Cari kegiatan menghasilkan uang, 8 remaja palak peziarah Ceng Beng
Cari kegiatan menghasilkan uang, 8 remaja palak peziarah Ceng Beng. Polisi mengamankan delapan tersangka pemalakan pada perayaan tradisi ziarah leluhur atau Ceng Beng di kompleks pemakaman warga keturunan Tionghoa, Talang Kerikil, Kota Palembang. Penangkapan itu setelah peziarah melapor polisi.
Polisi mengamankan delapan tersangka pemalakan pada perayaan tradisi ziarah leluhur atau Ceng Beng di kompleks pemakaman warga keturunan Tionghoa, Talang Kerikil, Kota Palembang. Penangkapan itu setelah peziarah melapor polisi.
"Para tersangka pelaku ini kami tangkap berkat laporan peziarah yang melapor," kata Kepala Unit Sabhara Polsek Kemuning Ipda A Yani, seperti dilansir Antara, Senin (3/4).
Ia mengatakan para pelaku diamankan di beberapa titik pos kompleks pemakaman seluas puluhan hektare tersebut yaitu pos 10 dan pos 12. "Modus operandi yang mereka gunakan adalah mengetuk jendela mobil dan meminta sumbangan," kata dia.
Tindakan para pelaku yang masih berusia remaja tersebut dinilai peziarah sangat meresahkan sehingga sejumlah pengunjung melaporkan kepada polisi yang bertugas di dekat lokasi mereka melakukan tradisi Ceng Beng. Ia mengatakan sebagian dari pelaku bekerja sebagai tukang ojek dan buruh bangunan yang saat ini menganggur.
"Mereka bilang cari kegiatan yang menghasilkan uang, kebanyakan tempat tinggalnya bukan di sekitar pemakaman," kata Ipda A Yani.
Delapan tersangka pelaku yang masing-masing dua diantaranya ditangkap pada Sabtu (1/4) dan enam ditangkap pada hari Minggu (2/4) saat ini dalam proses pembinaan.
Untuk pengamanan perayaan itu, polisi setempat sudah menyiapkan 30 personel yang tersebar di tiap sudut lokasi untuk meminimalkan.
Panitia pelaksana Ceng Beng di Talang Kerikil, Chandra Husin menyatakan apresiasinya atas kesiapsiagaan pihak kepolisian menyikapi aduan warga.
"Tidak hanya kriminalitas, personel keamanan polisi hari ini cukup tangguh mengatasi kepadatan peziarah," Ungkap Chandra.
Chandra Husin menjelaskan Ceng Beng ini merupakan tradisi menghormati orang tua dan leluhur yang dirayakan warga keturunan China dalam satu lingkup waktu yang cukup panjang.