Cerita 16 Jam Babinsa Azmiadi Urai Macet: Gadai Motor & Dipanggil Jenderal Dudung
Prajurit Kodim 0901 Samarinda, Kopral Kepala (Kopka) Azmiadi, yang tugas sebagai Babinsa Sungai Dama mendapatkan banyak pujian. Inisiatif spontan menggadaikan motor buat menyewa alat berat mengevakuasi truk trailer yang tidak kuat menanjak dan memalang di tanjakan jalan kota Samarinda menjadi solusi.
Prajurit Kodim 0901 Samarinda, Kopral Kepala (Kopka) Azmiadi, yang tugas sebagai Babinsa Sungai Dama mendapatkan banyak pujian. Inisiatif spontan menggadaikan motor buat menyewa alat berat mengevakuasi truk trailer yang tidak kuat menanjak dan memalang di tanjakan jalan kota Samarinda menjadi solusi.
Peristiwa itu terjadi pekan lalu, Rabu (18/1). Di tengah cuaca hujan intensitas sedang, truk bernomor polisi N 8354 RE memuat mesin dengan berat sekitar 20 ton tidak kuat menanjak di tanjakan Jalan Otto Iskandardinata sekitar pukul 02.30 Wita dini hari. Sempat mundur, truk itu akhirnya berhenti dengan posisi memalang badan jalan.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Apa yang dibantah oleh TNI AD terkait video viral penganiayaan di Bandung? TNI Angkatan Darat (AD) membantah terkait narasi disampaikan pemuda inisial Y terduga pelaku penganiayaan yang mengaku sebagai keponakan dari Mayor Jenderal Rifky Nawawi.
-
Apa yang membuat Bintara TNI tersebut bangga? Saat dihampiri sang perekam video, dia lantas nampak berkaca-kaca. Dia mengungkap rasa bangga terhadap sang putra yang kini bakal menjadi calon abdi negara berpangkat lebih tinggi dari ayahnya sendiri.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Kenapa TNI memberi kejutan di HUT Bhayangkara? Para prajurit TNI dan anggota Polisi lain pun hanya bisa tertawa terbahak-bahak melihat aksi harmonis antara TNI dan Polri di tengah perayaan HUT Bhayangkara ke-78 tersebut.
Praktis jalan itu tidak bisa dilalui mobil. Baik dari arah Jalan Otto Iskandardinata tujuan ke Jalan Sultan Sulaiman, maupun sebaliknya. Untuk pemotor hanya bisa memanfaatkan celah sempit jalan dari kepala truk, dengan masuk melewati secara bergantian.
©2023 Merdeka.com/saud rosadi
Hingga memasuki jam sibuk anak sekolah dan warga pergi ke kantor pukul 06.00 Wita, truk masih belum bisa dievakuasi. Ada tiga akses jalan alternatif lain dan memutar cukup jauh dari Jalan Otto Iskandardinata. Ketiga jalan itu menjadi macet luar biasa.
Tidak sedikit anak sekolah urung pergi ke sekolah karena terjebak macet itu. Celah sempit trailer memalang yang sempat dilalui motor itu akhirnya ditutup demi keselamatan. Jalan tanjakan itu akhirnya benar-benar ditutup bagi pelintasan pemotor.
Sedangkan sopir truk trailer, Riski (29) dan kernetnya, Umar (26), tidak bisa berbuat banyak. Keduanya hanya bisa pasrah di ruang kabin menunggu pertolongan proses evakuasi.
Pihak perusahaan pemilik trailer pun pagi itu tidak bisa dihubungi, dan terkesan lepas tanggungjawab. Mulai dari relawan, Babinsa, kepolisian, BPBD dan warga sekitar memutar otak agar bisa cepat mengevakuasi truk trailer bermuatan itu. Salah-salah, trailer bisa keluar jalan menimpa rumah warga.
