Cara Jokowi dan Ridwan Kamil tarik investor asing
Kepala daerah harus pintar melihat celah di tengah ketatnya persaingan investasi antar daerah lain.
Sejak otonomi daerah diberlakukan, pemerintahan daerah diharapkan aktif memajukan ekonomi di daerahnya. Kepala daerah dituntut untuk kreatif dan mandiri mencari sumber pembiayaan buat pemasukan kas daerah.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wali kota Bandung Ridwan Kamil dua di antara kepala daerah yang bisa dibilang aktif mencari sumber pembiayaan kas kotanya. Mereka telah menarik para investor asing untuk menanamkan modal.
Bukan berarti karena Jakarta dan Bandung merupakan kota besar yang pastinya investor akan tertarik. Melainkan, kepala daerah itu juga harus pintar melihat celah di tengah ketatnya persaingan investasi antar daerah lain.
Pemda yang mampu membuat menarik untuk investasi akan banyak didatangi investasi. Bagaimana cara Jokowi dan Ridwan Kamil menarik investor asing ke daerahnya? Berikut merdeka.com rangkum.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Kenapa Ridwan Kamil mengingatkan Presiden Jokowi tentang pembangunan IKN? Dalam Rapat Koordinasi Nasional IKN, pria yang akrab disapa Emil itu mengaku pernah mengingatkan Presiden RI Joko Widodo tentang kompleksitas dalam membangun ibu kota negara baru.
-
Apa yang Ridwan Kamil sampaikan kepada JK dalam pertemuan mereka? “Saya sudah sampaikan saya memuliakan semua program gubernur sebelumnya, siapapun itu selama baik kita lanjutkan,” kata RK kepada wartawan di Jakarta, Kamis (5/9).
-
Kapan Ridwan Kamil menyelesaikan kuliahnya? Selanjutnya adalah potret Ridwan Kamil saat menyelesaikan Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995.
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
Jokowi ramah kepada investor asing
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) diakui ramah oleh para investor asing. Jokowi terkenal dengan kemudahan pemberian izin investasi di ibukota.
"Kita ambil contoh Jakarta, mumpung pemimpinnya baru. Pengalaman di Solo, Pak Jokowi (panggilan Joko Widodo) itu terkenal dengan kemudahan dalam perizinan investasi," kata Kepala BKPM M Chatib Basri di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Senin (5/11).
Sifat ramah dan terbuka Jokowi diakui langsung oleh Direktur Foxconn Technology Group, Terry Gou. Menurut Terry, salah satu alasan pihaknya ingin berinvestasi di Jakarta lantaran kepemimpinan Jokowi mampu mempercepat realisasi investasi perusahaannya.
"Dia punya kemampuan eksekusi berbeda," ujar Terry, di Balai Kota, kemarin.
Jokowi sediakan lahan untuk perusahaan asing
Foxconn Technology Group melirik Indonesia untuk menjadikan basis produksinya dengan membangun pabrik merata di Tanah Air. Foxconn adalah perusahaan perakit telepon seluler dan alat eletronik asal Taiwan,
Beberapa waktu lalu, Foxconn mengaku membutuhkan lahan 200 hektar untuk investasinya yang mencapai USD 10 miliar. Foxconn menginginkan lahan di kawasan Jakarta-Banten untuk membangun pabriknya. Mereka meminta disediakan lahan di dekat bandara dan pemerintah membantu mengupayakannya.
Gubernur DKI Jakarta Jokowi pun menyediakan lahan untuk Foxconn. Lahan itu yakni di kawasan Marunda, Jakarta Utara seluas 200 hektare.
"Mereka kita kasih lahan dekat Rusun Marunda, Jakarta Utara," katanya
Selektif pilih investor asing
Banyak perusahaan luar negeri yang ingin membuat monorel di Bandung. Namun, Pemkot Bandung punya kriteria khusus untuk perusahaan yang akan membangun monorel di Bandung.
Beberapa kriteria itu di antaranya waktu cepatnya pengerjaan dan nilai investasi yang harus dikeluarkan Pemkot Bandung.
Ridwan berharap, proyek monorel itu bisa dikerjakan secepatnya. Agar kemacetan di Bandung teratasi.
"Kita sih inginnya secepatnya, akhir tahun ini (sudah mulai dibangun)," pungkas dia.
Punya misi kembangkan transportasi publik
Wali kota Bandung Ridwan Kamil memiliki misi akan terus mengembangkan transportasi publik yang murah, nyaman dan modern. Hal itu agar dapat mengatasi kemacetan di kota kembang tersebut.
"Nah, dalam jangka pendek. Kita disiplinkan lalu lintas. Kalau jangka menengah dan panjang itu tetap. Kita butuh monorel, cable car, BRT kayak busway. Sepeda sewa kita lakukan," ujar Ridwan.
Ridwan yang memiliki background pendidikan arsitek pun memahami moda transportasi dan tata kota di kota kembang tersebut. Hal itu dapat mempermudah Ridwan memahami produk yang ditawari investor.