Cegah Covid-19, Masyarakat Muncar Mulai Ubah Gaya Hidup Sehat
Selama masa pencegahan sebaran Corona Virus Disease (Covid-19), masyarakat di Kabupaten Banyuwangi mulai menerapkan gaya hidup sehat. Mulai dari menjaga jarak dari kerumunan sosial, memasang pencuci tangan di depan rumah hingga rutin meracik rempah-rempah Nusantara untuk diminum agar daya tahan tubuh meningkat.
Selama masa pencegahan sebaran Corona Virus Disease (Covid-19), masyarakat di Kabupaten Banyuwangi mulai menerapkan gaya hidup sehat. Mulai dari menjaga jarak dari kerumunan sosial, memasang pencuci tangan di depan rumah hingga rutin meracik rempah-rempah Nusantara untuk diminum agar daya tahan tubuh meningkat.
Kebiasaan gaya hidup tersebut tampak di kawasan Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar Banyuwangi. Salah satunya, Mohamad Rudy Setiawan (29) sejak dua bulan terakhir, rutin mengonsumsi berbagai rempah yang diracik dalam segelas air panas. Kebiasaan minum racikan rempah rutin dia lakukan setiap pagi, siang dan malam hari. Kebiasaan minum rempah-rempah racikan sendiri tersebut rutin dia posting di media sosial.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
Hasilnya banyak dari teman temannya yang penasaran cara pembuatan hingga meniru kebiasaannya.
"Ya intinya buat memperkuat daya tahan tubuh. Rasanya seger, hangat dan enak di badan. Setiap saya posting di status WhatsApp, banyak yang tertarik meniru," kata Rudi, Kamis (26/3).
Kebiasaan tersebut sudah dia lakukan sebelum adanya kebijakan social distancing dari pemerintah untuk mencegah Covid-19. Belajar dari riwayat permasalahan kesehatan dari keluarganya, dia mencoba mengubah pola konsumsi sehat dan minum rempah rempah.
"Kebiasaan minum rempah racikan sendiri sudah saya jalani rutin tiga bulan ini. Saya bukan jalani diet lo ya, kalau diet suatu saat bisa berhenti, tapi kalau mengubah gaya hidup ya akan terus menerus dilakukan," ujar pria yang juga jadi tenaga administrasi di sekolah SMP tersebut.
Dalam meracik minuman rempah, Rudi memakai beragam jenis mulai dari cengkeh, kayu manis, serai, ketumbar, jahe, kapulaga, lada hitam dan madu.
"Jahenya digeprek dan rempah lainnya dimasukkan ke air mendidih, kemudian disaring dan tambah madu. Usai diminum efeknya di perut hangat, tenggorokan enak," ujarnya.
©2020 Merdeka.com
Berbagai rempah yang digunakan hingga cara menyeduh dia pelajari dari seorang dokter di YouTube bernama Zaidul Akbar.
"Kalau siang kunir sama serai, secang, tambah jeruk nipis dan garam himalaya. Kadang pakai santan, dicampur jahe, kunir, dan madu. Semua itu saya pelajari dari internet, dari seorang dokter bernama Zaidul Akbar. Dulu berat badanku 85 Kg, sekarang turun sendiri sampai 75 Kg," terangnya.
Kebiasaan hidup dengan rutin mengonsumsi rempah juga dilakukan Nailul Muna (28), salah satu warga di Muncar. Nailul dan keluarganya rutin mengonsumsi temulawak dan kunir yang dipanen dari kebun belakang rumah sendiri.
"Temulawak sama kunirnya ambil di belakang rumah, terus saya rajang tipis tipis untuk dijemur, sehingga bisa disimpan dan diseduh setiap saat," ujarnya.
Kebiasaan tersebut dia lakukan sejak seminggu terakhir, untuk memperkuat daya tahan tubuh.
"Jadi setiap hari saya rebus buat saya minum dan keluarga, biar daya tahan tubuh kuat," katanya.
Khariri (50) warga Muncar lain, juga punya resep turun temurun untuk meracik rempah buat memperkuat daya tahan tubuh. Khariri mengolah temu hitam atau temu ireng untuk diambil saripatinya. Caranya, temu hitam yang diambil dari kebun dia parut hingga halus, kemudian diperas dengan air. Dia kemudian mengambil saripati temu hitam yang mengendap untuk dijemur dan siap diseduh menjadi bubur.
"Ini racikan kuno yang saya dapat dari warga yang tinggal di pinggiran hutan Alas Purwo. Sudah turun temurun buat meningkatkan kekebalan tubuh," katanya.
©2020 Merdeka.com
"Kalau temu hitam kan dikenal rasanya pahit, tapi kalau sudah diambil saripatinya yang dikonsumsi dijamin rasa pahitnya hilang, dan di perut rasanya hangat," katanya.
Hadi (55), warga Muncar lain yang memiliki toko perlengkapan sekolah juga memasang fasilitas pencuci tangan wastafel lengkap dengan sabun, di depan toko rumahnya. Hal tersebut dilakukan sesuai imbauan pemerintah untuk gotong royong mencegah sebaran Covid-19.
"Jadi turut mendukung upaya pemerintah untuk rutin mencuci tangan, buat mencegah sebaran Covid-19, buat keluarga dan kita semua," ujar Hadi.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas juga mengimbau kepada masyarakat untuk terus mengonsumsi tanaman obat khas Nusantara. Kemudian menjaga stamina tubuh dengan rajin berolahraga, istirahat cukup, makan sayur dan buah.
"Minuman dan makanan berbasis tanaman obat bisa menjaga daya tahan tubuh. Sudah banyak tanaman herbal yang sudah terbukti secara klinis bermanfaat bagi tubuh, sekarang istilahnya fitofarmaka. Mari dikonsumsi,” kata Anas saat meninjau produsen minuman sari rempah Putri Wangi, Rabu (5/3).
Pada hari ini, Kamis (26/3) Pemkab Banyuwangi juga sedang melengkapi fasilitas untuk menunjang perilaku hidup bersih di semua kalangan masyarakat dengan memasang 14 wastafel portabel di berbagai titik, mulai taman hingga pasar.
Anas berharap, semua tempat usaha bisa melakukan hal serupa ini. Menyediakan sarana cuci tangan yang ditaruh di depan tempat usahanya. Bahkan, saat ini sejumlah kantor pelayanan publik telah menyediakan faslitas ini.
"Saya berharap banyak pihak yang mau menyediakan (sarana cuci tangan) di area masing-masing," ujarnya.
(mdk/hhw)