Trailer memalang itu sempat ditarik menggunakan dua Dumpt Truck (DT) sekira pukul 10.00 Wita. Trailer memalang jalan itu masih tidak bisa dievakuasi alias upaya itu gagal.
Waktu terus berlalu hingga tengah hari. Muncul solusi disepakati bersama sopir, yakni menggunakan ekskavator untuk mendorong trailer sambil ditarik dua unit DT. Ekskavator itu dipastikan harus menyewa. Diperlukan biaya sekitar Rp22 juta untuk mobilisasi ekskavator menggunakan trailer.
Di tengah kabar perusahaan yang terkesan lepas tangan, Kopka Azmiadi, Babinsa Sungai Dama, menawarkan solusi. Dia dikabarkan menggadai motornya Rp10 juta untuk menjadi uang muka sewa alat berat itu.
©2023 Merdeka.com/Saud Rosadi
Kabar itu bukan isapan jempol. Sekitar pukul 17.25 Wita, trailer memuat ekskavator datang ke lokasi. Kopka Azmiadi terlihat begitu aktif memandu operator ekskavator. Kurang dari 20 menit kemudian, trailer memalang tanjakan itu terevakuasi setelah didorong menggunakan ekskavator, tanpa ditarik truk DT seperti skenario awal.
Warga dan pengguna jalan memberi tepuk tangan panjang setelah truk trailer itu terevakuasi hampir 16 jam kemudian. Lalu lintas kendaraan kembali normal di tanjakan Jalan Otto Iskandardinata itu.
merdeka.com mencoba menemui Kopka Azmiadi, yang masih saja sibuk membantu mengurai arus lalu lintas bersama Bhabinkamtibmas Sungai Dama. Dia menyambut ramah pertanyaan yang dilontarkan merdeka.com untuk memastikan benar tidaknya kabar dia menggadaikan motornya untuk menyewa alat berat.
"Iya benar! Saya gadaikan motor karena keuangan seorang kopral, uang dari mana (untuk menyewa alat berat)?" kata Azmiadi saat itu.
Dia bercerita, inisiatif menggadai motor Honda Beat miliknya muncul ketika melihat pengguna jalan yang terdampak macet parah sejak subuh. Aktivitas ekonomi masyarakat melalui jalan vital itu menjadi benar-benar terhambat.
"Demi banyak orang, saya rela gadai motor dulu untuk bayar DP sewa alat berat ekskavator dan mobil (trailer). Karena perusahaan tidak mau tanggung jawab. Ini untuk kepentingan rakyat, supaya arus lalu lintas normal dan tidak terhambat lagi," ujar Azmiadi.
"InsyaAllah inisiatif saya ini murni untuk masyarakat. Mohon maaf kalau saya salah. Inisiatif saya ini untuk kepentingan masyarakat banyak," tambah Azmiadi.
Azmiadi mengungkapkan, dia telah bicara ke sopir trailer meminta sebelum perusahaannya melunasi penggantian tebus motornya, agar tidak dulu meneruskan perjalanan.
"Sebelum perusahaan melunasi motor saya, jangan jalan dulu. Saya minta kuncinya dulu, untuk saya koordinasikan ke Kasat Lantas Polresta Samarinda," terang Azmiadi.
©2023 Merdeka.com/saud rosadi
Azmiadi pun tersenyum. Niatan dan solusi dia menggadai motornya berbuah manis. Kendaraan kembali bisa melewati tanjakan Jalan Otto Iskandardinata.
"Yang jelas, yang saya lakukan ini demi kepentingan masyarakat hanyak. Alhamdulillah lalu lintas kendaraan sudah normal lagi. Yang saya lakukan selalu saya syukuri, nikmati, dan selalu berbuat yang terbaik untuk masyarakat. Selalu semangat," ungkap Azmiadi.
Diganjar Penghargaan Dandim Samarinda
Pemberitaan aksi Kopka Azmiadi menggadai motornya demi sewa alat berat itu menjadi viral dalam hitungan jam memasuki malam harinya. Azmiadi jadi perbincangan dan warga benar-benar mengapresiasi aksinya itu.
