Cara Polisi Bongkar Teka-teki Pembunuhan Perempuan Telanjang di Ngawi
Kasus pembunuhan sadis terhadap perempuan tanpa busana di Ngawi akhirnya terungkap. Begini cara polisi ungkap kasus tersebut
Kasus pembunuhan sadis terhadap perempuan tanpa busana akhirnya terungkap. Sebelumnya, masyarakat menemukan mayat perempuan tanpa busana di Petak 51 Resort Pemangku Hutan (RPH) Sidowayah. Namun pelaku pembunuhan belum terungkap.
Kasus ini sempat menjadi teka-teki. Polisi terus menyelidiki kasus tersebut, hingga berhasil menemukan pelaku pembunuhan. Berikut cara polisi ungkap teka-teki kasus pembunuhan mayat tanpa busana di Ngawi:
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Bagaimana dampak buruk sadfishing bagi pelaku? Pada akhirnya orang lain akan memberikan stigma negatif terhadap kondisi orang yang melakukan sadfishing.
-
Kenapa menjenguk orang sakit itu penting? Menjenguk orang sakit tidak hanya sekedar memberikan bantuan fisik, tetapi juga memberikan bantuan spiritual melalui doa.
-
Apa motif pelaku melakukan pembunuhan? Dia sedang pusing mencari uang untuk membiayai kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
-
Di mana tradisi menjenguk orang sakit dengan amplop sumbangan ini dilakukan? Kebiasaan ini masih dijalankan oleh masyarakat di beberapa desa seperti Kadu, Lebaksiuh, Cintajaya, dan Cipicung, Kecamatan Jatigede.
-
Bagaimana sukrosa dibentuk? Sukrosa artinya sama dengan gula pasir. Jenis gula ini merupakan karbohidrat sederhana yang dibentuk dari glukosa dan fruktosa. Sukrosa dapat ditemukan secara alami di berbagai jenis buah maupun sayuran, tapi sebagian besar sukrosa terbentuk dari 80% tebu dan 20% gula bit.
Penemuan Mayat
Masyarakat menemukan mayat perempuan tanpa busana di Petak 51 Resort Pemangku Hutan (RPH) Sidowayah, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kedunggalar, Ngawi, 23 Desember 2019. Saat ditemukan, korban hanya mengenakan bra atau BH yang tertarik ke atas tidak menutupi payudara.
Serta sebuah celana dalam yang tersangkut di ujung kaki. Ada beberapa luka bekas penganiayaan pada tubuh korban, di antaranya luka pada kepala, mata kiri dan bekas cekikan pada leher korban.
Identitas Mayat Terungkap
Kemudian polisi juga menemukan identitas mayat perempuan tanpa busana tersebut. Korban diketahui bernama Beladia Ulul Asmi, seorang janda asal Kecamatan Paron. Korban juga diketahui sebagai pemandu lagu.
Polisi belum mengetahui apakah korban tewas karena kasus pencurian atau dugaan pemerkosaan. Karena terdapat bekas luka dan cekikan di leher korban.
Penangkapan pelaku
Anggota gabungan Satreskrim Polres Ngawi, Satreskrim Polrestabes Surabaya dan Polda Jatim berhasil menangkap pelaku berusia 19 tahun itu di Kabupaten Sidoarjo.
"Kami tangkap di jalan raya. Saat menunggu temannya," kata Kasatreskrim Polres Ngawi, AKP Khoirul Hidayat, Jumat (27/12).
Menurutnya, pelaku sempat melawan petugas gabungan saat ditangkap. Sehingga petugas melakukan tindakan yang terukur dengan cara menembak kedua kaki pelaku.
"Sempat melawan. Jadi kami tembak pada kedua kakinya," jelas mantan Kasatreskrim Polres Magetan ini.
Cara Polisi Ungkap Teka-Teki Pelaku Pembunuhan
Kasatreskrim Polres Ngawi, AKP Khoirul Hidayat menjelaskan pengungkapan teka-teki kasus pembunuhan sadis tersebut. Terungkapnya pelaku karena barang-barang korban seperti handphone dan sepeda motor masih di tangan pelaku.
"Kami lacak dari dua barang korban yang masih ditangan pelaku," urainya, Jumat (27/12).
Namun sayang saat ditanya apakah motif dibalik pelaku melakukan pembunuhan terhadap korban, AKP Khoirul belum mau menjawab. Dia mengaku pelaku masih akan dimintai keterangan lebih lanjut.
(mdk/dan)