Cara BMKG dan BRIN Paksa Hujan Turun di Laut, Bukan di Jabodetabek
Dia menjelaskan, lewat modifikasi cuaca, BMKG dan BRIN memaksa hujan lebat hingga sangat lebat untuk turun di luar permukiman penduduk. Misalnya, di laut, danau, atau waduk.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk memodifikasi cuaca di Jabodetabek. Modifikasi ini menggunakan teknologi canggih.
Hal ini disampaikan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati merespons prediksi BRIN adanya potensi badai dahsyat memicu banjir besar di Jabodetabek pada 28 Desember 2022.
-
Bagaimana BMKG Tuban mencatat jumlah gempa susulan? "Sekarang ini, gempa susulan ke-193 kali yang tercatat sampai 20.28 WIB," kata Kepala BMKG Tuban, Zem Irianto Padama di Tuban, Jawa Timur, Sabtu malam (23/3).
-
Apa yang dilakukan BMKG terkait Siklon Tropis Yagi? Miming mengimbau masyarakat untuk tidak terpengaruh informasi yang kebenarannya masih diragukan terkait dampak siklon tropis itu di wilayah Indonesia dan terus mengikuti informasi perkembangannya yang terus dipantau BMKG.Hasil analisa perkembangan kondisi cuaca dan iklim juga akan selalu diinformasikan kepada masyarakat melalui aplikasi daring infoBMKG, media sosial infoBMKG atau langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.
-
Kenapa BRI mendukung UMKM? Koordinator Rumah BUMN BRI Yogyakarta S. Condro Rini (34) sangat menyadari bahwa UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, mendorong pelaku UMKM untuk terus maju dan berkembang salah satunya lewat Rumah BUMN, merupakan pekerjaan besar dan mulia.
-
Dimana BMKG memprakirakan cuaca cerah? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Kapan BBNKB dikenakan? BBNKB berlaku bila seseorang melakukan transaksi jual beli mobil bekas dan akan dikenakan biaya balik nama sehingga kendaraan tersebut memiliki nama sesuai dengan pemilik atau pembelinya.
-
Apa saja kegiatan BRI dalam rangka HUT ke-128? Berbagai kegiatan dilakukan BRI dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) perseroan ke-128 yang jatuh pada 16 Desember 2023 mendatang.
"Tentang potensi ekstrem justru kami sedang bekerja sama dengan BRIN. Ini kerja sama untuk menerapkan teknologi modifikasi cuaca,” kata Dwikorita saat konferensi pers virtual, Selasa (27/12).
Dia menjelaskan, lewat modifikasi cuaca, BMKG dan BRIN memaksa hujan lebat hingga sangat lebat untuk turun di luar permukiman penduduk. Misalnya, di laut, danau, atau waduk.
“Berupaya agar hujan dapat dipaksa turun di laut Jawa. Atau wilayah di luar pemukiman, misal di danau atau waduk. Itu kami sedang bekerja sama untuk modifikasi cuaca," jelasnya.
Dwikorita juga meluruskan terkait kabar adanya badai yang akan menerjang Jabodetabek dan Banten pada 28 Desember 2022. Menurut dia, badai yang dimaksud adalah hujan dengan intensitas lebat.
Namun data BMKG menyebutkan hujan dengan intensitas tinggi di Jabodetabek dan Banten berpotensi terjadi pada 30 Desember 2022.
"Kalau 28 Desember itu, data menunjukan belum ada warna merah. Yang dikhawatirkan justru wilayah Jawa Tengah dan Laut Jawa, itu terjadi," ungkap dia.
Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto meminta agar masyarakat waspada terhadap cuaca ekstrem yang selalu terjadi pada saat puncak musim hujan. Beragam mitigasi pun harus dilakukan masyarakat.
"Seperti, infrastruktur di tata kelola air harus diatur. Hujan itu faktor pemicu banjir. Kalau infrastruktur bagus, seekstrem apapun tidak akan mengakibatkan banjir. Selain itu, masyarakat harus sadar iklim dan harus mengenali lingkungan tempat tinggalnya untuk melakukan mitigasi," kata dia.
Sebelumnya, BRIN menyampaikan ada potensi banjir besar di kawasan Jabodetabek pada Rabu, 28 Desember 2022. Khusus Tanggerang, diprediksi terjadi hujan ekstrem dan badai besar.
"Potensi banjir besar Jabodetabek. Siapapun Anda yang tinggal di Jabodetabek, dan khususnya Tangerang atau Banten, mohon bersiap dengan hujan ekstrem dan badai dahsyat pada 28 Desember 2022," kata Peneliti Klimatologi, pada Pusat Riset Iklim, dan Atmosfir, BRIN, Erma Yulihastin, dalam unggahannya di Twitter, dikutip merdeka.com, Selasa (27/12).
Erna menjelaskan, perkiraan tersebut berdasarkan analisis data dari Satellite Early Warning System (Sadewa). Dia menerangkan, badai dahsyat dari laut akan berpindah ke darat melalui jalur barat dengan angin baratan yang membawa hujan badai dari laut, dan dari utara melalui angin permukaan yang kuat.
(mdk/tin)