Cerita 40 Polisi Dimasukkan ke Pondok Pesantren Gara-Gara 'Nakal'
Pelbagai cara lakukan kepolisian membinan personel 'nakal'. Salah satunya seperti dilakukan Kepolisian Daerah (Polda) Banten ini.
Pelbagai cara lakukan kepolisian membinan personel 'nakal'. Salah satunya seperti dilakukan Kepolisian Daerah (Polda) Banten.
Polda Banten mempunyai cara unik melakukan pembinaan kepada personel yang terlibat pelanggaran. Para personel 'nakal' itu dibina melalui peningkatan disiplin iman dan taqwa di pondok pesantren guna membentuk kembali karakter mereka.
- Cerita Polisi Patungan Beli Bensin untuk Pasutri Terlunta-lunta karena Ongkos Habis
- PR Polisi Ungkap Pembunuh Pensiunan TNI jadi Pengawal Cabup Bantaeng
- Begini Kompaknya Polisi dan Tentara di Pelalawan saat Momen Perayaan HUT TNI
- Polda Jateng Bakal Tegas ke Peserta Kampanye Pakai Knalpot Brong, Ini Sanksinya
Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto mengatakan institusi Polri tidak hanya bertugas menegakkan hukum, tetapi juga memiliki tanggung jawab moral untuk membina dan memulihkan anggotanya yang tersandung masalah.
"Hal yang terpenting adalah adanya niat dan upaya untuk memperbaiki diri," kata Suyudi di Serang, sebagaimana dikutip Antara, Rabu (11/12).
Waktu Pembinaan
Kapolda mengatakan pembinaan disiplin iman dan taqwa bagi personel yang melanggar ini dilakukan di Pondok Pesantren Al-Iman Kabupaten Pandeglang mulai 10 - 31 Desember 2024 dan diikuti sebanyak 40 personel Polda Banten dan jajarannya.
Menurut Suyudi, pembinaan ini dirancang untuk memberikan kesempatan kepada para personel yang pernah melakukan pelanggaran agar dapat kembali menjadi bagian dari institusi Polri.
“Oleh karena itu, pembinaan ini dirancang untuk memberikan kesempatan kepada para personel yang pernah melakukan pelanggaran agar dapat kembali menjadi bagian dari institusi yang taat hukum,” ujar dia.
Pesan Kapolda kepada Personel Dibina di Pesantren
Suyudi menjelaskan para santri polisi ini akan diberikan pembinaan mental, rohani, jasmani, psikologi dan pelatihan dasar kepolisian, sehingga dapat memahami tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Polri serta siap untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Dia mengatakan anggota Polri adalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Namun, sebagai bagian dari institusi penegak hukum, setiap kesalahan yang dilakukan memiliki dampak besar, tidak hanya bagi individu, tetapi juga bagi nama baik organisasi.
Ia berharap personel yang terlibat pelanggaran agar bisa memanfaatkan kesempatan mondok di pesantren itu dan menjadikan sarana untuk memperbaiki diri sendiri.
“Saya berharap rekan-rekan dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sungguh-sungguh. Jadikan kegiatan pembinaan ini sebagai momentum untuk introspeksi diri, memperbaiki kekurangan, dan membuktikan kepada institusi serta masyarakat bahwa rekan-rekan mampu bangkit dan menjadi lebih baik,” ujarnya.
Suyudi mengingatkan bahwa Polri juga harus menjadi teladan moral bagi masyarakat.
"Dengan kembali kepada jalan yang benar. Tidak hanya menjaga kehormatan diri, tetapi juga nama baik institusi," ujarnya.
“Saya ingin menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung terlaksananya kegiatan ini, terutama kepada pimpinan Pondok Pesantren Al-Iman yang telah menyediakan tempat untuk pembinaan," kata Suyudi
Pada kesempatan itu, Kapolda Banten juga memberikan bantuan kepada Pondok Pesantren Al-Iman Kabupaten Pandeglang berupa 200 sak semen dan 50 bibit pohon mangga.