Cari CCTV, Polda Sumsel Buru Tersangka Lain Kasus Tewasnya Siswa SMK saat MOS
Sejauh ini, sudah ada enam saksi yang dimintai keterangan atas kasus tewasnya siswa SMK Taruna Palembang, saat mengikuti MOS.
Pihak kepolisian melakukan pengembangan atas kasus tewasnya siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Taruna Palembang, Sumatera Selatan, saat mengikuti Masa Orientasi Siswa atau MOS, Sabtu 13 Juli 2019 lalu. Salah satunya dengan mencari keberadaan CCTV di sekitaran lokasi kejadian.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Supriyadi menyampaikan, hal itu dilakukan untuk menelusuri ada tidaknya tersangka lain atas kasus tersebut.
-
Kenapa ucapan kelulusan sekolah dianggap penting? Ucapan tersebut juga menjadi penyemangat untuk membantu mereka ketika mereka memulai tahap kehidupan selanjutnya.
-
Kapan kaki seribu sering terlambat sekolah? Soalnya kakinya banyak, jadinya kalau pakai sepatu kelamaan.
-
Apa bentuk kekerasan yang terjadi di satuan pendidikan? KPAI menilai segala bentuk kekerasan anak pada satuan pendidikan mengakibatkan kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan, hingga kematian. Bahkan lebih ekstrem, anak memilih mengakhiri hidupnya.
-
Apa yang dilarang oleh Ganjar Pranowo di sekolah? Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tegaskan "Iya tinggal beberapa, yang biasanya punya problem (menahan ijazah), suruh kirim ke kami, dan nanti kalau ada kami urus. Apakah itu negeri atau swasta," tegas Ganjar Pranowo saat menghadiri Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) Jateng di GOR Tri Sanja, Slawi, Kabupaten Tegal, Rabu (26/7/2023).
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan di sekolah? Korban diduga telah melakukan pelecehan terhadap para siswi di sekolah.
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
"Dia (tersangka) ngakunya sendiri. Makanya kita akan cross lagi keterangan tersangka. Menggunakan petunjuk, apakah ada CCTV," tutur Supriyadi saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (16/7).
Menurut Supriyadi, pihaknya masih belum bisa memastikan adanya dugaan tersangka lain. Sejauh ini, pengembangan masih terus dilakukan penyidik.
"Kita masih lakukan pemeriksaan dari keterangan saksi-saksi, kemudian hasil visum, itu kita cross kira-kira match nggak keterangan dia (tersangka) dengan hasil visum itu," jelas dia.
Sejauh ini, sudah ada enam saksi yang dimintai keterangan atas kasus tewasnya siswa SMK Taruna Palembang, saat mengikuti MOS.
"Enam. Dari siswa ada, dari di sekitar itu penjaga ada. Totalnya ada enam saksi," Supriyadi menandaskan.
Penyidik sendiri telah menetapkan pembina SMA Semi Militer Plus di Palembang, Obby Frisman Arkataku (24), sebagai tersangka kasus penganiayaan DBJ (14), siswa baru hingga tewas.
Penganiayaan itu dilakukan lantaran kesal disebut korban pembina yang kasar.
Kasatreskrim Polresta Palembang, Kompol Yon Edi Winara, mengungkapkan penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik melakukan pemeriksaan intensif terhadap beberapa saksi, Minggu (14/7). Ditemukan fakta bahwa Obby adalah pelakunya.
"Benar, satu tersangka sudah kita tetapkan, berstatus sebagai pembina di sekolah itu," ungkap Yon, Senin (15/7).
"Motifnya karena kesal, tersangka berbuat kasar dengan korban," ujarnya.
Penganiayaan yang menimbulkan korban tewas itu terjadi saat korban melawan ketika disebut tersangka pemalas. Tersangka kesal dan memukuli korban pakai bambu.
"Korban pingsan lalu dibawa ke rumah sakit, namun tidak tertolong," kata dia.
DBJ (14) diketahui meninggal dunia di RS Myria, Palembang, sekitar pukul 04.00 Wib. Almarhum dibawa ke rumah sakit setelah sempat pingsan.
Reporter: Nanda Perdana
Baca juga:
Siswa SMK Palembang Tewas Saat MOS Akibat Pukulan Benda Tumpul di Kepala
Pria Asal Sumsel Tusuk Pacar Mantan Istri di Depan Diskotek Classic
Deretan Kasus MOS Berujung Maut
Siswa di Palembang Tewas Saat Ikuti MOS, Diduga Korban Penganiayaan
Kasus Siswa di Palembang Tewas Saat Ikuti MOS, Satu Pembina jadi Tersangka