Cerita Anis Calhaj dari Klaten: Daftar Haji Bareng Suami, Namun Suami Wafat Jelang Keberangkatan
Anis sedih, tak bisa berhaji dengan suaminya yang sudah meninggal dunia.
Anis datang bersama 4 putranya untuk berangkat ke Tanah Suci, Mekah.
- Cerita Santri dari Keluarga Miskin, Bisa Pergi Haji karena Patuh Kepada Sosok ini
- Cerita Haru Bidan Asal Tegal Berangkat Haji Lebih Cepat Bersama Sang Ibu
- Cerita Manda Jadi Jemaah Haji Termuda di Lumajang, Gantikan Sang Ayah yang Telah Meninggal
- Cerita Istri Ngidam Disuapi Suami, Penuh Haru saat Disuapi Terhalang Jeruji Besi
Cerita Anis Calhaj dari Klaten: Daftar Haji Bareng Suami, Namun Suami Wafat Jelang Keberangkatan
Raut wajah bahagia terpancar di wajah Anis Yati Pamuji ketika tiba di Embarkasi Solo sekitar pukul 06.00 WIB.
Dia tak sendiri, Anis datang bersama 4 putranya untuk berangkat ke Tanah Suci, Mekah.
Meski begitu, rasa sedih ikut di hatinya tak bisa dibohongi. Anis sedih, tak bisa berhaji dengan suaminya yang sudah meninggal dunia.
Anis dan keluarganya berasal dari Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten. Mereka tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 95 Embarkasi Solo (SOC-95).
Saat ditemui di Embarkasi Solo, Anis mengungkapkan rasa syukur, karena hari ini bertepatan dengan hari ulang tahunnya yang ke-62. Bagi Anis, berangkat haji bersama keempat putranya menjadi kado terindah.
Anis dan suami H. Abdul Rochim mendaftar haji bersama ketiga putranya, yaitu: Fendhy Putra Rochmat Prasety, Febry Putra Rochim, Nisya Ayu Rachmawati pada 2012. Anak terakhir, yaitu Idham Fajri Putra Rochim didaftarkan dua tahun kemudian karena usianya sudah mencapai 12 tahun.
Harapan untuk berangkat haji bersama-sama suami sebagai pembimbing ibadah pupus, lantaran pada Juli 2021, suaminya wafat.
“Inginnya berangkat bareng Bapak. Namun takdir berkata lain, tepatnya pada 28 Juli 2021 bapak wafat,” kenang Anis diiringi isak tangis.
Anis yang merupakan pensiunan pegawai Telkom ini teringat akan pesan almarhum suami agar anak-anaknya menjadi anak yang saleh, saling mencintai satu sama lain. Saat ini Anis telah dikarunia empat cucu.
Nisya Ayu bersyukur, ia sebagai satu-satunya anak perempuan bisa berkhidmat kepada orang tua mendampingi ibunya berhaji.
“Saya bersyukur dan berharap bisa mendampingi mamah haji sampai selesai, tentu tidak berat bagi saya, justru senang. Ini menjadi hadiah terindah bagi keluarga kami,” kata Nisya Ayu.
Sementara Fendhy Putra Rochmat Prasety dan Febry Putra Rochim mempunyai tanggung jawab untuk membimbing sang adik, yaitu Idham Fajri Putra Rochim yang berkebutuhan khusus.
“Sebagai kakak tertua adalah kewajiban saya mewakili Bapak membimbing adik-adik saya. Kalau Nisya didampingi mamah. Sedangkan kami berdua akan membimbing adik kami Idham agar ibadah hajinya nanti matang dan sempurna,” kata Fendhy mengakhiri.