Cerita Pilu 3 Bocah Ogan Ilir Kabur ke Banten, Ternyata Kesal Tidak Bisa Lanjut Masuk SMP
HN mengajak kabur kedua adiknya lantaran kesal diputus sekolah oleh orang tuanya. Hal ini karena kondisi ekonomi keluarga.
Tiga bocah bersaudara yang terlantar dan ditemukan di Serang, Banten, akhirnya diserahkan ke orang tuanya di Rantau Alai, Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Mereka kini dalam keadaan sehat.
Kapolsek Rantau Alai AKP Sutopo mengatakan, ketiganya yakni seorang remaja putri berinisial HN (15), dan dua adik laki-lakinya, BD (9) dan IN (2). Dijemput di Serang pada Kamis (19/9). Suasana haru terjadi saat proses penyerahan.
"Alhamdulillah mereka sudah kembali ke rumahnya, sudah bertemu dengan keluarganya," ungkap Kapolsek Rantau Alai AKP Sutopo, Jumat (20/9).
Dari pemeriksaan, HN mengajak kabur kedua adiknya lantaran kesal diputus sekolah oleh orang tuanya. HN hanya tamat SD dan tidak diperbolehkan lagi sekolah ke tingkat SMP dengan alasan keterbatasan biaya.
Orang tua HN bekerja serabutan dan menjadi buruh tebang tebu di PTPN VII Cinta Manis saat masa panen. Sementara HN masih ingin bersekolah seperti teman-teman sekampungnya.
"HN cuma sekolah sampai SD, dia mau sekolah lagi, tapi tidak diizinkan. Karena itulah dia ajak dua adiknya kabur dari rumah," kata Sutopo.
Sutopo berharap orang tua dapat lebih mengawasi aktivitas anak-anaknya agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Anak-anak dapat diberikan pemahaman bahwa aksi nekat itu membahayakan jiwa diri sendiri dan membuat resah keluarga.
Diberitakan sebelumnya, empat hari kabur dari rumah, tiga bocah bersaudara asal Rantau Alai, Ogan Ilir, ditemukan di Serang, Banten. Mereka terlantar setelah kehabisan uang dalam perjalanan.
Mereka meninggalkan rumah saat orangtuanya bekerja sebagai buruh harian tebang tebu di PTPN VII Cinta Manis, Senin (16/9). Ketiga bocah itu pergi dengan membawa uang Rp1,8 juta hasil mencuri milik neneknya.
Warga sempat melihat mereka tengah menunggu tumpangan di Jalan Lintas Timur Sumatera di Kecamatan Tanjung Raja. Setelah tak ada kabar, keluarga melapor ke polisi. Foto-foto mereka juga disebar di media sosial dengan harapan orang yang mengetahui keberadaan tiga bocah itu melapor ke kepolisian terdekat.
Sehari berselang, mereka mengirim pesan singkat agar orang tua tidak mencari karena mengaku sudah bahagia. HN selaku kakak tertua dari ketiganya juga menyampaikan permintaan maaf lantaran telah mencuri uang neneknya yang bakal digunakan selama perjalanan.
Kabar gembira diterima keluarga setelah ketiganya ditemukan di Serang, Banten, dalam keadaan sehat. Mereka awalnya ditemukan warga yang curiga dengan gerak-geriknya.
Saat ditanyakan, ketiganya mengaku kehabisan uang karena sudah digunakan untuk biaya hidup selama beberapa hari di perjalanan. Pemerintah dan kepolisian setempat langsung berkoordinasi dengan Polres Ogan Ilir terkait penemuan para bocah itu.
"Alhamdulillah sudah ketemu di Serang, Banten. Sekarang ditampung di rumah kontrakan oleh warga sana," ungkap Kapolsek Rantau Alai AKP Sutopo, Kamis (19/9).
Ketiga bocah ini bermaksud menemui kakak perempuannya yang mereka dengar bekerja di Jakarta Pusat. Sesampai di sana, mereka malah mendapat kabar kakaknya sudah pindah ke Serang sehingga segera menyusul.