Dandim 0901 Samarinda Kolonel Arm Novi Herdian tidak bisa menutupi rasa haru dan bangganya atas kesigapan Azmiadi. Matanya berkaca-kaca saat memberikan penghargaan dan medali sehari kemudian. Dia pun memeluk erat Praka Azmiadi.
"Kemarin sore, saya diingatkan prajurit saya di Kodim 0901 Samarinda. Saya diingatkan, meski dengan pangkat demikian (Kopral Kepala), justru bisa berbuat banyak untuk masyarakat di sekitarnya. Inilah Kopka Azmiadi, Babinsa Sungai Dama," kata Novi di Aula Makorem 091 Aji Suryanatakesuma, Kamis (19/1).
Novi memastikan motor Kopka Azmiadi sudah kembali ditebus. Aksi Azmiadi itu diharapkan menjadi inspiradi banyak orang. Terutama prajurit Kodim 0901 Samarinda.
"Saya harap ini menjadi apresiasi banyak orang, utamanya personel Kodim. Babinsa adalah guru terbaik bagi saya, untuk senantiasa berbuat baik kepada masyarakat di sekeliling kita," ujar Novi.
©2023 Merdeka.com/Saud Rosadi
merdeka.com kembali menemui Azmiadi usai menerima penghargaan itu. Belakangan dia tidak hanya menggadaikan motor yang ternyata dia gadai ke pedagang pasar kenalannya, melainkan juga KTP dan KTA-nya.
"Waktu itu (menggadai motor), pikir saya alau memang motor saya kembali, dan masih rezeki saya, pasti kembali," kata Azmiadi.
Dihadiahi Motor dan Uang Rp10 Juta
Kopka Azmiadi terus ramai diperbincangkan. Warga benar-benar memuji aksi Azmiadi itu. Berselang dua hari usai menerima penghargaan Dandim 0901 Samarinda Kolonel Arm Novi Herdian, Azmiadi kembali menerima penghargaan sekaligus hadiah, tepat pada Hari Jadi Kota Samarinda ke-355 tahun dan Hari Jadi Kota Samarinda ke-63 tahun pada hari Sabtu (21/1) lalu.
Apresiasi tinggi Wali Kota Samarinda Andi Harun tidak tanggung-tanggung. Azmiadi diberi reward berupa satu motor dan uang Rp10 juta, dan dia menerima langsung pemberian itu dari Wali Kota.
"Karena beliau (Kopka Azmiadi) sudah sangat ikhlas menjaminkan motor satu-satunya yang dia miliki agar masyarakat bisa kembali normal menggunakan jalan yang terhalang selama 16 jam itu," kata Andi Harun di Lapangan Parkir GOR Segiri Samarinda, Jalan Kesuma Bangsa, Sabtu (21/1).
Sesak Napas Dipanggil Kasad Jenderal Dudung
Azmiadi masih saja jadi perbincangan dan viral. Hari Senin (23/1), dia mendapatkan telepon dari Dandim 0901 Samarinda Kolonel Arm Novi Herdian, bahwa dia dipanggil menghadap Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
"Alhamdulillah, sampai sesak nafas saya (terima kabar itu). Benar, besok pagi pesawat pertama Batik Air tujuan Jakarta menghadap Angkatan Darat 1 (KASAD Jenderal Dudung Abdurachman)," kata Azmiadi, dikonfirmasi merdeka.com, Senin (23/1) malam.
Azmiadi masih tidak menyangka dia dipanggil menghadap KASAD selama 30 tahun ini jadi prajurit TNI, di mana itu akan menjadi pengalaman berharganya.
"Saya, kalau terbayang dipanggil AD1 (KASAD) itu seumur hidup saya tidak pernah terbayang dan tersirat di hati saya. Dalam keseharian saya bergaul, saya tidak pernah pamer dan tidak pernah minta dipamerkan," ujar Azmiadi.
