Cegah klaim Malaysia, TNI AL perketat pengawasan pulau terluar
Langkah tersebut dilakukan TNI AL agar negara tetangga tidak melakukan aktivitas di wilayah sengketa.
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) akan memperketat pengawasan terhadap pulau terluar di sekitar perbatasan Indonesia dan Malaysia. Langkah tersebut dilakukan agar negara tetangga tidak melakukan aktivitas di wilayah sengketa.
"Kita masih tetap mengawasi supaya mereka melanjutkan kegiatan. Kalau menyelesaikan masalah di Kemenlu," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik (Kapuskompub) Kemhan Brigjen TNI Sisriadi di Kantor Kemhan, Jakarta, Rabu (11/6).
Kemhan juga telah menyiapkan sejumlah sarana pendukung untuk membantu para personel yang bertugas di area perbatasan. Salah satunya pendirian pos-pos pengawasan. Namun, ia memastikan, pembangunan tersebut tak akan mencederai hubungan yang terbangun antara dua negara.
"Nanti pada intinya semua pos-pos pulau terluar akan ada pos, cuma nanti akan bertahap. Kita tidak ingin mencederai persahabatan. Kalau itu daerah sedang menjadi dispute (sengketa), ya kita tidak melakukan tindakan-tindakan yang mencederai persahabatan," tegasnya.
Sisriadi menambahkan, pemerintah saat ini telah mencanangkan pembangunan terhadap 22 pos di seluruh pulau terluar sejak 2012. Dari jumlah itu, tahun ini Kemhan telah merencanakan untuk mendirikan 8 pos baru.
"Tahun ini pelaksanaannya delapan, tetapi sudah 22 karena dulu sudah tahun 2012 (bangun) delapan. tahun ini belum, karena kita masih lihat anggaran mana yang dipotong," tandasnya.