Cegah muda-mudi Aceh rayakan pergantian tahun, polisi syariat gencarkan patroli
Petugas akan meningkatkan patroli ke tempat-tempat yang dinilai berpotensi menggelar perayaan malam tahun baru. Polisi syariat Islam akan memperketat pengawasan ke objek wisata seperti ke Gunung Salak, dan lokasi wisata pantai yang ada di Kabupaten Aceh Utara.
Petugas Wilayatul Hisbah (WH) lebih dikenal dengan sebutan polisi syariat Islam di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh bakal berpatroli untuk mengantisipasi adanya umat Islam yang merayakan malam pergantian Tahun Baru 2018. Sebab, perayaan pergantian tahun tidak sesuai dengan syariat.
Ketua WH Tgk Mursalin menuturkan, petugas akan meningkatkan patroli ke tempat-tempat yang dinilai berpotensi menggelar perayaan malam tahun baru.
-
Apa yang dirayakan pada Tahun Baru Islam? Tahun Baru Islam menjadi waktu umat Muslim merenung dan memperbaharui komitmen terhadap ajaran Islam.
-
Apa yang dimaksud dengan Tahun Baru Islam? "Tahun baru Islam adalah saat kita merenungkan kesalahan masa lalu dan berkomitmen untuk menjadi lebih baik di masa depan."
-
Apa makna dari ucapan Selamat Tahun Baru Islam di tahun baru Islam? Ucapan selamat tahun baru Islam bukan hanya sebagai bentuk ucapan seremonial biasa, melainkan memiliki dampak positif untuk umat dan bangsa.
-
Kapan umat Islam memperingati Tahun Baru Islam? Muharam adalah bulan pertama dalam kalender Hijriyah yang menandai sebagai tahun baru Islam.
-
Siapa saja yang merayakan Tahun Baru Islam? Muharram merupakan bulan pertama dalam kalender Islam. Sehingga, Muharram menjadi awal penanggalan tahun Hijriyah dalam Islam.
-
Bagaimana Umat Islam merayakan Tahun Baru Hijriyah? Pergantian tahun itu kerap dirayakan dengan ragam aktivitas berbeda, mulai dari membaca Al-Qur’an hingga melakukan dzikir memuji keagungan nama Allah SWT.
"Pada hari jelang malam pergantian tahun baru, petugas juga akan mendatangi lokasi-lokasi wisata dan pusat kota serta tempat umum lainnya yang ramai dikunjungi masyarakat untuk disosialisasi atau diberi imbauan melalui pengeras suara," kata Tgk Mursalin di Lhoksukon, seperti dilansir Antara, Selasa (26/12).
Patroli itu bertujuan mengajak masyarakat agar tidak merayakan malam pergantian tahun baru, seperti membakar petasan, meniup terompet dan hiburan lainnya yang dilarang dalam Islam. Polisi syariat Islam akan memperketat pengawasan ke objek wisata seperti ke Gunung Salak, dan lokasi wisata pantai yang ada di Kabupaten Aceh Utara.
"Siapa tahu pada malam perayaan tahun baru ini, ada sekelompok pemuda atau muda-mudi merayakannya. Makanya petugas akan meningkatkan pengawasan ke lokasi wisata," jelas Tgk Mursalin.
Patroli juga diberlakukan di jalan lintas nasional dan jalan lintas kecamatan untuk mengawasi muda-mudi berpasang-pasangan yang bukan muhrimnya. Kemudian ke pusat-pusat kota yang berpotensi ada perayaan malam pergantian tahun baru dengan meniup terompet dan membakar petasan.
"Petugas WH baik yang ada di pos wilayah timur, wilayah tengah dan wilayah barat di Kabupaten Aceh Utara sudah siap melakukan patroli ini," ucap Tgk Mursalin.
Baca juga:
Polisi gagalkan penyelundupan ganja 100 Kg di Aceh
Jelang Natal dan Tahun Baru, 2000 personel gabungan disiagakan di Banda Aceh
Tak sesuai syariat Islam, Pemkot Banda Aceh larang perayaan tahun baru
Petani di Aceh Utara perdaya dan cabuli anak tiri
Masih banyak keluarga mampu pakai gas elpiji bersubsidi