CEK FAKTA: Hoaks Cincin Perusak Surat Suara Pemilu 2024
Klaim cincin lancip perusak lembar suara Pilpres 2024 adalah tidak benar.
Klaim cincin lancip perusak lembar suara Pilpres 2024 adalah tidak benar.
CEK FAKTA: Hoaks Cincin Perusak Surat Suara Pemilu 2024
Beredar unggahan di X, dulunya Twitter, dengan klaim beredarnya cincin dengan ujung lancip digunakan oleh petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) untuk merusak suara.
Unggahan itu dipublikasikan oleh akun @rampok_negara pada 15 Mei 2023 lalu memperlihatkan tangkapan layar yang memuat keterangan sebagai berikut.
“*PETUGAS KPPS YG PAKE CINCIN ADA LANCIPNYA MOHON RELAWAN MENGAWASI. ITU BISA UNTUK MERUSAK SUARA... REZIM BERNIAT BERLAKU CURANG PEMILU 2024*”
Apakah cincin perusak suara itu betul ada dan dipakai oleh petugas KPPS untuk mencurangi Pemilu?
Setelah ditelusuri, rupanya tangkapan layar tersebut telah ada sejak tahun Pilpres 2019 yang kini kembali beredar.
Melansir dari penelusuran Kominfo.go.id di tahun 2019, tidak ditemukan bukti adanya cincin khusus dengan ujung lancip atau tajam yang dapat merusak atribut Pemilu, misalnya kotak suara dan surat suara.
Selain itu, tidak ada laporan masyarakat terkait cincin berujung tajam tersebut.
Dengan begitu, cincin tersebut tidak berkaitan dengan Pilpres 2024 mendatang.
Kendati demikian, cincin menjadi salah satu alat yang perlu diwaspadai dapat merusak kertas suara selain jam tangan dan kuku jari.
Selain itu, Jufri juga menyatakan bahwa modus kecurangan pada saat penghitungan dilakukan oleh ketua atau anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
"Kalau ketua KPPS-nya tidak jujur, pada saat penghitungan suara, yang membuka pertama itu kan petugas KPPS. Saat diangkat surat suaranya, kalau terlihat yang dipilih bukan pilihan mereka dia akan robek, atau dia coblos dengan kukunya yang diruncingkan, atau dia pakai cincin," ujar Jufri. Demikian dikutip dari detik.com.
Klaim cincin lancip perusak lembar suara Pilpres 2024 adalah tidak benar. Faktanya, konten tersebut pernah beredar pada Pilpres 2019 lalu dan telah terbukti menyesatkan.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.