Cerita di balik drama penyanderaan siswi SD di Gresik
"Dia tidak stres, dia mau berangkat ke Malaysia," kata Sahlan.
Keluarga pelaku penyanderaan seorang siswi Kelas 4A SD Negeri 2 Tlogopatut, Gresik, Jatim, menyesali tindakan yang dilakukan oleh Tim Buru Sergap (Buser) Kepolisian Resor Gresik kepada Ahmad Fuad pada Rabu (17/12).
Sahlan, kakak kandung pelaku yang tinggal di Ampenan, menyebut pihak aparat berlebihan mengambil tindakan, hingga menembak mati adiknya itu.
"Dia tidak stres, dia mau berangkat ke Malaysia sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) di sana," ucap Sahlan seperti dikutip dari Antara, Kamis (18/12).
Sebenarnya bagaimana sih kisah Fuad sampai harus melakukan penculikan di Gresik? Berikut ini cerita dibalik penyanderaan siswi SD seperti dirangkum merdeka.com:
-
Nama kelompok nyeleneh apa yang bisa kamu temukan di daftar ini? Kumpulan nama kelompok nyeleneh bisa menjadi ide memberi identitas grup di media sosial hingga saat bermain bersama.
-
Bagaimana prasasti daftar belanjaan ini ditulis? Prasasti ini, yang berasal dari abad ke-15 SM, ditulisi dengan bentuk huruf paku bahasa Akkadia, sebuah bahasa Semitik Timur yang punah dan pernah digunakan di Mesopotamia kuno.
-
Kenapa Kemendag mengatur perdagangan melalui positive list? "Positive list masih dibahas antar kementerian/lembaga terkait dan diharapkan dapat segera diselesaikan. Produk yang masuk positive list jumlahnya tidak banyak. Artinya, selain produk tersebut dipersilahkan menggunakan jalur impor biasa,"
-
Kapan Isna Sari mengubah daftar belanjanya? Ia mengungkapkan telah mengubah daftar belanjanya sejak awal konflik Gaza pecah.
-
Kenapa deskripsi penting? Tujuan dari teks deskripsi adalah untuk memberikan gambaran dan penjelasan kepada pembaca agar mereka memahami objek apa yang sedang dibahas atau dibicarakan dalam sebuah teks.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
Fuad, si penyandera bocah SD kalah judi bola
Sebelum menemui ajal, Fuad, pelaku penculikan siswi SD Tlogo Patut 2, Gresik, Jawa Timur, diketahui nekat menculik dan menyandera anak SD itu karena kalah judi bola online.
Diceritakan Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Ayub Diponegoro Azhar, karena dikejar-kejar banyak orang setelah kalah judi bola, tersangka nekat melakukan penculikan dan meminta perlindungan Kodim 0817 Gresik.
"Saat dikejar warga karena melakukan penculikan, tersangka masuk ke Kantor Kodim di sekitar lokasi. Dia masuk ke salah satu ruangan dan menguncinya dari dalam," terang Ayub.
Kemudian dilakukan negosiasi antara pihak Kodim dan tersangka, yang mengaku hanya mau ditemui Komandan Kodim (Dandim). "Kapten (Arh) Suwanto, selaku Kasi Personal Kodim, masuk mengaku sebagai Dandim untuk melakukan negosiasi," katanya.
Dalam proses negosiasi itu, meski gagal, diketahui kalau tersangka mengaku kalah judi bola dan meminta diantarkan pulang ke Lombok. Kemudian, Suwanto menawarkan bantuan uang kepada tersangka.
"Namun tersangka menolak, dan tetap meminta difasilitasi pulang melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya," terangnya lagi.
Ternyata Fuad tidak stres
Komandan Kodim (Dandim) 0817 Gresik, Jawa Timur, Letkol Awang Pramila Loviantara, menduga pelaku penyanderaan siswa SD yang dilakukan di depan Kantor Kodim, mengalami stres.
Hal ini karena pelaku tiba-tiba berteriak meminta ketemu jajaran kodim dan mengaku dikejar-kejar orang hendak dibunuh.
Namun dugaan bahwa Fuad stres dibantah oleh keluarganya di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sahlan, kakak Fuad, mengatakan adiknya itu tidak stres. "Dia tidak stres," ujarnya.
Mau jadi TKI ke Malaysia
Kakak kandung Fuad, pelaku penculikan dan penyanderaan siswi SD di Gresik, mengatakan adiknya itu tidak stres dan justru hendak berangkat ke Malaysia menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
"Dia tidak stres, dia mau berangkat ke Malaysia sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di sana," ucap Sahlan seperti dikutip dari Antara, Kamis (18/12).
Menurut Sahlan, adiknya itu berangkat dari Mataram sejak tanggal 14 Desember 2014, kemudian sesampainya di Bandara Juanda Surabaya, dia berniat menyambangi anak istrinya di daerah Mojokerto.
"Sewaktu dia menghubungi saya di Gresik pada Rabu lalu, katanya dia dibuntuti oleh orang yang tidak dikenal. Dia seperti merasa terancam saat berada di Gresik," ujarnya.
Sempat telepon keluarga sebelum sandera anak SD
Selain itu menurut Sahlan, adiknya si Fuad, sebelum melakukan penyanderaan terhadap siswi SD di Gresik sempat menelepon dirinya. Saat menghubungi Sahlan, Fuad mengaku terancam ketika di Gresik.
Berdasarkan hal itu, kata Sahlan, adiknya berinisiatif meminta perlindungan ke pihak Kodim 0817 Gresik. "Sebelum dia meminta perlindungan, dia menghubungi saya lagi dan mengatakan akan menyandera siswi SD agar permintaannya dapat didengarkan oleh aparat," ucap Sahlan.
Mengetahui hal tersebut, Sahlan mengaku kaget dan melarang adiknya mengambil tindakan itu. "Tapi dia bilang ini yang harus dilakukannya agar mereka (aparat) mendengar permintaannya untuk diamankan," tuturnya.
Keluarga sayangkan sikap polisi tembak mati Fuad
Sahlan juga menyayangkan aksi penembakan yang dilakukan buru sergap (buser) Kepolisian terhadap adiknya. Sahlan, kakak kandung Fuad yang tinggal di Ampenan, menyebut pihak aparat berlebihan mengambil tindakan, hingga menembak mati adiknya itu.
"Dia tidak stres, dia mau berangkat ke Malaysia sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) di sana," ucap Sahlan seperti dikutip dari Antara, Kamis (18/12).