerintah kepada ibu hamil. Itu langsung ibu-ibu, enggak mau, kapok sudah untuk hamil, rata-rata sudah enggak mau hamil lagi,” katanya di acara Slepet Imin di Depok, Selasa (19/12).
Cak Imin mengatakan, pemerintah punya anggaran menangani stunting sekitar Rp40 triliun.
Anggaran sebesar itu digunakan untuk menangani bayi yang ketika lahir tidak tertangani kebutuhan gizi dan perkembangannya tidak sehat.
“Nah Rp40 triliun ini daripada terlambat menangani perkembangan anak itu, apalagi Rp40 triliun ini bisa digunakan untuk sejak 0 kehamilan seorang ibu. Kenapa kita tidak geser,” ujarnya.
Cak Imin juga menyebut anggaran yang besar tersebut seringkali hanya digunakan untuk rapat ketimbang pelaksanaan di lapangan. Karena itu, pihaknya akan laksanakan pencegahan stunting dimulai dari ibu hamil.
“Sejak 0 kehamilan seorang ibu, terutama yang paling miskin harus mendapatkan perhatian. Ini perintah agama yang disebut sebagai hifdzun nasl. Menjaga keturunan itu kewajiban negara,”
tegasnya.
merdeka.com
Menurut Cak Imin, kalau keturunan sehat maka nanti generasi ke generasi akan unggul dan bisa bersaing. Sebaliknya, jika sejak hamil tidak diperhatikan akan memetik generasi stunting yang sangat mengkhawatirkan.
“Karena itu saya sudah hitung, pengalaman dan hitungan anggaran kita Insya Allah, taruhlah yang hamil 2 juta, (diberikan) Rp5 juta per orang hamil dengan menggunakan posyandu, PKK kemudian kegiatan-kegiatan desa Insya Allah ibu hamil sejak kehamilan dengan usia 0 kehamilan itu akan diperhatikan negara. Sehat ibunya sehat anaknya,”
pungkasnya.
merdeka.com