Cerita Kakek Maniur rantai cucunya karena nakal dan ogah sekolah
RP dikurung dan dirantai selama 10 hari.
Bocah 8 tahun RP, warga Jalan Gurilla, Gang Mustika, Medan menjalani hidup dengan penuh keprihatinan. Betapa tidak, di usia anak-anak dia mesti kehilangan kasih sayang kedua orang tuanya.
RP ditinggalkan ibunya menjadi TKW di Malaysia. Sedangkan ayahnya, tidak diketahui keberadaannya. Dia dan tiga adiknya pun tinggal bersama kakeknya.
Namun ternyata, keprihatinan itu belum berakhir. Di rumah sang kakek Maniur Lumbangaol (79), RP malah mendapatkan perilaku yang memilukan. Dia dikurung dan kakinya dirantai oleh kakeknya. RP kemudian kabur karena tak tahan diperlakukan seperti itu.
Akhirnya dia ditemukan di kawasan Jalan HM Yamin Gang Sado, Medan, oleh anggota polisi lalu lintas.
"Anggota kita dari Unit Binmas Aiptu Situmorang sedang mengatur lalu lintas di sana. Kemudian warga memberitahu tentang adanya anak itu. Kemudian anggota kita menyelamatkan dan membawanya ke Mapolsek," kata Kapolsek Medan Timur Kompol BL Malau.
Balau mengungkapkan, saat ditemukan kondisi bocah tersebut lusuh dan lemas. Diduga karena dia belum ada asupan makanan.
"Waktu ditemukan kondisinya lusuh dan lemas. Makanya kita kembalikan dulu kebugarannya," sambung Malau.
Polisi pun kemudian mencari alamat pihak keluarga guna memberitahu keberadaan RP. Tak lama sang kakek mendatangi Mapolsek Medan Timur untuk menjemput cucunya itu. Di hadapan polisi Maniur mengaku lelah dengan sikap RP yang tak mau sekolah.
"Sudah capek aku. Makanya ku rantai kakinya. Ku bujuk dia sekolah, tapi tak mau dia. Memang nakal anak ini," kata Maniur, di Mapolsek Medan Timur, Jumat (4/3).
Menurut Maniur, dia sudah tak tahan dengan kenakalan cucunya tersebut. Oleh karena itu dia tega merantai kakinya selama 10 hari. Tujuannya untuk membuat anak itu malu jika bertemu dengan teman-temannya, sehingga mau menjaga adik-adiknya di rumah.
"Tiap hari ku antar ke sekolah, tapi lari dia, main-main. Makanya ku rantai kakinya biar dia malu dilihat kawannya," kata Maniur terbata-bata.
Maniur mengaku, dia bersama anaknya mengasuh RP dan tiga adiknya setelah ditinggalkan kedua orang tuanya.
"Bapaknya jumpa mamaknya di Malaysia. Sekarang aku tidak tahu di mana mereka. Mereka tinggal denganku, aku ngasih makan semua, tapi anak-anakku yang menjaga," jelas Maniur.
Atas apa dilakukannya Maniur mengaku siap menanggung risiko jika polisi akan menahannya. "Kalau memang salah, biarlah aku ditahan," ujarnya.