Cerita Deudeuh, tewas dibunuh 'pelanggan' di kos mewah Tebet
Kini Prio meringkuk di sel tahanan Polda Metro Jaya. Polisi menjeratnya dengan Pasal 365 KUHP dan Pasal 338 KUHP.
Pada Sabtu (11/4) lalu seorang wanita bernama Deudeuh Alfisahrin (26) ditemukan tewas di kamar kosnya, di Jalan Tebet Utara 15-C, Jakarta Selatan. Korban yang merupakan wanita panggilan dengan nama Tata itu, ditemukan dengan mulut tersumpal kaos kaki, dan belitan kabel dilehernya dengan tubuh polos tanpa pakaian.
Pembunuhan ini awalnya diduga karena motif perampokan oleh salah seorang pelanggan korban, karena sejumlah barang berharga milik korban ikut lenyap bersama sang pelaku. Seketika saja, warga di sekitar lingkungan tersebut terkejut, karena mereka yang saat itu sedang mengadakan acara Maulid Nabi tak menyangka akan ada kejadian pembunuhan di wilayahnya.
Polisi segera bertindak cepat. Barang bukti berupa kaos kali, kabel, alat kontrasepsi bekas berisi cairan sperma, serta buku catatan korban pun menjadi modal penelusuran dan pengejaran pelaku pembunuhan janda 1 anak tersebut.
Setelah pengejaran hingga ke kota Bogor, polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku yang ternyata M. Prio Santoso, pelanggan terakhir Deudeuh Alfisahrin alias Tata alias Mpi. Prio diringkus satuan Jatanras Polda Metro Jaya di Batu Papak, Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat. Saat itu, Prio tengan tidur pulas bersama sang istri yang tengah hamil dan anaknya.
Awalnya, polisi mencurigai guru bimbingan belajar itu karena namanya ada dalam daftar tamu. Deudeuh terbiasa mencatat identitas dan waktu kedatangan para pria hidung belang sebagai arsip pribadi.
Polisi pun melakukan penelusuran. Dengan akun twitter yang dimiliki Deudeuh bernama @tataa_chubby, korban memang menyatakan kalau dirinya merupakan wanita bookingan. Dari situ polisi juga mulai mendapatkan titik terang. Prio ternyata mengenal Deudeuh melalui jejaring sosial media Twitter. Dengan akun @santos06yoyo, Prio menghubungi janda beranak satu itu, untuk kopi darat perdana pada bulan Maret di indekos Deudeuh di Tebet.
"Mereka komunikasi yang isinya tentang tawaran kerja atau tawaran hubungan terkait profesi korban," kata Wadirkrimum Polda Metro Jaya AKBP Albert TB Sianipar saat jumpa pers di kantornya, Rabu (15/4).
Setelah itu keduanya kembali merencanakan bertemu pada Sabtu (11/4). Ternyata, pertemuan kedua kalinya dengan pelaku itu tak semanis seperti yang pertama. Hari itu menjadi hari nahas bagi Deudeuh. Nyawanya melayang di tangan Prio sang pelanggan, yang menghabisi nyawanya dengan cara mencekik Deudeuh sambil menduduki tubuh korban.
Kepada polisi Prio mengaku menghabisi nyawa Deudeuh karena sakit hati, "Katanya saya bau, bikin dia mau pingsan. Saya kesel," kata Rio usai ditangkap di Polda Metro Jaya, Rabu (15/4).
Prio mengaku, sebelum tewas Deudeuh sempat melakukan perlawanan dengan mengigit jari Prio. Namun akhirnya Deudeuh tak berdaya karena Prio sekuat tenaga mencekiknya.
Polisi begitu saja percaya karena pelaku mengambil barang berharga Deudeuh. Kuat dugaan ada niat lain saat Rio bertemu pelaku untuk kedua kalinya tersebut.
"Didalami niat dari awalnya, apalagi barang-barang berharga korban berada di meja," tutur Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan.
Sejumlah barang yang diambil pelaku antara lain empat handphone, iPad, uang Rp 2,5 juta, macbook, dan laptop. Untuk mencari barang itu polisi sempat menggeledah tempat kerja Rio sebagai guru privat di wilayah Kedoya, Jakarta Barat.
Kini Prio meringkuk di sel tahanan Polda Metro Jaya. Polisi menjeratnya dengan Pasal 365 KUHP dan Pasal 338 KUHP.
Baca juga:
Ini hasil prarekonstruksi kasus pembunuhan Deudeuh
Tebet, dahulu dan kini
Pembunuh Deudeuh kuliah di IPB tapi Drop Out
Polisi uji lab bekas gigitan Deudeuh di tangan Prio
Ini lokasi ditemukannya kunci kamar Deudeuh
Prarekonstruksi, pelaku peragakan adegan sebelum tiduri Deudeuh
-
Mengapa Masjid Perahu di Tebet didesain menyerupai perahu? Bentuk perahu ini dibuat bukan tanpa alasan. Menurut kisahnya, si empunya dahulu sangat mengagumi sosok Nabi Nuh AS.
-
Kapan Masjid Perahu di Tebet dibangun? Mengutip majalah digital Pemprov DKI Jakarta, Masjid Perahu ini rupanya sudah ada sejak sejak 1963.
-
Di mana Masjid Perahu di Tebet berada? Persisnya, masjid perahu ini berada di Jalan Raya Menteng Pulo, Kelurahan Menteng Dalam. Bagi yang ingin beribadah atau menikmati keindahan arsitekturnya, disarankan memarkir mobil di pinggir jalan, karena letak bangunan masjid berada di dalam sebuah gang.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari Masjid Agung Al Munada Darussalam Baiturrahman di Tebet? Bangunan menyerupai perahu inilah yang kemudian menjadi ikon dari masjid tersebut. Tak sedikit juga jemaah yang mengabadikan gambar di sekitar area perahu.
-
Di mana pertempuran di Tebing Tinggi terjadi? Pertempuran ini terjadi di beberapa wilayah seperti di Dolok Merawan dan di Paya Pinang.
-
Siapa yang membangun Masjid Perahu di Tebet? Kala itu pembangunannya dilakukan oleh seorang tokoh agama setempat bernama KH Abdurrahman Masum dengan konsep yang berbeda dari kebanyakan masjid.