Cegah Kerusuhan Papua Terulang, Komnas HAM Minta Masyarakat Tak Mudah Termakan Hoaks
Komnas HAM mengajak seluruh pemerintah daerah dan pusat menyelidiki kasus berita hoaks ini hingga tuntas. Sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengutuk keras kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua hingga jatuh korban jiwa. Menurut Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, kejadian ini dikarenakan adanya berita bohong alias hoaks.
"Komnas HAM selain mengutuk keras, kita juga belasungkawa atas kejadian peristiwa di Wamena yang dimulai dari satu berita hoaks dan dengan gampangnya menyulut kerusuhan di berbagai tempat yang timbulkan korban jiwa, harta benda, kantor pemerintah, pusat perdagangan dan timbulkan pengungsi," katanya di Kantor Komnas HAM, Jalan Latuhari, Jakarta Pusat, Senin (30/9).
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Bantuan apa yang disalurkan Kementan untuk masyarakat Papua? Kementan merespons cepat adanya cuaca ekstrem yang mengakibatkan 6 warga Puncak Papua meninggal dunia. "Kami sampaikan terimakasih karena kementan memberi bantuan terhadap masyarakat terdampak cuaca ektrem secara cepat. Saya kira ini sangat bermanfaat untuk masyarakat di tiga distrik yang terdampak yaitu Agandugume, Lambewi dan Oneri," ujar Darwin di Posko Tanggap Darurat Bencana Kabupaten Puncak, Jalan Haetubun Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Senin (7/8).
-
Apa itu tradisi bakar batu di Papua? Bakar batu adalah ritual memasak bersama dengan menggunakan batu-batu panas yang ditata di tanah sebagai pengganti kompor.
-
Siapa yang memimpin penyerahan bantuan 'Kemendag Peduli' di Papua Tengah? Terkait dengan bencana kekeringan dan cuaca dingin ekstrem yang dialami wilayah Papua Tengah, pemerintah tidak tinggal diam. Melalui Kementerian Perdagangan, bantuan 'Kemendag Peduli' diserahkan langsung di bawah pimpinan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
-
Kenapa situasi baku tembak di Papua semakin memanas? Anggota Brimob dan TNI pun kerap terlibat baku tembak dengan para teroris di Papua yang semakin lama mulai berani menyerang TNI dan Polri yang berjaga di sana.
-
Kenapa papeda dihargai tinggi oleh masyarakat Papua? Karena sagu dan papeda dianggap sebagai makanan yang istimewa, masyarakat Papua saat itu menganggapnya sebagai penemuan yang spesial.
"Akibat ada satu berita hoaks menyangkut guru dengan murid, terjadi kekerasan dan kerusuhan yang timbulkan banyak korban manusia dan benda, serta ribuan warga mengungsi dan eksodus," sambungnya.
Komnas HAM mengajak seluruh pemerintah daerah dan pusat menyelidiki kasus berita hoaks ini hingga tuntas. Sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi.
"Kami dorong semua pihak lokal dan nasional untuk menghindari penyampaian hoaks dan info simpang siur karena akan semakin memperkeruh situasi. Ada sosmed yang bilang ini genosida, jangan seperti itu dulu dan tahan diri untuk sebarkan berita dan analisis yang tidak mendasar," bebernya.
Sementara itu Komisioner Pengkajian dan Penelitian Komnas HAM, Mohammad Chairul Anam, menambahkan pihaknya meminta seluruh pihak dan masyarakat agar tak mudah percaya dengan segala macam kabar tersebar di media sosial utamanya terkait kondisi Papua.
"Kita minta pihak-pihak jeli tidak gampang percaya foto dan video yang belum tentu benar sehingga tidak menambah kericuhan dan ketidakjelasan apa yang terjadi," kata Anam.
Baca juga:
Wiranto Minta Pemda dan Aparat Beri Jaminan Keamanan Pendatang di Wamena
VIDEO: Pelaku Kerusuhan Wamena Ditangkap, Presiden Jokowi Minta Warga Tak Mengungsi
Wiranto Tegaskan OPM dan Benny Wenda Gagal Total Angkat Isu Papua di Sidang PBB
Presiden Jokowi: Evakuasi Tetap Jalan Tapi Kita Imbau Warga Tidak Keluar dari Wamena
5 Orang Jadi Tersangka Kerusuhan di Papua
Jokowi: 33 Orang Meninggal di Wamena, Pembunuh dan Pembakar Sudah Ditangkap
TNI Evakuasi 3.000 Lebih Orang dari Wamena, Mayoritas Perempuan dan Anak