Cegah beras plastik, pedagang Pasar Kendal tolak pasokan luar daerah
Akibat peredaran beras berbahan plastik omset pedangan beras di Pasar Kendal menurun.
Pedagang beras di Pasar Kendal, Semarang, menolak beras dari luar daerah dan menjual beras yang tidak diketahui asalnya. Pedagang hanya menjual beras yang didatangkan dari wilayah Kendal dan Grobogan, Jawa Tengah.
Salah seorang penjual beras di Pasar Kendal, Nurwahyudin mengaku resah dengan maraknya beras berbahan plastik yang tengah ramai diperbincangkan warga beberapa hari belakangan. Menurut Nurwahyudin, kabar beras berbahan dasar plastik tersebut mengakibatkan pendapatannya menurun.
"Meski tidak besar pengaruhnya namun para pembeli menanyakan asal beras untuk memastikan beras tersebut asli bukan plastik," kata Nurwahyudin, Kamis (21/5).
Dia mengatakan, selama ini tidak pernah mendatangkan beras dari luar daerah untuk dagangannya. Menurut Nurwahyudin, beras yang dijual diambil langsung dari gudang beras di Kendal dan Grobogan milik keluarganya.
"Saya ambil dari gudang beras milik saudara di Purwodadi," ujar dia.
Keresahan pun dirasakan warga akan beras berbahan dasar plastik. ""Khawatir mas beras yang dibeli beras plastik. Maka dari itu harus jeli dan memastikan beras tersebut benar beras asli,"" ujar Suhartiningsih, warga Kebondalem yang ditemui saat membeli beras di Pasar Kendal Kamis (21/5) siang.
Harga beras sendiri di Pasar Kendal, mengalami kenaikan menjelang bulan ramadhan tahun ini. Harga beras naik berkisar antara Rp 500 hingga Rp 2.000 perkilogram. Beras jenis C-4 dari harga Rp 7500 kini dijual Rp 7800 perkilogram, sedangkan jenis mentik dan pandanwangi naik tinggi dari Rp 10 ribu menjadi Rp 12 ribu perkilogram.
Seperti diketahui, beras berbahan dasar plastik bermula dari temuan seorang pedagang nasi di Bekasi, Jawa Barat. Ketika dimasak, beras tersebut tak lunak seperti beras pada umumnya.
Sebelumnya Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindag Kop) Kota Bekasi telah menindaklanjuti kasus dugaan adanya beras palsu berbahan plastik, dengan mengirimkan sampel ke perusahaan uji laboratorium swasta dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). "Kami sudah mengirim sampel ke Sucofindo, perusahaan uji lab swasta dan BPOM. Hasilnya baru ke luar besok," jelas Herbert Panjaitan, Kabid Perdagangan Disperindag Kota Bekasi ketika dihubungi merdeka.com, Rabu (20/5).
Baca juga:
Kapolda Jabar endus peredaran beras plastik di wilayah Pantura
Presiden Jokowi tak berkomentar banyak soal peredaran beras plastik
Kabar soal beras plastik bikin resah pedagang di Kota Serang
Ahok soal beras plastik: Pedagangnya diperiksa saja
Akibat beredar beras plastik, omset pedagang di Solo turun
Komisi VIII desak Kemensos jaga raskin tak tercemar beras plastik
Kasus beras plastik segera disidik Polresta Bekasi
-
Mengapa warga Bandung mengolah sampah plastik menjadi kerajinan? Upaya warga sendiri merupakan langkah preventif untuk mengurangi sampah plastik yang sulit terurai dan berpotensi menumpuk hingga ribuan tahun.
-
Dimana sampah plastik ditemukan mengapung? Sampah plastik mengapung di Sungai Ciliwung, Kanal Banjir Barat, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
-
Apa saja produk yang dibuat dari sampah plastik oleh warga Bandung? Beberapa produk yang dihasilkan rupanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti jam dinding hingga mainan wayang plastik. Sisi kreativitas ditampilkan sejumlah warga di Kota Bandung, Jawa Barat. Mereka mencoba menjawab permasalahan sampah plastik dengan menyulapnya menjadi kerajinan cantik dan unik.
-
Dimana sampah plastik yang dibakar dapat mencemari lingkungan? Partikel mikroplastik, logam berat, dan zat kimia beracun yang terlepas dari pembakaran sampah plastik dapat terbawa oleh angin atau air hujan dan mencemari sumber air, seperti sungai, danau, laut, dan air tanah.
-
Bagaimana cara membuat gelang dari sedotan plastik? Potong sedotan menjadi beberapa bagian dengan panjang yang sama. Tumpuk sedotan secara berurutan dan rekatkan ujungnya dengan benang nilon hingga membentuk gelang.
-
Kapan borgol plastik diperkenalkan? Borgol plastik atau plastic cuffs diperkenalkan pada 1965.