Cerita Gus Ipul goda pedagang sampai dicurhati atap bocor
Gus Ipul lagi asyik makan tiba-tiba didatangi pemilik warung.
Lapaknya sering bocor saat musim hujan, Tisah Ivanda (23), pedagang makanan di foodcourt atau Sentra PKL, Jalan Urip Sumoharjo, Surabaya, tak sungkan meminta bantuan pada Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.
Kesempatan menyampaikan uneg-unegnya itu, dilakukan lajang pemilik warung Juara Sop (sup) Klaten ini, saat Gus Ipul tengah mencicipi masakan Tisah, dan secara kebetulan tengah menyosialisasikan program 'Gerakan Peduli Tetangga' di Sentra PKL milik Pemkot Surabaya tersebut. Rencananya, program berbasis aplikasi ini, akan dilaunching Gus Ipul di Sidoarjo, tanggal 13 Februari lusa.
"Di sini bocor sudah dua tahun. Karena bocor, pelanggan saya tidak nyaman. Kalau hujan begini tidak ada yang datang," aku lajang yang pernah mengenyam pendidikan di Malaysia saat duduk di bangku SD ini pada Gus Ipul, Kamis (11/2).
Meski di depan banyak orang, termasuk awak media, dengan lugu pula, Tisah yang terus-terusan memanggil Gus Ipul dengan pak, terus memohon agar Wakil Gubernur Jawa Timur ini bersedia membantunya, juga rekan-rekan pedagangnya di Sentra PKL Urip Sumoharjo.
"Ini pak, ini bukan untuk saya sendiri. Tapi juga untuk pedagang-pedagang lain. Kasihan kan kalau sepi pengunjung waktu hujan gini. Pelanggan jarang datang, karena tempatnya bocor," pintanya lugu, tanpa peduli Gus Ipul tengah menikmati makanannya.
Mendengar rengekan Tisah, Gus Ipul yang memang sering melucu, sambil menikmati sup masakan ibu Tisah itu pun, bertanya. "Kamu asli mana? Sudah menikah? Kalau belum ini kamu pilih satu, teman-teman wartawan yang belum menikah," goda Gus Ipul, yang kemudian dijawab Tisah.
"Saya asli Surabaya, tapi besar di mana-mana. Saya kecil, waktu TK di Bali, SD di Malaysia, terus besar dan kuliah di Surabaya. Setelah kuliah, karena ibu saya suka masak, saya suka bisnis, akhirnya bikin warung di sini (Sentra PKL Urip Sumoharjo). Saya ke mana-mana sejak kecil itu kan bapak saya dulu kerja di Merpati," aku Tisah.
Sebelum Tisah menjawab, pertanyaan kedua, sudah menikah belum? Gus Ipul langsung berseloroh: "Wooo ternyata, kalian ini gak masuk kreterianya. Dia suka sama pengusaha, bukan wartawan," seloroh Gus Ipul sambil tertawa, diikuti senyum gadis berkerudung ini.
Akhirnya, setelah menggoda Tisah, Gus Ipul pun memberi jawaban melegakan. "Ya sudah, nanti kita bantu. Ini sudah ditangani. Biar dihitung kebutuhannya," jawab Gus Ipul, yang kemudian melontarkan guyonan khasnya lagi. "Oalah yo, kok isoh aku iki mau nang kene (kok bisa saya tadi ke sini)," ucap Gus Ipul sambil tertawa cekikikan disambut tawa pedagang lain.
Sekedar tahu, pantau merdeka.com, salah satu foodcourt yang dibangun Pemkot Surabaya di Jalan Urip Sumoharjo ini, memang terlihat rusak parah di bagian atapnya. Atap yang terbuat dari terpal itu, sudah banyak yang bocor.
Dan seperti pengakuan Tisah, pedagang yang lain juga mengeluhkan kondisi atap Sentra PKL Urip Sumoharjo, yang dihuni 32 pedagang tersebut. Akibat atap yang bocor itu, pedagang mengaku merugi.
"Dagangan saya tidak laku kalau hujan begini. Atapnya bocor, pengunjung tak ada yang mampir, kita-kita yang jualan di sini rugi, karena dagangan tak laku," ucap Rais, salah satu pedagan di Urip Sumoharjo.
Baik Tisah, Rais dan pedagang lain, berharap ada bantuan dari pemerintah, untuk segera memperbaiki Sentra PKL milik Pemkot Surabaya itu, dengan harapan, pengunjung kembali ramai meski di musim hujan.