Ingin Tobat, Pria Bertato Eks Geng Motor Ini Rela Menyendiri Tinggal di Gubuk Tengah Hutan
Ini alasan pria bertato eks geng motor hidup di tengah hutan sendirian.
Seorang pria eks geng motor memilih untuk hidup menyendiri di tengah hutan untuk menjauhkan diri dari keramaian perkotaan. Ia adalah Robi, seorang pria bertato yang sehari-harinya hanya berlindung mengandalkan gubuk kecil.
Tempat tinggal Robi sangatlah jauh dari keramaian. Bahkan, tidak ada jalan yang jelas untuk menuju ke sana. Semua jalan tertutup oleh semak-semak dan hanya ada satu penanda yaitu pohon tumbang.
Lantas, apa alasan Robi tinggal menyendiri di tengah hutan dan menjauhkan diri dari dunia perkotaan? Simak ulasannya sebagai berikut.
Pria Bertato Eks Geng Motor Hidup Menyendiri
Robi tinggal di tengah hutan, tepatnya di Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat. Momen itu diunggah dalam sebuah video di channel Youtube Kang Hardi yang meliput langsung kegiatan Robi saat berada di tempat tinggalnya.
Diketahui, Robi sudah tinggal di hutan selama 4 bulan. Di tengah hutan, Robi mengaku ingin hidup sendiri dan jauh dari hiruk pikuk perkotaan karena banyaknya masalah yang ada di kota.
“Karena saya ingin hidup sendiri lah. Ada masalah (di kota),” kata Robi.
Gubuk yang ditempati oleh Robi adalah gubuk milik warga. Ia sudah mendapatkan izin dari pemilik gubuk agar tempatnya bisa dijadikan tempat tinggal oleh Robi di tengah hutan tersebut.
“(Milik) warga, diperbolehkan di sini. Tidur di sini,” ucap Robi.
Ingin Taubat
Meski lahir dari keluarga berada, Robi mengaku hidupnya rusak gara-gara ikut geng motor dan sering melakukan tindakan kriminal. Maka dari itu, ia ingin memperbaiki hidupnya dengan bertaubat.
Saat masih tinggal di Bandung, aktivitas Robi sebagai anggota geng motor seringkali melakukan kejahatan di jalanan. Melukai orang lain dengan senjata tajam dan bahkan sampai tawuran.
“Namanya geng motor gitu. Kalau ada orang di mana, suka main bacok aja, tawuran,” ucap Robi.
Robi memilih untuk tinggal di hutan karena benar-benar ingin bertaubat. Menurut Robi, kota bukanlah tempat terbaik untuk bertaubat, karena teman-teman lamanya sering mengajak Robi untuk terus beraksi.
“Karena di sini pikiran tenang. Kalau di kota susah taubatnya. Teman-teman suka nyamper ke rumah sambil bawa miras ke rumah. Itu susahnya taubat,” jelasnya.