Cegah terorisme, pemerintah diminta dampingi WNI dari Suriah
Erlinda mengatakan, keberhasilan pencegahan terorisme tidak hanya pada level kebijakan pemerintah dan penegakan hukum, tetapi lebih kepada penguatan ketahanan keluarga. Selain itu, dia menambahkan, program rehabilitasi pada keluarga yang terkontaminasi pada paham radikal juga tetap harus dilakukan.
Ketua Indonesia Child Protection Watch Erlinda mengimbau Polri melakukan pendekatan pada pelaku anak-anak yang dilibatkan pada aksi terorisme di Surabaya. Karena anak tersebut sebenarnya korban dari orangtua & lingkungan.
Erlinda mengungkapkan, pihaknya akan melakukan analisa dan profiling terhadap fenomena pelibatan perempuan, anak dan keluarga. Nantinya hasil analisa tersebut akan diberikan pada pemerintah dan lembaga terkait sebagai rekomendasi untuk pencegahan dan deteksi dini aksi teror.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Kapan pertempuran hebat di Surabaya terjadi? Pada hari ini tepat 78 tahun yang lalu terjadi pertempuran besar di Surabaya yang menewaskan sekitar 20.000 rakyat setempat.
-
Kenapa prajurit TNI di Semarang ikut lomba 17-an? Melalui acara tersebut, mereka ingin menunjukkan bahwa mereka bisa diandalkan untuk membantu kesulitan masyarakat.
-
Dimana Pertempuran Surabaya terjadi? Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan tentara asing setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan menjadi pertempuran terbesar dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan kolonialisme.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
"Dugaan adanya regenerasi dan pengkaderan oleh kelompok radikalisme menjadi warning dan awarness pada seluruh elemen bangsa karena akan mengancam stabilitas, ideologi dan keutuhan NKRI. Semua pihak segera berupaya untuk meredam aksi teror agar tidak menjadi pemicu konflik seperti sosial, ekonomi, dan dijadikan alat pemecah belah persatuan," katanya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (15/5).
Dia menyarankan, pemerintah untuk memberikan pendampingan kepada para warga yang di deportasi pada negara negara yang diduga pendukung ISIS, seperti yang terjadi beberapa waktu lalu. Upaya tersebut dilakukan guna mencegah paham radikal.
"Mereka dideportasi dan ditempatkan sementara pada shelter Kemensos. Sebaiknya warga yang dideportasi dari negara konflik ISIS dilakukan pendampingan untuk direradikalisasi serta diberikan penguatan ekonomi, sosial dan spiritual, termasuk wajib lapor," jelasnya.
Erlinda mengatakan, keberhasilan pencegahan terorisme tidak hanya pada level kebijakan pemerintah dan penegakan hukum, tetapi lebih kepada penguatan ketahanan keluarga. Selain itu, dia menambahkan, program rehabilitasi pada keluarga yang terkontaminasi pada paham radikal juga tetap harus dilakukan.
"Benteng utama penangkalan paham radikal terorisme adalah peran ibu dan perempuan dalam keluarga. Karena itulah, peran perempuan sangat strategis dalam edukasi dan literasi terhadap keluarga khususnya anak-anak agar terhindar dari paham kekerasan dan terorisme," tutupnya.
Baca juga:
Jasad 6 pelaku aksi terorisme Surabaya belum diambil keluarga
Polisi temukan kartu keluarga milik pelaku bom Mapolrestabes Surabaya
Fakta-fakta Dita Oeprianto otak pengeboman tiga gereja di Surabaya
Polda Kaltim awasi sel teroris bomber gereja Samarinda
Solidaritas korban bom Surabaya, ribuan warga nyalakan lilin