Cegah Penularan Covid-19 saat PTM, Pemerintah Buat Aplikasi Proaktif Tracing
Aplikasi Proaktif Tracing akan terintegrasi dengan PeduliLindungi yang saat ini menjadi syarat masuk ke tempat umum.
Pemerintah berencana membuat aplikasi baru bernama Prokatif Tracing untuk mengantisipasi dampak dimulainya pembelajaran tatap muka (PTM). Hal ini juga salah satu upaya menekan penularan Covid-19, usai dibukanya sejumlah aktivitas masyarakat.
"Untuk mengantisipasi dampak PTM, Kemenkes bekerja sama dengan Kemendikbudristek-Dikti, juga Kementerian Agama akan membuat aplikasi yaitu proaktif tracing," ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dalam konferensi pers, Senin (1/11/2021).
-
Kapan Ganjar-Mahfud berangkat ke MK? Pasangan nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD menghadiri sidang putusan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK) pada hari ini, Senin, (22/4).
-
Bagaimana MKMK dibentuk? Ketiga orang ini dipilih secara aklamasi oleh seluruh hakim konstitusi.
-
Kapan Ipda Febryanti Mulyadi lahir? Inilah salah satu potret Febryanti Mulyadi, wanita kelahiran 4 Februari 2004, saat tidak berdinas.
-
Siapa Ipda Febryanti Mulyadi? Nama Ipda Febryanti Mulyadi sedang menjadi sorotan publik, setelah kehadirannya viral lewat sejumlah video di TikTok yang tayang ribuan kali. Wanita berhijab ini, salah satu polwan termuda lulusan Akademi Kepolisian (Akpol), telah menorehkan prestasi gemilang sebagai Kepala Unit Kejahatan & Tindak Kekerasan (Kanit Jatanras) di Polres Klaten.
-
Mengapa Mahfud MD dikabarkan mundur dari Menko Polhukam? Dia menilai, mundurnya Mahfud dari kabinet lantaran ingin fokus berkampanye dan mengikuti kontestasi di Pilpres 2024.
Dia menyampaikan aplikasi ini akan diterapkan di seluruh daerah di Indonesia. Nantinya, aplikasi Proaktif Tracing akan terintegrasi dengan PeduliLindungi yang saat ini menjadi syarat masuk ke tempat umum.
"(Aplikasi Proaktif Tracing) akan diterapkan di Indonesia yang terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi," ucap Muhadjir.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut tiga hal yang menjadi pemicu munculnya tren kenaikan kasus Covid-19. Pertama, relaksasi yang terlalu cepat dan tidak melalui tahapan-tahapan.
Kedua, kata Jokowi, protokol kesehatan yang tidak disiplin lagi, misalnya kebijakan lepas masker di sejumlah negara. Ketiga, pembelajaran tatap muka di sekolah.
"Hati-hati juga mengenai sekolah, yaitu pembelajaran tatap muka. Tiga hal ini agar kita semuanya hati-hati," kata Jokowi saat memberikan pengarahan kepada para kepala daerah se-Indonesia secara virtual di Istana Merdeka Jakarta, dikutip dari siaran pers, Selasa (26/10/2021).
Untuk itu, dia mengingatkan protokol kesehatan di sekolah harus dijalankan secara disiplin dan ketat. Khususnya, di sejumlah area seperti kantin dan tempat parkir.
Selain itu, Jokowi juga meminta agar para kepala daerah dan seluruh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) turut mengingatkan pihak sekolah. Dia menekankan pentingnya pengawasan protokol kesehatan di sekolah agar tak terjadi penyebaran virus corona.
Reporter: Lizsa Egeham
Baca juga:
Kemenkes Beri Data Rinci ke Kepala Daerah Cegah Lonjakan Covid-19 di Sekolah
381 Sekolah di Medan Gelar PTM Terbatas
10 Ribu Sekolah di Jakarta akan Gelar PTM Terbatas Awal November 2021
PTM Jenjang PAUD di Banyumas Digelar Bertahap
PTM di Kota Tasik Dipastikan Masih Aman dari Penularan Covid-19