Catatan hitam geng motor Jepang
Catatan hitam geng motor Jepang. Geng Jepang ternyata sudah berulah berulang kali. Catatan hitam mereka pun tak hanya melakukan penjarahan. Mereka juga terlibat tawuran dan sejumlah tindak pemerasan dan pencurian dengan kekerasan.
12 orang menjadi tersangka kasus penjarahan toko pakaian di Jalan Sentosa Raya, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, Minggu (24/12) subuh. Para pelaku yang rata-rata remaja ini diringkus anggota polisi di tempat terpisah.
Mereka tergabung dalam tiga kelompok pemotor. Yakni, Geng Jembatan Mampang (Jepang), Geng Rawamaya Beji Rasta (RBR) dan Geng Manusia Tahan Dobrakan (Matador).
-
Kenapa detailing motor penting? Detailing motor berfungsi untuk membersihkan kotoran dan kerak yang sulit dibersihkan pada motor. Hal ini dilakukan agar motor lebih awet dan meminimalisir terjadinya karat maupun korosi.
-
Kapan pencurian motor itu terjadi? Peristiwa itu sebenarnya telah terjadi pada 16 Oktober 2020.Namun pelaku JM baru tertangkap di rumahnya setelah tiga tahun hidup di kebun untuk menghindari polisi.
-
Kapan Pegi Setiawan menerima hadiah sepeda motor? Pegi menerima langsung sepeda motor yang diberikan pada Minggu (14/7).
-
Kapan Jalur Pantura Jawa Barat mulai ramai pemudik motor? Sudah Ada Beberapa yang Mudik Saat kreator tersebut melalui Jalur Pantura, beberapa pemudik mulai terlihat di satu pekan jelang lebaran. Mereka sudah mulai pulang ke kampung halaman denga menggunakan sepeda motor.
-
Kenapa pengemudi motor memprotes pengemudi mobil Pajero? Saat di lampu merah selanjutnya, tepatnya di lampu merah Medoho, pengemudi motor menghampiri mobil tersebut untuk bertanya kenapa pengemudi mobil itu membunyikan klakson panjang.
-
Bagaimana awal mula terbentuknya geng motor di Indonesia? Awalnya, geng motor terbentuk karena beberapa orang atau kelompok memiliki minat hobi yang sama.
Penjarahan di toko pakaian itu rupanya menjadi aksi terakhir para berandalan bermotor ini setelah satu per satu anggotanya diringkus kepolisian. Ulah terakhir itu diprakarsai Geng Jepang.
Geng Jepang ternyata sudah berulah berulang kali. Catatan hitam mereka pun tak hanya melakukan penjarahan. Mereka juga terlibat tawuran dan sejumlah tindak pemerasan dan pencurian dengan kekerasan.
Sebelumnya mereka juga pernah memeras pengendara motor. Motor korban dibawa kabur dan dijual. Mereka juga menjarah warung makan 24 jam di kawasan Limo, Depok.
Tak hanya itu, geng ini juga menyatroni sebuah warung kopi dan memeras pengunjung yang sedang duduk. Kawanan ini selalu membawa senjata tajam saat beraksi kendati pengakuan tersangka belum pernah melukai para korban.
"Mereka mendatangi warung dan memeras penjualnya. Termasuk yang sedang makan di sana," kata Kapolresta Depok AKBP Didik Sugiarto, Rabu (27/12).
Setelah melakukan aksinya berandalan ini melanjutkan perjalanan. Mereka berkonvoi dan bertemu korban di jalanan. "Di tengah jalan mereka bertemu korban dan memaksa untuk menyerahkan uang dan harta korban," beber Kapolres.
Bahkan mereka juga memeras tukang nasi goreng yang baru selesai jualan. Mereka menjarah uang Rp 300 ribu hasil jerih payah tukang nasi goreng. "Mereka juga mengambil tabung elpiji tukang nasi goreng," katanya.
Sampai saat ini ada lima laporan yang diterima pihaknya terkait ulah geng ini. Selain terlibat tindak kriminal, geng ini juga terlibat tawuran.
"Mereka juga melakukan tindakan tawuran. Ini yang berhasil kita identifikasi. Kita masih dalami lagi apakah ada laporan lain atau tidak," katanya.
Para tersangka dijerat pasal 365 dan atau 368 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan. Ancaman hukumannya di atas lima tahun penjara.
Baca juga:
KPAI: Restorasi justice jadi hal penting dalam kasus penjarahan toko di Depok
Polisi sebut anggota geng motor di Depok korban broken home
2 Anggota geng motor Jepang penjarah toko pakaian masih diburu polisi
Pengakuan kapten berandalan bermotor soal sepak terjang Geng Jepang di Depok
Kapolda Metro: Ada pengendara motor ngebut saat Tahun Baru, kita antisipasi!
Ini deretan aksi kebrutalan geng motor Jepang di Depok
Menyesal, ketua geng Jepang minta maaf pada warga Depok