Cerita Bagyo, tukang garap PR matematika mimpi punya Bimbel
"Satu soal Rp 10 ribu, harganya bisa meningkat jika menurut kemampuan saya sulit," kata Subagyo.
Kemarin emperan Kantor Pos Kota Gede, Yogyakarta, kedatangan penghuni baru. Seorang pria paruh baya membuka lapak di sana. Namun berbeda dari yang lain, Subagyo menawarkan jasa mengerjakan pekerjaan rumah matematika.
"Saya memang gemar matematika, mau bagi-bagi pengalaman sedikit pada masyarakat," ujar pria 60 tahun itu saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (15/12).
Subagyo membuka jasa itu pada 30 November lalu. Ayah dua anak ini mengaku pernah mengenyam pendidikan di Jurusan Teknik Kimia UGM. Dia siap membantu mengerjakan soal siswa SD, SMP dan SMA.
"Satu soal Rp 10 ribu, harganya bisa meningkat jika menurut kemampuan saya sulit," tutur penyandang difabel itu.
Bagaimana kisahnya? Berikut ini cerita Bagyo tukang garap PR Matematika yang mimpi punya lembaga bimbingan belajar (bimbel):
-
Kapan status Facebook menjadi tren? Merangkum dari beragam sumber, Kamis (6/7) berikut adalah kumpulan status FB kekinian dan menarik yang bisa dijadikan referensi.
-
Kenapa status Facebook yang kekinian dan menarik bisa menghiasi kehidupan? Kumpulan status FB atau Facebook yang kekinian dan menarik akan membantu menghiasi hidupmu agar tidak berjalan dengan monoton atau suntuk. Anda bisa menonton film humoris, atraksi lawak atau sekadar membaca kata-kata lucu di media sosial.
-
Kapan kata-kata motivasi ini dikumpulkan? Melansir dari ragam sumber, Jumat (29/12) berikut 110 kata-kata motivasi sekolah yang bisa dijadikan inspirasi.
-
Di mana kata-kata motivasi terbaru bisa ditemukan? Berikut kumpulan kata-kata motivasi terbaru yang telah merdeka.com rangkum dari berbagai sumber.
-
Kata-kata lucu selamat pagi apa yang paling sering digunakan di status FB? "Selamat pagi, kamu mau teh apa aku?"
-
Kenapa kata-kata hari ini yang lucu dan inspiratif penting? Meskipun terkesan sebagai sebuah candaan, kata-kata hari ini mengandung makna yang sangat dalam.
Buka jasa garap PR Matematika karena desakan ekonomi
Jasa penerjemahan bahasa inggris menginspirasi Subagyo warga Pleret, Bantul untuk membuka jasa menggarap soal matematika SD, SMP dan SMA. Dia membuka lapak jasa menggarap PR Matematika di pinggir jalan, sebelah selatan Kantor Pos Kotagede, Yogyakarta.
"Saya membuka ini baru tiga minggu, karena melihat penerjemahan saja ada jasanya, soal matematika juga pasti bisa dibuat jasanya," kata bapak dua anak tersebut, saat dihubungi merdeka.com, Senin (15/12).
Dia mengaku ide tersebut muncul karena kegelisahannya atas usaha advertising yang digeluti bersama istrinya sepi orderan. Sementara dia harus menghidupi dua anak yang masih duduk di bangku kelas SMA dan SD. Dengan berbekal pengetahuannya tentang matematika, dia pun nekat melaksanakan ide tersebut.
"Desakan ekonomi juga, selain itu yang saya bisa ya matematika ini, ya itu yang saya kerjakan," ujarnya.
Untuk setiap soal yang dikerjakannya, Subagyo mendapatkan upah Rp 10.000. Jika soal lebih sulit, maka akan lebih mahal biayanya. "Baru satu ini yang pesan, itu pun belum diambil jadi belum dibayar, anak SMA tadi yang pesan," ungkapnya.
