Polisi Amankan 22 Anak dan Remaja dari Lokasi Kerusuhan di Kosambi
Kepolisian Resor Metro Tangerang mengamankan 22 anak dan remaja yang diduga mengganggu ketertiban umum dan melakukan pelemparan terhadap polisi.
Kepolisian Resor Metro Tangerang mengamankan 22 anak dan remaja yang diduga mengganggu ketertiban umum dan melakukan pelemparan terhadap polisi yang berjaga di Jalan Salembaran Raya, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, pascainsiden perusakan dan pemblokiran jalan oleh masyarakat, Kamis (7/11) kemarin.
Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol Zain Dwi Nugroho mengaku terpaksa melakukan tindakan antisipatif dengan mengamankan anak dan remaja tersebut, lantaran mereka tidak mengindahkan imbauan petugas.
"22 anak semalam kita amankan. Mereka bisa pulang kalau nanti orang tuanya datang menjemput. Mereka aman, kita kasih makan, kasih minum. Mereka ini sudah kami bubarkan tapi malah terus berkumpul dan akhirnya mohon maaf kami terpaksa bubarkan," ujar Zain Dwi Nugroho di Masjid Baitussalam, Salembaran Jaya, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Jumat (8/11).
Menurut Zain, 22 anak-anak itu sebelumnya sempat tidak menghiraukan imbauan petugas yang berjaga pasca-pemblokiran jalan dan perusakan truk oleh warga.
"Kebetulan mereka tadi malam melempari petugas, mengganggu keamanan, ketertiban di jalan, bakar-bakar di tengah jalan dan itu mengganggu masyarakat. Kita sudah imbau beberapa kali, padahal masalah ini sorenya sudah dimediasikan dan sudah disepakati sore saya dengan Pak Sekda dan masyarakat sudah menerima. Namun malahan semakin malam, anak-anak muda, usia remaja yang malah menyerang petugas, bakar jalan dan kita lakukan imbauan dan melalukan upaya-upaya pencegahan seperti itu," ujar Zain.
Polisi memastikan puluhan remaja saat ini masih menjalani pemeriksaan Polisi. Selanjutnya, para orang tua dari anak-anak yang diamankan itu diminta agar menjumput di Mapolres Metro Tangerang.
"Di Polres baru kita periksa, dan hari ini baru akan kita panggil orang tuanya. Total 22 orang," ucap Zain.
Berdasarkan interograsi polisi, anak-anak yang diamankan bukan warga Salembaran Raya.
"Saya titip tolong bapak-bapak perhatikan juga anak-anaknya, yang diamankan ini saya tanya ada yang dari Kalideres, Pakuhaji, ini dari mana-mana datang memanfaatkan situasi. Jadi saya mohon maaf karena tidak mendengarkan imbauan dan malah melempari Polisi mereka kami amankan," jelasnya.
Zain penempatan personel Kepolisian di lokasi kericuhan untuk memastikan keamanan wilayah, serta melakukan evakuasi terhadap truk-truk yang sebelumnya dirusak dan dijarah masyarakat.
"Saya sampai jam 06.00 WIB pagi di sini, dari semalam sampai pagi tadi jalan Salembaran bisa kita bersihkan. Kalau tidak, truk-truk ini mengganggu lalu lintas. Semakin macet nanti kasihan juga pengguna jalan," tandasnya.
Sementara warga Salembaran Jaya, berinsial B, mengaku baru akan menjemput adiknya yang semalam ikut diamankan Polisi. Menurut dia, sang adik saat itu baru selesai menjemput istri pulang bekerja dari pabrik sekitar pukul 22.00 WIB.
"Jadi jam 22.00 WIB itu dia (adik B) jemput istri kerja enggak jauh dari sini, sampai depan gang dia berhenti melihat kericuhan yang terjadi. Istrinya turun dari motor pulang jalan kaki katanya diamankan Brimob, suaminya tiba-tiba ikut dibawa polisi karena semalam itu pas polisi menangkap anak-anak yang rusuh berlari ke arah adik saya, jadi dia ikut diamankan juga," ujar B.
Menurut dia, sang adik siang ini sudah bisa dihubungi. B dan keluarganya pun mengaku tenang. Karena khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan karena semalam sempat ricuh anak-anak dengan Polisi.
"Tenang, dia sudah nelpon tadi minta jemput. Katanya ada di Polres," ucapnya.