Cak Imin: Indonesia Ibarat Mobil Kencang tapi Belum Ada Sopir yang Membawanya Melaju
Calon Wakil Presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar, menegaskan Indonesia memiliki sumber daya melimpah namun tidak diimbangi pemimpin yang tangguh.
Calon Wakil Presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar, menegaskan Indonesia memiliki sumber daya melimpah namun tidak diimbangi pemimpin-pemimpin yang tangguh, berintegritas dan berkualitas tinggi.
Cak Imin: Indonesia Ibarat Mobil Kencang tapi Belum Ada Sopir yang Membawanya Melaju
Dia mengibaratkan Indonesia sebagai mobil cakap, dengan fitur melimpah dan penuh bakar bakar namun berjalan pelan. Untuk itu, pria yang akrab disapa Cak Imin ini menegaskan perlunya perubahan besar dalam tata kelola pemerintahan .
"Tadi orasi yang disampaikan kesimpulannya satu kata, perubahan tak bisa dikalahkan dan tak bisa ditunda lagi. Kenapa? Karena ibarat sebuah mobil, negeri ini negeri yang lengkap, bensinnya penuh, speedometernya kalau mau digenjot bisa 250 km/jam, perangkatnya lengkap tapi jalannya lambat,” tegas Muhaimin dalam silaturahim dan konsolidasi simpul relawan AMIN di Hall Islamic Village, Kabupaten Tangerang, Rabu (27/12).
"Jalannya lambat karena apa? Banyak hal-hal yang tidak dijalankan meskipun mudah dilakukan," ungkap Muhaimin.
Tak hanya itu, Muhaimin yang juga wakil ketua MPR RI, menilai tidak adanya sosok sopir yang dapat membawa bangsa Indonesia lebih unggul dari saat ini karena dinilainya tidak memiliki integritas.
"Yang kedua belum ada sopir yang tangguh dan punya integritas untuk nyetir mobil ini dengan sungguh-sungguh. Insyaallah AMIN siap menyetir mobil ini dengan sepenuh hati untuk mencapai kecepatan yang diimbangi keadilan, kesetaraan, dan kemakmuran rakyat,” ungkap Muhaimin.
Muhaimin menilai salah satu syarat investasi dan ekonomi tumbuh adalah trust atau kepercayaan. Namun, Indonesia sulit dipercaya kalau koruptornya sekaligus pemain dan penangkap koruptor.
"Dia bagian memberantas korupsi tapi juga koruptor, bagaimana mau percaya ada enggak di Indonesia? (Ada) itu namanya kualat sama Pak Jazilul Fawaid, jadi ada lembaga-lembaga negara yang mestinya menjadi lembaga penegak hukum malah menjadi pelaku perusak hukum," tegas Muhaimin dalam orasinya.
Karena itu, kata Muhaimin syarat mutlak penegak hukum dan aparatur yang bersih dan benar punya integritas di seluruh lembaga-lembaga negara.
"Ini semua menjadi syarat utama, integritas para pemegang jabatan publik, saya dari awal meyakini meskipun melalui jalan yang berliku, Alhamdulillah Allah menakdirkan saya bertemu orang yang layak memimpin Indonesia, orang yang punya integritas tinggi namanya Anies Baswedan, Alhamdulillah Allah menakdirkan saya bertemu Anies meskipun ada upaya yang menghalangi, tapi takdir ini tidak bisa dielakkan terjadi, dan insyaAllah perubahan akan terjadi di negeri ini AMIN," tegasnya.
Cak Imin juga mengingatkan agar masa simpatisan dan kader pendukungnya untuk semangat melakukan perubahan dengan mengevaluasi kepemimpinan yang ada saat ini.
Muhaimin mencontohkan evaluasi yang pernah dilakukan bangsa Indonesia terhadap era orde baru di masa kepemimpinan Soeharto, merupakan evaluasi besar bangsa Indonesia menuju reformasi dan perubahan.
"Inget gak jaman Orde Baru Pak Harto tahun 66 akhirnya dievaluasi karena salah jalan. Ini reformasi sejak 98 sebentar lagi akan sampai 30 tahun. Sebelum sampai salah jalan, perlu kita evaluasi,” ujar Muhaimin di Tangerang, Rabu (27/12).
Salah satu evaluasi, kata Muhaimin adalah harus ada kepemimpinan yang punya moral untuk memimpin lebih cepat lagi. "Sehingga sebelum 30 tahun evaluasi ini bisa menyelamatkan demokrasi dan reformasi. Insyaallah kalau Mas Anies dan saya terpilih di 2024 maka merupakan bagian dari evaluasi kegagalan-kegagalan reformasi,”ujar Muhaimin.
Optimistis Menang
Cak Imin mengaku mengaku semakin bersemangat mengusung perubahan untuk Indonesia setelah menemukan fakta menarik setelah berkeliling dari Sabang-Merauke..
"Kita merupakan gelombang besar. Saya sudah keliling mulai dari Aceh sampai Sumatera, Jawa, Kalimantan, Jawa sampai Papua. Saya menemukan dua fakta pertama rakyat Indonesia baik hati, tidak banyak protes, keadaan sulit diam. Tapi begitu sadar kita punya potensi besar mereka tergerak hatinya dan mereka memiliki energi tentang perubahan mendasar,” ungkap Cak Imin.
Wakil Ketua MPR RI ini mengungkapkan meski dalam keterbatasan dalam melakukan sosialisasi dan kampanye di berbagai daerah, dengan sedikitnya alat peraga kampanye (APK) Muhaimin mengaku mendapat energi yang sama ketika mengunjungi berbagai daerah untuk melakukan perubahan bersama Anies Baswedan.
“Insyaallah isu perubahan telah disambut merata ditanah air kita, walaupun gambarnya gak banyak tapi energinya merata. Bahkan insyaallah kita menang satu putaran,” ujar Muhaimin.
Dengan semangat dan energi perubahan yang dia dapati setelah berkampanye keliling Indonesia, Muhaimin, mengaku mendapati fakta kemenangan pasangan Anies-Muhaimin jika tidak terjadi kecurangan dalam Pilpres mendatang.
"Kedua saya menemukan fakta bahwa kalau tidak ada kecurangan insyaallah, insyaallah. Tapi kita sangat hati-hati dan takut adanya kecurangan. Kita harus waspada, kita harus siaga, untuk itu perbanyak kader-kader, perbanyak kekuatan untuk menjaga para pemilih kita,” ungkap Muhaimin.
Muhaimin meyakini akan ada banyak cara yang dilakukan lawan politiknya untuk mengganggu keinginan perubahan yang digagas bersama Anies Baswedan.
"Begitu banyak cara-cara untuk mengganggu keyakinan, kita harus tempel dengan satu doktrin-doktrin. Misalnya tadi saya dengar orasinya akan banyak rayuan, akan banyak pemberian, kalau bisa dibawa kalau engga bisa ditolak. Yang penting yakin siapa pun yang memberi tidak akan mempengaruhi dan tidak akan ada yang melihat ketika nyoblos di TPS, hanya allah yang akan mempertanggungjawabkan apa yang kita pilih," ungkap Muhaimin.
Untuk itu Muhaimin meminta para relawan dan pendukungnya untuk memperkuat daya tahan dan keimanan pemilih. Bahkan Muhaimin meminta para relawannya menyiapkan koordinator-koordinator yang akan mendampingi para pemilih AMIN.