Subagyo hanya lulusan SMA
Subagyo sendiri mengaku hanyalah lulusan SMA YUB (Yayasan Universitas Buruh) di Yogyakarta tahun 70-an. Kecintaannya terhadap matematika membuat lelaki berusia 60 tahun tersebut selalu ingat rumus-rumus.
"Dasarnya senang, dulu SMA nggak terkenal, belajarnya matematika murni jadi nggak sulit," tandasnya. Namun demikian, meski tamatan SMA, Bagyo mengaku pernah mengenyam jurusan Teknik Kimia UGM, namun tidak menyebut apakah lulus atau tidak.
Pernah menjadi guru les privat SD dan SMA
Sebelum membuka jasa tersebut, rupanya Subagyo sudah pernah menjadi guru les privat beberapa anak SD sampai SMA. "Sebelumnya saya bikin advertising sekarang istri saya yang urus, saya juga ngelesin anak-anak sekolah," katanya.
Meski belum banyak yang menggunakan jasa mengerjakan soal matematika tersebut Subagyo merasa optimis akan banyak pelanggan. Pasalnya, selama tiga minggu membuka jasa tersebut sudah banyak memintanya untuk memberikan les privat.
"Yang minta kerjakan soal baru satu mungkin karena masih musim liburan, tapi sudah ada yang minta les privat sama saya," ujarnya.
Permintaan tersebut pun disambut senang Subagyo. Tidak pikir panjang dia pun langsung mengambil tawaran tersebut. "Saya sanggupi, nanti hari minggu juga sudah ada yang pesan mau antar soal," tambahnya.
Mimpi Bagyo ingin bikin bimbel
Meski baru merintis tiga minggu usaha jasanya menggarap soal matematika SD, SMP dan SMA, Subagyo memiliki cita-cita mengembangkan usahanya seperti bimbingan belajar. Meski demikian dia tidak akan mengenakan biaya yang mahal.
"Cita-cita punya bimbingan belajar kayak Primagama dan Ganesa, tapi ya nggak mahal. Saya kalau ada anak yang tidak mampu minta bantuan saya akan berikan gratis," kata Subagyo saat ditemui merdeka.com di lapak jasa penggarapan soal matematika di samping kantor pos Kotagede, Yogyakarta, Selasa (16/12).
Baginya, usaha yang dirintis tersebut tidak sekedar mencari uang, tapi juga sebagai bagian dari ibadah. Dia pun bertekad tidak akan mundur dari usahanya ini. "Saya sudah niatkan, akan saya jalani ini sampai menghasilkan," tegasnya.
Ingin sukses mirip Menteri Susi
Menurut Bagyo, selagi usaha itu benar, tidak ada alasan untuk mundur. Dia terinspirasi Menteri Perikanan dan Kelautan, Susi Pudjiastuti yang merintis usaha dari nol hingga menjadi pengusaha sukses.
"Ibu Susi itu saja tidak selesai sekolahnya, masak saya tidak bisa sukses seperti ibu Susi. Dia jadi menteri terkaya. Saya kagum dengan beliau," ungkapnya.
Belakangan ini Subagyo kembali membongkar buku-buku lama sewaktu dia kuliah dulu untuk kembali mengingatkannya pada rumus-rumus dasar. Dia juga meminjam buku pelajaran anaknya dan membeli beberapa buku latihan matematika terbaru.
"Ini ada buku paket anak saya, saya pinjam buat belajar, isinya sebenarnya gampang cuma bertele-tele penjelasannya," kata Bagyo.
Dia menilai anak sekolah zaman sekarang malas membaca buku sehingga menilai soal-soal yang ada sulit. Padahal jika diperhatikan dengan seksama, soal-soal latihan di buku-buku paket sangat mudah.
"Kadang ada soal yang sudah dijelaskan, kemudian dilatihannya ada lagi, sama soalnya tapi ya nggak tahu, itu dasarnya malas baca buku," ujarnya.