CCTV Ungkap Detik-Detik Siswa SMP Anak Pejabat Kemenhub di Makassar Tewas Terjatuh
Kepolisian Resor Kota Besar masih mendalami penyebabnya tewasnya anak pejabat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) inisial BS (15) di Sekolah Islam Athirah Makassar. Polisi belum memeriksa keluarga korban, tetapi sudah melakukan pemeriksaan lima orang saksi.
Kepolisian Resor Kota Besar masih mendalami penyebabnya tewasnya anak pejabat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) inisial BS (15) di Sekolah Islam Athirah Makassar. Polisi belum memeriksa keluarga korban, tetapi sudah melakukan pemeriksaan lima orang saksi.
Kepala Polrestabes Makassar, Komisaris Besar Mokhammad Ngajib mengatakan sampai saat ini pihaknya sudah memeriksa lima orang saksi. Lima orang saksi diperiksa yakni wali kelas, guru dan petugas kebersihan.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
-
Siapa yang marah di video viral? Viral Istri Ngamuk Lihat Suaminya Naik ke Panggung Mau Nyanyi Sama Biduan, Dipukul lalu Didorong Suruh Turun Tidak semua orang suka melihat pasangannya tampil di panggung bernyanyi bareng penyanyi. Ada sebagian langsung emosi hingga melabrak ke panggung. Seperti seorang istri yang baru-baru ini viral di media sosial. Dia murka melihat suaminya naik ke panggung dangdut.
"Lima orang telah kami periksa yaitu guru, wali kelas, dan petugas taman yang membersihkan," kata Ngajib kepada wartawan, Kamis (24/5).
Selain memeriksa lima orang saksi, polisi juga sudah memeriksa CCTV. Setidaknya sejumlah CCTV di dalam gedung, termasuk lift.
"Rekaman CCTV yang membuktikan bahwa anak tersebut dari basement kemudian naik ke lantai 8. Setelah di lantai 8, dia naik ke atap dan di atas lantai 8 atau balkon nah di situ tidak ada kegiatannya, terakhir adalah kejadian jatuhnya anak tersebut," bebernya.
Terkait pernyataan keluarga BS yang menemukan kejanggalan, Ngajib mengaku belum bisa memastikan. Pihaknya juga belum melakukan pemeriksaan terhadap keluarga korban.
"Kita belum melakukan pemeriksaan. Tetapi sejumlah informasi yang disampaikan akan menjadi bahan pemeriksaan," tutur dia.
Ngajib menuturkan, dari rekaman CCTV tersebut terungkap korban pada pukul 09.30 Wita, sempat menggunakan lift untuk menuju ke lantai 8.
"Barang bukti rekaman CCTV yang menyatakan kurang lebih pukul 09.30 WITA itu ada seorang anak inisial B naik lift (lantai) 1 kemudian sampai ke lantai 8. Dan dari situ berdasarkan dari keterangan saksi juga yang bersangkutan naik ke atap," kata dia.
Mantan Kapolrestabes Palembang ini menjelaskan saat di lantai 8, korban sempat mengambil tangga untuk naik ke atap. Saat itulah, diduga korban terjatuh ke lantai dasar.
"Jadi di lantai delapan itu ada atap lagi, dia naik menggunakan tangga. Dari situ kemudian patut diduga yang bersangkutan jatuh dari lantai 8," bebernya.
Saat itulah, tubuh korban ditemukan oleh petugas kebersihan taman. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong.
"Setelah dilihat ternyata korban inisial B tersebut. Kemudian langsung dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan sudah meninggal dunia," kata dia.
(mdk/cob)