CEO AirAsia Tony Fernandes: Saya benar-benar hancur
"Ini adalah saat yang sangat sulit bagi kita semua di AirAsia," kata Tony.
Chief Executive Officer (CEO) AirAsia, Tony Fernandes, mengaku bersedih ketika Basarnas memastikan puing-puing yang mengapung di Selat Karimata adalah milik pesawat QZ8501, yang hilang sejak Minggu (28/12) pagi. Tony mengatakan, benar-benar hancur melihat fakta tersebut.
"Saya benar-benar hancur. Ini adalah saat yang sangat sulit bagi kita semua di AirAsia karena kami menunggu perkembangan lebih lanjut dari operasi pencarian dan penyelamatan, tetapi prioritas pertama kami saat ini adalah kesejahteraan anggota keluarga penumpang QZ8501," kata Tony lewat siaran pers, Selasa (30/12).
Sementara itu, CEO AirAsia Indonesia, Sunu Widyatmoko, menyebut kepastian jatuhnya pesawat tersebut sebagai keadaan tragis.
"Kami mohon maaf berada di sini hari ini dalam keadaan tragis ini. Kami ingin menyampaikan simpati yang tulus kepada keluarga dan teman-teman mereka di kabin QZ8501. Simpati kami juga kepada keluarga rekan-rekan kami tercinta," ujarnya.
Untuk diketahui, pencarian hari ketiga AirAsia QZ 8501 membuahkan titik terang setelah serpihan pesawat dan sejumlah korban ditemukan di perairan sekitar Pangkalanbun, Kalimantan Tengah. Sampai saat ini, sudah 6 jenazah ditemukan dari lokasi jatuhnya pesawat.
Baca juga:
CEO AirAsia Tony Fernandes: Saya benar-benar hancur
JK analogikan pasar saham dengan penemuan AirAsia QZ8501
KPI kritik tvOne tayangkan jasad mengapung korban AirAsia
TNI AU-Basarnas rilis serpihan dan koper korban AirAsia
Menhub Jonan periksa serpihan AirAsia di Pangkalanbun
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa saja yang rusak di Air Panas Citando? Saat ini, sejumlah fasilitas di sana sudah banyak yang rusak. Bahkan, tempat selfie atau swafoto yang dibangun sudah dalam kondisi rubuh.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.