"Bagi saya, bilang orangtua saya, tangan kanan memberi, tangan kiri tidak perlu tahu. Itu selalu saya pegang amanah orangtua saya," tambahnya.
Instagram @kodim0901samarinda ©2023 Merdeka.com
Bagi Azmiadi, masuk ke Mabes TNI AD di Jakarta dan bertemu Jenderal Dudung, akan menjadi anugerah terindah dia.
"Lewat (jalan di depan Mabes AD) pernah. Masuk ke dalam belum pernah. Ini akan jadi yang pertama kalinya menginjakkan kaki di Mabes AD, di waktu saya sudah mendekati pensiun. Apalagi menghadap jenderal bintang empat," ungkapnya.
"Selama ini kan liat Pak Dudung, liat Panglima TNI berganti liat dari jauh saja. Jabat tangan saja boro-boro. Jangankan berjabat tangan dengan Kasad, kita berjabat tangan dengan Pangdam saja sudah sebuah anugerah. Waduh, apalagi ini dipanggil khusus, Pak Dandim dengan prajurit pangkat Kopral, menghadap AD 1," jelas Azmiadi.
Masih disampaikan Azmiadi, mendapat perintah untuk menghadap Jenderal Dudung di Jakarta, membuat dia benar-benar kaget.
"Bukan deg-degan, tapi sesak Pak. Sesak nafas saya. Antara terharu, gembira iya, juga antara percaya tidak percaya Pak. Tidak ada persiapan khusus. Alhamdulillah istri dan anak saya, dari dulu selalu mendukung buat kebaikan. Itu juga saya turunkan ke anak-anak saya. Jangan pernah malu dan ragu berbuat kebaikan kepada siapapun. Pimpinan kami juga selalu bicara itu. Jangan malu dan ragu berbuat kebaikan untuk kepentingan orang banyak," kata Azmiadi.
Azmiadi, didampingi Dandim 0901 Samarinda Kolonel Arm Novi Herdian pun terbang ke Jakarta melalui Bandara APT Pranoto Samarinda, pada Selasa (24/1) pagi untuk menuju Mabes AD.
Dipuji Jenderal Dudung
Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman menegaskan, upaya Kopka Azmiadi menggadai motor agar menjadi solusi bagi masyarakat banyak, telah mengimplementasikan Tujuh Perintah Harian Kasad, terutama poin kelima.
"Yaitu TNI harus hadir di tengah kesulitan masyarakat apapun bentuknya dan senantiasa menjadi solusi, serta poin keenam yaitu lakukan tindakan yang berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat agar mampu menumbuhkan kecintaan dan kasih sayang rakyat terhadap TNI AD," kata Dudung saat bertemu Kopka Azmiadi, dikutip dari keterangan tertulis Dispenad.
Pada kesempatan itu Jenderal Dudung menyampaikan apresiasi yang tinggi dan terima kasihnya atas upaya yang dilakukan Kopka Azmiadi. Dia menegaskan bahwa seluruh Babinsa di Indonesia juga melakukan hal yang sama, namun dalam bentuk yang berbeda.
Instagram @kodim0901samarinda ©2023 Merdeka.com
"Saya yakin, seluruh jajaran di TNI Angkatan Darat, para Babinsa melakukan hal yang sama, namun dalam bentuk yang berbeda. Motto TNI Angkatan Darat di hati Rakyat harus betul-betul diimplementasikan. Sering saya katakan bahwa TNI Angkatan Darat harus dicintai rakyatnya, tetapi lebih hebat lagi dia harus mencintai rakyatnya," terang Dudung.
Jenderal Dudung Abdurachman juga berpesan kepada seluruh prajurit TNI Angkatan Darat di manapun bertugas, bila untuk bangsa dan negara jangan pernah ragu-ragu, dan jangan terlalu banyak berpikir tetapi lakukan yang terbaik.